Asam Lambung, Penyakit Pencernaan Umum yang Bisa Sebabkan Kematian Jika Diabaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernahkah Anda mengalami rasa seperti ada makanan mengganjal di kerongkongan diikuti rasa panas terbakar pada dada Anda? Mungkin saja Anda mengalami penyakit asam lambung (GERD).
Di kalangan awam, GERD seringkali dianggap sama dengan maag karena kemiripan gejalanya yang sama-sama melibatkan organ lambung. Padahal jika dilihat dari faktor penyebabnya, maag dan GERD adalah dua penyakit yang berbeda. Seperti apa penyakit asam lambung (GERD) gejala dan penyebabnya? Berikut ulasannya
Apa Itu Asam Lambung (GERD)?
Foto/Asianparent
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).
Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan Anda merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Penyakit asam lambung sebenarnya umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab Asam Lambung
Foto/Ist
Penyebab GERD adalah akibat melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau naiknya asam lambung ke saluran esofagus (kerongkongan).
Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan.
Sfingter esofagus merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus. Dalam keadaan normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus.
Sebaliknya, otot tersebut akan berelaksasi saat makanan akan masuk ke dalam lambung. Refluks asam dapat terjadi ketika sfingter melemah sehingga tidak dapat menutup dengan benar. Inilah yang menyebabkan cairan dan isi lambung Anda bisa naik kembali ke kerongkongan.
Sejumlah Pemicu Asal Lambung
Foto/Dok Sindonews
1. Makanan dan minuman dengan rasa yang kuat
Salah satu pemicu GERD adalah berkaitan dengan jenis makanan yang asam, pedas, dan berminyak. Terlalu sering mengonsumsi makanan ini akan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah serta melambatkan pengosongan lambung.
Baca juga: Menurunkan Asam Lambung Tanpa Obat, Begini Caranya
Tidak hanya itu, Anda juga sebaiknya menghindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein yang dapat memicu terjadinya asam lambung.
2. Kebiasaan makan yang kurang baik
Beberapa kebiasaan makan yang kurang baik yang memperberat gejala ini antara lain makan terburu-buru, sering makan dalam porsi banyak sekaligus, dan langsung tidur setelah makan. Kondisi tersebut akan meningkatkan tekanan dalam rongga perut.
Faktor Risiko Tinggi Asam Lambung
Foto/Ist
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Sedang hamil
• Sering merokok atau menghirup asap rokok
• Gangguan jaringan ikat seperti scleroderma
• Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung)
Gejala Asam Lambung
• Mual
• Rasa pahit di mulut
• Karies pada gigi
• Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan)
• Nyeri menelan atau kesulitan menelan
• Batuk kronis
• Sakit tenggorokan dan suara serak
• Bau mulut
Cara Mengatasi Asam Lambung
Foto/dok Sindonews
• Menurunkan berat badan
• Berhenti merokok
• Menghindari makan dalam porsi besar dan berat di malam hari
• Menghindari makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol
• Makan maksimal 3 jam sebelum tidur
• Tidak langsung berbaring setelah makan
• Meninggikan posisi kepala saat berbaring
Sumber: dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH, Siloam Hospital
Di kalangan awam, GERD seringkali dianggap sama dengan maag karena kemiripan gejalanya yang sama-sama melibatkan organ lambung. Padahal jika dilihat dari faktor penyebabnya, maag dan GERD adalah dua penyakit yang berbeda. Seperti apa penyakit asam lambung (GERD) gejala dan penyebabnya? Berikut ulasannya
Apa Itu Asam Lambung (GERD)?
Foto/Asianparent
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).
Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan Anda merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Penyakit asam lambung sebenarnya umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab Asam Lambung
Foto/Ist
Penyebab GERD adalah akibat melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau naiknya asam lambung ke saluran esofagus (kerongkongan).
Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan.
Sfingter esofagus merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus. Dalam keadaan normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus.
Sebaliknya, otot tersebut akan berelaksasi saat makanan akan masuk ke dalam lambung. Refluks asam dapat terjadi ketika sfingter melemah sehingga tidak dapat menutup dengan benar. Inilah yang menyebabkan cairan dan isi lambung Anda bisa naik kembali ke kerongkongan.
Sejumlah Pemicu Asal Lambung
Foto/Dok Sindonews
1. Makanan dan minuman dengan rasa yang kuat
Salah satu pemicu GERD adalah berkaitan dengan jenis makanan yang asam, pedas, dan berminyak. Terlalu sering mengonsumsi makanan ini akan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah serta melambatkan pengosongan lambung.
Baca juga: Menurunkan Asam Lambung Tanpa Obat, Begini Caranya
Tidak hanya itu, Anda juga sebaiknya menghindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein yang dapat memicu terjadinya asam lambung.
2. Kebiasaan makan yang kurang baik
Beberapa kebiasaan makan yang kurang baik yang memperberat gejala ini antara lain makan terburu-buru, sering makan dalam porsi banyak sekaligus, dan langsung tidur setelah makan. Kondisi tersebut akan meningkatkan tekanan dalam rongga perut.
Faktor Risiko Tinggi Asam Lambung
Foto/Ist
• Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
• Sedang hamil
• Sering merokok atau menghirup asap rokok
• Gangguan jaringan ikat seperti scleroderma
• Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung)
Gejala Asam Lambung
• Mual
• Rasa pahit di mulut
• Karies pada gigi
• Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan)
• Nyeri menelan atau kesulitan menelan
• Batuk kronis
• Sakit tenggorokan dan suara serak
• Bau mulut
Cara Mengatasi Asam Lambung
Foto/dok Sindonews
• Menurunkan berat badan
• Berhenti merokok
• Menghindari makan dalam porsi besar dan berat di malam hari
• Menghindari makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol
• Makan maksimal 3 jam sebelum tidur
• Tidak langsung berbaring setelah makan
• Meninggikan posisi kepala saat berbaring
Sumber: dr. Agus Sudiro Waspodo, SpPD-KGEH, Siloam Hospital
(wyn)