Viral Pro Kontra Nasi dan Mi Instan Jadi Bekal Sekolah Anak, Kenali Kandungan Gizi Sekaligus Bahayanya!
loading...
A
A
A
Bila Anda punya kebiasaan mengonsumsi mi instan secara berlebihan, maka bukan tidak mungkin risiko penyakit kardiovaskular bisa meningkat.
Dari informasi nilai gizi tersebut, mi instan aman dikonsumsi oleh anak yang kurus atau sulit makan sebagai variasi nasi, tetapi tidak dianjurkan pada anak dengan obesitas karena akan mudah meningkatkan berat badan akibat dari tingginya kandungan karbohidrat sederhana dan minyak.
Bagi anak yang kurus dan sulit makan, mi instan bisa digunakan sebgai makanan selingan atau camilan untuk menambah asupan energi. Sebaiknya konsumsi mi instan pada anak hanya boleh satu bungkus dalam sehari, dan tidak sarankan setiap hari karena kandungan garamnya tinggi sehingga bila dikonsumsi dalam jangka panjang lebih dari 1 bungkus per hari, dapat meningkatkan hipertensi saat anak menjadi dewasa.
Kandungan Gizi Mi Instan
Dalam satu bungkus mi instan mengandung 300 kkal dan 100 kkal yang berasal dari lemak, protein 7 gram, serat 2 gram dan natrium 1,33 gram, sehingga mi instan mengandung tinggi energi yang berasal dari zat tepung (terigu) dan minyak, tetapi memiliki kandungan protein dan serat yang rendah serta tinggi garam.Dari informasi nilai gizi tersebut, mi instan aman dikonsumsi oleh anak yang kurus atau sulit makan sebagai variasi nasi, tetapi tidak dianjurkan pada anak dengan obesitas karena akan mudah meningkatkan berat badan akibat dari tingginya kandungan karbohidrat sederhana dan minyak.
Saran Penyajian Mi Instan
Saran penyajian mi instan bila sebagai variasi pengganti nasi, sebaiknya ditambah dengan makanan sumber protein hewani seperti ikan, ayam, telur, daging, serta protein nabati semisal kacang-kacangan dan produknya (tahu/ tempe), juga sayuran untuk sumber serat.Bagi anak yang kurus dan sulit makan, mi instan bisa digunakan sebgai makanan selingan atau camilan untuk menambah asupan energi. Sebaiknya konsumsi mi instan pada anak hanya boleh satu bungkus dalam sehari, dan tidak sarankan setiap hari karena kandungan garamnya tinggi sehingga bila dikonsumsi dalam jangka panjang lebih dari 1 bungkus per hari, dapat meningkatkan hipertensi saat anak menjadi dewasa.
(tsa)