10 Gaya Hijab Berbagai Negara, Indonesia Lebih Variatif dan Ciptakan Tren Sendiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gaya hijab di setiap negara memiliki ciri khas tersendiri. Mereka punya beragam variasi model hijab berbeda-beda. Ada banyak faktor yang memengaruhi perbedaan tersebut, mulai dari kebudayaan , tradisi, hingga iklim. Berikut 10 gaya hijab berbagai Negara.
1.Gaya Hijab Pastel Korea
Foto/Ist
Umumnya, cara memakai hijab a la hijabers Korea mirip dengan hijabers Malaysia dan Jepang. Mereka lebih menyukai gaya jilbab yang simpel tanpa banyak jarum pentul atau peniti. Hanya saja, wanita Korea lebih menyukai warna-warna pastel untuk pilihan hijabnya.
2.Gaya Hijab Jepang
Foto/Scarf Media
Meski bukan negara dengan mayoritas muslim, Jepang juga punya komunitas muslim. Bahkan, salah satu blogger berhijab yang mendunia berasal dari Jepang, yakni Nur Arisa Maryam.
Hal yang membuat hijabers Jepang menjadi sorotan adalah style hijab ala Jepang. Untuk urusan style hijab ala Jepang, mereka lebih menyukai gaya hijab dengan gaya pashmina lilit dengan aksen tumpuk di bagian depan.
3.Gaya Klasik Hijab Turki
Foto/Instagram
Style hijab Turki juga punya gaya khas. Model jilbab yang mereka pakai cenderung seragam, yakni pashmina atau segi empat yang dipakai simpel, dan mengerucut di atas dahi. Mereka juga senang memakai cepol di dalam hijab sehingga kepala terlihat bervolume.
Hijab dari Turki yang paling terkenal adalah scarf bercorak dengan bahan satin. Jenis hijab ini sudah mendunia! Tak hanya karena coraknya, kualitas jahitan hijab Turki juga di atas standar. Tak heran, jika harganya cukup tinggi di Indonesia.
4.Hijab Khas Wanita Arab
Foto/BP guide
Bisa dibilang, gaya hijab yang paling mudah dikenali adalah dari Arab. Kaftan atau abaya hitam dipadu dengan pashmina panjang berwarna pekat menjadi ciri khas hijabers Arab. Namun, seiring perkembangan trend hijab, warna yang dipakai juga mulai beragam.
Mereka biasanya mengenakan pashmina tanpa jarum pentul atau peniti. Cukup diselipkan di beberapa titik sehingga tidak mudah berubah bentuknya. Biasanya jenis hijab yang digunakan juga tidak licin, sehingga mudah dibentuk di kepala.
5.Hijab Khas Pakistan
Foto/Ist
Para perempuan Pakistan dikenal dengan wajahnya cantik dan menawan. Terutama muslimah di negara tersebut, mereka mengenakan hijab dengan menggunakan dupatta atau syal bergaya kalsik. Kain yang dipakainya dibiarkan longgar menggantung di kepalanya, dan memperlihatkan sedikit rambutnya
6.Gaya Variatif Hijab Indonesia
Foto/instagram
Dibanding negara lain, perubahan gaya hijab di Tanah Air lebih fluktuatif. Sejak tahun 80-an, Indonesia sudah mengenal hijab. Gaya khas di tahun itu adalah hijab ala grup qasidah.
Nah, di awal tahun 2000-an, kita mengenal gaya hijab tumpuk dengan ragam aksesori di kepala. Hijab instan pun tak kalah booming.Hijab yang sedang digandrungi di awal tahun 2020 hingga sekarang adalah hijab segi empat berbahan voile atau pashmina inner bahan sifo . Hijab motif atau bercorak yang sempat naik daun tahun lalu, juga masih diminati.
7.Gaya Hijab Malaysia
Foto/instagram
Hijab a la Malaysia sangat khas dan tak banyak berubah dari dekade ke dekade. Mereka kebanyakan lebih menyukai shawl atau pashmina panjang untuk pemakaian sehari-hari. Bahan hijab yang jadi favorit adalah sifon serta satin yang jatuh dan flowy.
Perbedaan model kerudung Malaysia dan Indonesia adalah caranya memasang hijab di bagian dahi. Para hijabers Malaysia senang memasang hijab tanpa ada rongga di bagian dahi dan melipatnya di atas rahang. Hijabers Indonesia lebih suka hijab menutupi pipi agar tidak terlihat chubby.
8.Hijab Khas Iran
Foto/Ist
Hijab para muslimah di Iran dinamakan chador, yaitu kain panjang yang menutupi kepala yang mencapai pinggang, terkadang sampai lutut atau pergelangan kaki. Chador identik dengan warna hitam, dan biasanya senada dengan baju yang dikenakannya.
9.Hijab Khas Palestina
Foto/Ist
Gaya hijab dari Palestina yaitu menggunakan syal yang dibungkus rapat, dan mencakup penuh bagian rambut dan leher.
Selain itu mereka juga memakai ciput atau dalaman kerudung agar menambah volume hijab, serta untuk membantu memastikan hijab tetap rapi tidak berantakan.
10.Hijab Khas Afrika
Sama seperti hijabers Arab, gaya hijab di Afrika, seperti Somalia atau Sudan juga terinspirasi dari gaya ikat kepala khas Timur Tengah. Yap, turban dengan corak yang warna-warni seperti Halima, sering jadi pilihan hijabers Afrika.
Tidak hanya turban, gaya pashmina minimalis tanpa jarum pentul juga sering menghiasi kepala para hijabers Afrika. Warna yang dipilih pun nggak jauh-jauh dari warna-warna gelap, seperti hitam atau putih.
