Perbedaan Gejala Darah Tinggi dan Darah Rendah, Mana yang Lebih Bahaya?

Selasa, 27 Juni 2023 - 17:32 WIB
loading...
Perbedaan Gejala Darah Tinggi dan Darah Rendah, Mana yang Lebih Bahaya?
Tekanan dari tinggi dan rendah merupakan kondisi kesehatan yang berbeda. Foto/Ilustrasi/Getty Images
A A A
JAKARTA - Tekanan darah tinggi dan rendah merupakan kondisi kesehatan yang berbeda. Dua jenis gangguan tekanan darah ini perlu diketahui lebih dalam agar tak ada lagi kesalahan dalam mengetahui gejalanya.

Tekanan darah tinggi singkatnya disebut dengan hipertensi. Sedangkan tekanan darah rendah disebut dengan hipotensi.

Dua gangguan tekanan darah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tekanan darah tinggi sendiri adalah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh.

Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten juga terlalu tinggi. Sehingga, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi, Mimisan Gejala Serius Hipertensi

Secara umum, hipertensi adalah kondisi tekanan darah sekitar 130/80 mm Hg atau lebih tinggi. American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum.

Tekanan darah normal yakni sekitar 120/80 mm Hg atau lebih rendah. Tekanan darah tinggi berkisar antara 120 hingga 129 mm Hg dan angka bawah di bawah, bukan di atas, 80 mm Hg.

Hipertensi stadium 1 berkisar antara 130 hingga 139 mm Hg atau angka bawah antara 80 dan 89 mm Hg. Hipertensi tahap 2 berada di atas 140 mm Hg atau lebih tinggi atau angka bawah 90 mm Hg atau lebih tinggi. Dan tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg dianggap darurat atau krisis hipertensi.

Sementara itu, tekanan darah rendah merupakan kondisi yang berbeda dengan hipertensi. Hipotensi umumnya dianggap sebagai tekanan darah lebih rendah dari 90 milimeter.

Tekanan darah rendah mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata bahkan dianggap tak lebih berbahaya dari hipertensi. Namun faktanya, tekanan darah rendah juga bisa mengancam jiwa.

Perbedaan Gejala Hipertensi dan Hipotensi

Hipertensi dan hipotensi tentu memiliki gejala yang berbeda. Dua kondisi ini perlu diperhatikan gejala awalnya agar lebih cepat untuk ditangani.

Gejala Hipertensi

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, Selasa (27/6/23), Tekanan darah tinggi biasanya tidak memiliki tanda atau gejala peringatan, dan banyak orang tidak mengetahuinya. Mengukur tekanan darah Anda adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi.

Namun, beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin memiliki gejala seperti:

Sakit kepala
Sesak napas
Mimisan

Namun, gejala ini tidak spesifik. Penderita hipertensi biasanya tidak menyadari sampai tekanan darah tinggi telah mencapai tahap yang parah atau mengancam jiwa.

Gejala Hipotensi

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa berbahaya. Perubahan hanya 20 mm Hg juga perlu dikhawatirkan. Misalnya, penurunan dari 110 mm Hg sistolik ke 90 mm Hg sistolik. Itu dapat menyebabkan pusing dan pingsan.

Berikut gejala hipotensi atau tekanan darah rendah:

Penglihatan kabur atau memudar
Pusing atau pusing
Pingsan
Kelelahan
Sulit berkonsentrasi
Mual

Tekanan darah rendah yang ekstrem dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai syok. Gejala syok meliputi:

Kebingungan
Kulit dingin dan lembap
Penurunan warna kulit (pucat)
Pernapasan cepat dan dangkal
Denyut nadi lemah dan cepat
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3064 seconds (0.1#10.140)