7 Film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di Luar Negeri, Nomor 4 Ceritanya Kontroversial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tujuh film Indonesia ini lebih dulu tayang di luar negeri. Karena sejumlah alasan, ada beberapa judul film Nasional yang ternyata lebih dulu diputar di luar negeri ketimbang di Indonesia.
Penayangan di mancanegera didominasi oleh film-film yang didaftarkan dan masuk dalam sejumlah nominasi film di ajang penghargaan dunia. Film apa saja? Berikut 7 film Indonesia yang tayang lebih dulu di luar negeri daripada di Indonesia.
1.Siti (2014)
Foto/IMDb
Siti adalah salah satu film Indonesia yang berhasil menggebrak blantika perfilman Tanah Air. Bagaimana tidak? Garapan Eddie Cahyono ini jadi film Indonesia pemenang Piala Citra 2015 yang filmnya tak pernah tayang di negeri sendiri.
Siti melanglang buana ada tujuh festival Internasional dan merebut berbagai penghargaan. Film ini tayang perdana di Singapore International Film Festival pada 2014.
Lalu, tampil di China, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Polandia pada 2015. Setelah itu, Siti tayang di bioskop Indonesia secara terbatas pada 28 Januari 2016 setelah sempat terlilit urusan sensor.
2.A Copy of My Mind (2015)
Foto/IMDb
A Copy of My Mind merupakan film drama yang digarap oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh Tara Basro. Film ini diputar pada sejumlah festival internasional mulai dari Busan Film Festival, Venice Film Festival, hingga Toronto Film Festival pada 2015.
Pada tahun 2015, film ini menyabet tiga Piala Citra, yaitu “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, dan “Penata Suara Terbaik” di Festival Film Indonesia.
Baca juga: 5 Film Indonesia Tembus Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang di Dalam Negeri
Publik akhirnya semakin penasaran sebagus apa film garapan Joko Anwar tersebut. Hal itu baru bisa dibuktikan pada 11 Februari 2016 ketika filmnya baru tayang di bioskop Indonesia.
3.Turah (2016)
Foto/warning magazine
Film yang menggunakan bahasa Tegal ini memenangkan sederet prestasi internasional: Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival, serta Singapore International Film Festival 2016.
Menariknya meski sudah tayang dan memenangkan piala bergengsi di luar negeri, film Turah baru bisa dinikmati publik Tanah Air setahun berikutnya, tepatnya pada 16 Agustus 2017. Sayang, film ini sepi penonton. Meski begitu, Turah dipercaya mewakili Indonesia di ajang Oscar 2017.
4.Marlina dan Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Foto/bbc
Mouly Surya membuat penonton Indonesia terhentak ketika namanya disebut berulang kali di sejumlah festival Internasional. Lewat film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, dia keliling dunia untuk panen piala.
Publik Indonesia tentu penasaran seperti apa film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini. Sebelum tayang di Indonesia, film ini diputar perdana di Directors Fortnight Festival Film Cannes 2017.
Kemudian, pada 16 November 2017, baru ditayangkan di Indonesia. Setahun berikutnya, film ini tayang di 18 negara, panen piala di Festival Film Indonesia, dan hampir masuk seleksi nominasi Oscar.
5.Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Foto/bbc
Film ini pertama kali tayang di Festival Film Internasional Venesia ke-75, kemudian di Festival Tiga Benua Nantes. Sementara di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 13 Desember 2018.
Film tentang penari lengger ini tayang di bioskop Indonesia pada 18 April 2019, dari jadwal semula pada Maret 2019. Sayang, usia film ini di bioskop Indonesia tak lama, karena dianggap mengundang kontroversi.
Meski begitu, Kucumbu Tubuh Indahku memenangkan Piala Citra untuk “Film Terbaik” di FFI 2019 dan mewakili Indonesia dalam seleksi nominasi Oscar.
6.27 Steps of May (2019)
Foto/wikipedia
Pada 2018, 27 Steps of May ini bikin harum nama Indonesia setelah diputar di Busan Film Festival. Padahal film ini belum pernah tayang di Indonesia.
Memang, film ini dirilis pertama Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2018 pada 28 November 2018. Namun, bukannya langsung ke bioskop, melainkan keliling dunia terlebih dahulu. Film yang dibintangi Raihaanun ini tayang di Swedia pada Januari 2019, Kamboja pada Maret 2019, lalu Malaysia pada 26 April 2019.
Pada 27 April 2019 film ini rilis di bioskop Indonesia dan menarik perhatian dalam ajang Festival Film Indonesia pada tahun yang sama. Dari delapan nominasi, berhasil satu piala disabetnya.
7.Humba Dreams (2019)
Foto/IMDb
Film garapan Riri Riza ini tayang premier dunianya di acara Shanghai International Film Festival. Humba Dreams juga berjaya di Busan Film Festival 2017 dengan menjuarai CJ Entertainment Award pada Asian Project Market (APM).
Para kritikus film yang berkumpul di sana menikmati suguhan film 17+ karya anak bangsa tersebut. Sayang, film ini batal tayang di bioskop Indonesia. Namun kini, kalian bisa menyaksikan film Indonesia ini di Netflix sejak 9 Juli 2020.
