Soal Ancaman 'Virus Zombie', Yerry Tawalujan: Hadapi dengan Tenang dan Jaga Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Perindo, Yerry Tawalujan menanggapi viralnya berita 'virus zombie' yang berpotensi bangkit akibat mencairnya es di kutub utara dampak dari pemanasan global.
Sebagaimana diketahui, pemanasan global yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata bumi. Memanasnya bumi berakibat cairnya es di kutub utara, yang berpotensi membangkitkan kembali beberapa bakteri dan virus yang telah membeku di es selama ribuan tahun.
Yerry Tawalujan, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Utara, menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan.
Pasalnya, bangkitnya virus kuno yang telah membeku ribuan tahun di kutub utara itu masih berupa prediksi, yang bergantung pada terpenuhinya beberapa variabel sebagai kondisinya.
"Jika kondisinya terpenuhi, yaitu peningkatan pemanasan global yang tidak ditanggulangi, dan kutub utara mencair, maka virus itu berpotensi muncul. Itu pun baru dilevel potensi, belum berupa kepastian," ujar Yerry, yang merupakan putra asli Minahasa, pada Selasa (6/6/2023).
Jean-Michel Claverie, ahli biologi komputasi di Universitas Aix-Marseille, Prancis, yang mempelajari ilmu kuno dan virus eksotis, menyebutkan bahwa virus dan bakteri kuno membeku di dalam lapisan permafrost prasejarah di tanah Arktik.
Peningkatan suhu bumi akibat pemanasan global menaikkan risiko, yakni pencairan permafrost akan terus meningkat dan menyebabkan 'virus zombie' yang sudah terendam es ribuan tahun bisa bangkit kembali.
Politisi Partai Perindo itu menyebutkan, terminologi 'virus zombie' bukan seperti di film-film mengubah manusia menjadi zombie.
Dinamakan zombie karena kemampuan virus itu bertahan ribuan tahun di lapisan es, dan mampu aktif lagi jika esnya mencair.
Sebagaimana diketahui, pemanasan global yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata bumi. Memanasnya bumi berakibat cairnya es di kutub utara, yang berpotensi membangkitkan kembali beberapa bakteri dan virus yang telah membeku di es selama ribuan tahun.
Yerry Tawalujan, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Utara, menyatakan, masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan.
Pasalnya, bangkitnya virus kuno yang telah membeku ribuan tahun di kutub utara itu masih berupa prediksi, yang bergantung pada terpenuhinya beberapa variabel sebagai kondisinya.
"Jika kondisinya terpenuhi, yaitu peningkatan pemanasan global yang tidak ditanggulangi, dan kutub utara mencair, maka virus itu berpotensi muncul. Itu pun baru dilevel potensi, belum berupa kepastian," ujar Yerry, yang merupakan putra asli Minahasa, pada Selasa (6/6/2023).
Jean-Michel Claverie, ahli biologi komputasi di Universitas Aix-Marseille, Prancis, yang mempelajari ilmu kuno dan virus eksotis, menyebutkan bahwa virus dan bakteri kuno membeku di dalam lapisan permafrost prasejarah di tanah Arktik.
Peningkatan suhu bumi akibat pemanasan global menaikkan risiko, yakni pencairan permafrost akan terus meningkat dan menyebabkan 'virus zombie' yang sudah terendam es ribuan tahun bisa bangkit kembali.
Politisi Partai Perindo itu menyebutkan, terminologi 'virus zombie' bukan seperti di film-film mengubah manusia menjadi zombie.
Dinamakan zombie karena kemampuan virus itu bertahan ribuan tahun di lapisan es, dan mampu aktif lagi jika esnya mencair.