Lihat Juga: Desainer Namira Pramadhina Pamer Koleksi Kasual Tema Alam di I Fashion Festival & The Masterpiece 2024
1.Gaya Hijab Pastel Korea
Foto/Ist
Umumnya, cara memakai hijab a la hijabers Korea mirip dengan hijabers Malaysia dan Jepang. Mereka lebih menyukai gaya jilbab yang simpel tanpa banyak jarum pentul atau peniti. Hanya saja, wanita Korea lebih menyukai warna-warna pastel untuk pilihan hijabnya.
2.Gaya Hijab Jepang
Foto/Scarf Media
Meski bukan negara dengan mayoritas muslim, Jepang juga punya komunitas muslim. Bahkan, salah satu blogger berhijab yang mendunia berasal dari Jepang, yakni Nur Arisa Maryam.
Hal yang membuat hijabers Jepang menjadi sorotan adalah style hijab ala Jepang. Untuk urusan style hijab ala Jepang, mereka lebih menyukai gaya hijab dengan gaya pashmina lilit dengan aksen tumpuk di bagian depan.
3.Gaya Klasik Hijab Turki
Foto/Instagram
Style hijab Turki juga punya gaya khas. Model jilbab yang mereka pakai cenderung seragam, yakni pashmina atau segi empat yang dipakai simpel, dan mengerucut di atas dahi. Mereka juga senang memakai cepol di dalam hijab sehingga kepala terlihat bervolume.
Hijab dari Turki yang paling terkenal adalah scarf bercorak dengan bahan satin. Jenis hijab ini sudah mendunia! Tak hanya karena coraknya, kualitas jahitan hijab Turki juga di atas standar. Tak heran, jika harganya cukup tinggi di Indonesia.
4.Hijab Khas Wanita Arab
Foto/BP guide
Bisa dibilang, gaya hijab yang paling mudah dikenali adalah dari Arab. Kaftan atau abaya hitam dipadu dengan pashmina panjang berwarna pekat menjadi ciri khas hijabers Arab. Namun, seiring perkembangan trend hijab, warna yang dipakai juga mulai beragam.
Mereka biasanya mengenakan pashmina tanpa jarum pentul atau peniti. Cukup diselipkan di beberapa titik sehingga tidak mudah berubah bentuknya. Biasanya jenis hijab yang digunakan juga tidak licin, sehingga mudah dibentuk di kepala.
5.Hijab Khas Pakistan
Foto/Ist
Para perempuan Pakistan dikenal dengan wajahnya cantik dan menawan. Terutama muslimah di negara tersebut, mereka mengenakan hijab dengan menggunakan dupatta atau syal bergaya kalsik. Kain yang dipakainya dibiarkan longgar menggantung di kepalanya, dan memperlihatkan sedikit rambutnya
6.Gaya Variatif Hijab Indonesia
Foto/instagram
Dibanding negara lain, perubahan gaya hijab di Tanah Air lebih fluktuatif. Sejak tahun 80-an, Indonesia sudah mengenal hijab. Gaya khas di tahun itu adalah hijab ala grup qasidah.
Nah, di awal tahun 2000-an, kita mengenal gaya hijab tumpuk dengan ragam aksesori di kepala. Hijab instan pun tak kalah booming.Hijab yang sedang digandrungi di awal tahun 2020 hingga sekarang adalah hijab segi empat berbahan voile atau pashmina inner bahan sifo . Hijab motif atau bercorak yang sempat naik daun tahun lalu, juga masih diminati.
7.Gaya Hijab Malaysia
Foto/instagram
Hijab a la Malaysia sangat khas dan tak banyak berubah dari dekade ke dekade. Mereka kebanyakan lebih menyukai shawl atau pashmina panjang untuk pemakaian sehari-hari. Bahan hijab yang jadi favorit adalah sifon serta satin yang jatuh dan flowy.
Perbedaan model kerudung Malaysia dan Indonesia adalah caranya memasang hijab di bagian dahi. Para hijabers Malaysia senang memasang hijab tanpa ada rongga di bagian dahi dan melipatnya di atas rahang. Hijabers Indonesia lebih suka hijab menutupi pipi agar tidak terlihat chubby.
8.Hijab Khas Iran
Foto/Ist
Hijab para muslimah di Iran dinamakan chador, yaitu kain panjang yang menutupi kepala yang mencapai pinggang, terkadang sampai lutut atau pergelangan kaki. Chador identik dengan warna hitam, dan biasanya senada dengan baju yang dikenakannya.
9.Hijab Khas Palestina
Foto/Ist
Gaya hijab dari Palestina yaitu menggunakan syal yang dibungkus rapat, dan mencakup penuh bagian rambut dan leher.
Selain itu mereka juga memakai ciput atau dalaman kerudung agar menambah volume hijab, serta untuk membantu memastikan hijab tetap rapi tidak berantakan.
10.Hijab Khas Afrika
Sama seperti hijabers Arab, gaya hijab di Afrika, seperti Somalia atau Sudan juga terinspirasi dari gaya ikat kepala khas Timur Tengah. Yap, turban dengan corak yang warna-warni seperti Halima, sering jadi pilihan hijabers Afrika.
Tidak hanya turban, gaya pashmina minimalis tanpa jarum pentul juga sering menghiasi kepala para hijabers Afrika. Warna yang dipilih pun nggak jauh-jauh dari warna-warna gelap, seperti hitam atau putih.
Lihat Juga: Desainer Namira Pramadhina Pamer Koleksi Kasual Tema Alam di I Fashion Festival & The Masterpiece 2024
(wyn)