Penayangan di mancanegera didominasi oleh film-film yang didaftarkan dan masuk dalam sejumlah nominasi film di ajang penghargaan dunia. Film apa saja? Berikut 7 film Indonesia yang tayang lebih dulu di luar negeri daripada di Indonesia.
1.Siti (2014)
Foto/IMDb
Siti adalah salah satu film Indonesia yang berhasil menggebrak blantika perfilman Tanah Air. Bagaimana tidak? Garapan Eddie Cahyono ini jadi film Indonesia pemenang Piala Citra 2015 yang filmnya tak pernah tayang di negeri sendiri.
Siti melanglang buana ada tujuh festival Internasional dan merebut berbagai penghargaan. Film ini tayang perdana di Singapore International Film Festival pada 2014.
Lalu, tampil di China, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Polandia pada 2015. Setelah itu, Siti tayang di bioskop Indonesia secara terbatas pada 28 Januari 2016 setelah sempat terlilit urusan sensor.
2.A Copy of My Mind (2015)
Foto/IMDb
A Copy of My Mind merupakan film drama yang digarap oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh Tara Basro. Film ini diputar pada sejumlah festival internasional mulai dari Busan Film Festival, Venice Film Festival, hingga Toronto Film Festival pada 2015.
Pada tahun 2015, film ini menyabet tiga Piala Citra, yaitu “Sutradara Terbaik”, “Pemeran Utama Wanita Terbaik”, dan “Penata Suara Terbaik” di Festival Film Indonesia.
Baca juga: 5 Film Indonesia Tembus Pasar Internasional, Nomor 1 Sulit Tayang di Dalam Negeri
Publik akhirnya semakin penasaran sebagus apa film garapan Joko Anwar tersebut. Hal itu baru bisa dibuktikan pada 11 Februari 2016 ketika filmnya baru tayang di bioskop Indonesia.
3.Turah (2016)
Foto/warning magazine
Film yang menggunakan bahasa Tegal ini memenangkan sederet prestasi internasional: Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival, serta Singapore International Film Festival 2016.
Menariknya meski sudah tayang dan memenangkan piala bergengsi di luar negeri, film Turah baru bisa dinikmati publik Tanah Air setahun berikutnya, tepatnya pada 16 Agustus 2017. Sayang, film ini sepi penonton. Meski begitu, Turah dipercaya mewakili Indonesia di ajang Oscar 2017.
4.Marlina dan Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)
Foto/bbc
Mouly Surya membuat penonton Indonesia terhentak ketika namanya disebut berulang kali di sejumlah festival Internasional. Lewat film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, dia keliling dunia untuk panen piala.
Publik Indonesia tentu penasaran seperti apa film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini. Sebelum tayang di Indonesia, film ini diputar perdana di Directors Fortnight Festival Film Cannes 2017.
Kemudian, pada 16 November 2017, baru ditayangkan di Indonesia. Setahun berikutnya, film ini tayang di 18 negara, panen piala di Festival Film Indonesia, dan hampir masuk seleksi nominasi Oscar.
5.Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Foto/bbc
Film ini pertama kali tayang di Festival Film Internasional Venesia ke-75, kemudian di Festival Tiga Benua Nantes. Sementara di Indonesia, film ini pertama kali ditayangkan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 13 Desember 2018.
Film tentang penari lengger ini tayang di bioskop Indonesia pada 18 April 2019, dari jadwal semula pada Maret 2019. Sayang, usia film ini di bioskop Indonesia tak lama, karena dianggap mengundang kontroversi.
Meski begitu, Kucumbu Tubuh Indahku memenangkan Piala Citra untuk “Film Terbaik” di FFI 2019 dan mewakili Indonesia dalam seleksi nominasi Oscar.
6.27 Steps of May (2019)
Foto/wikipedia
Pada 2018, 27 Steps of May ini bikin harum nama Indonesia setelah diputar di Busan Film Festival. Padahal film ini belum pernah tayang di Indonesia.
Memang, film ini dirilis pertama Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2018 pada 28 November 2018. Namun, bukannya langsung ke bioskop, melainkan keliling dunia terlebih dahulu. Film yang dibintangi Raihaanun ini tayang di Swedia pada Januari 2019, Kamboja pada Maret 2019, lalu Malaysia pada 26 April 2019.
Pada 27 April 2019 film ini rilis di bioskop Indonesia dan menarik perhatian dalam ajang Festival Film Indonesia pada tahun yang sama. Dari delapan nominasi, berhasil satu piala disabetnya.
7.Humba Dreams (2019)
Foto/IMDb
Film garapan Riri Riza ini tayang premier dunianya di acara Shanghai International Film Festival. Humba Dreams juga berjaya di Busan Film Festival 2017 dengan menjuarai CJ Entertainment Award pada Asian Project Market (APM).
Para kritikus film yang berkumpul di sana menikmati suguhan film 17+ karya anak bangsa tersebut. Sayang, film ini batal tayang di bioskop Indonesia. Namun kini, kalian bisa menyaksikan film Indonesia ini di Netflix sejak 9 Juli 2020.
(wyn)