Selain Penyakit Kronis, Penderita Obesitas Juga Berisiko Alami Gangguan Kulit Ini

Senin, 10 Juli 2023 - 20:20 WIB
loading...
Selain Penyakit Kronis, Penderita Obesitas Juga Berisiko Alami Gangguan Kulit Ini
Penderita obesitas cenderung mengalami jamur hingga kehitaman pada kulit tubuh. Jamur tersebut sering menyebabkan gatal pada kulit. Foto Ilustrasi/The New Indian Express
A A A
JAKARTA - Penderita obesitas bisa berisiko mengalami berbagai macam komplikasi penyakit mematikan. Beberapa yang cukup sering terjadi ialah terserang hipertensi, stroke, hingga jantung.

Tapi, tahukah Anda bahwa penderita obesitas juga berisiko mengalami jamur pada kulit?

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengingatkan bahwa penderita obesitas cenderung mengalami jamur hingga kehitaman pada kulit tubuh. Jamur tersebut sering menyebabkan gatal pada kulit, termasuk selangkangan.

“Gatal-gatal itu sebenarnya disebabkan oleh jamur yang tumbuh di sela-sela kulit kita,” jelas dr. Em Yunir, Sp.PD, KEMD, Pengurus PAPDI, dalam acara virtual Serba Serbi Obesitas, Senin (10/7/2023).



Munculnya jamur pada tubuh lantaran pengumpulan lemak berlebih yang menyebabkan lipatan. Lipatan itulah yang biasa dihuni oleh jamur hingga berwarna kehitaman. Area lipatan tersebut memicu bagian tubuh tidak terjangkau dibersihkan dan menjadi lebih lembab. Tak heran bila penderita akan merasakan gatal.

“Risiko untuk tumbuhnya jamur menjadi lebih tinggi pada kulit pasien obesitas. Ini terkait dengan kehigienisan,” tambah dr. Em Yuri.

Bila mengalami hal ini, tentu hal utama yang perlu dilakukan ialah menurunkan bobot tubuh. Dengan begitu lipatan pada kulit yang berlemak akan berkurang.

Pasien juga bisa menggunakan obat antijamur bila terlanjur mengalami jamur di bagian lipatan tubuh.

Lebih lanjut dr. Em Yuri menjelaskan, terjadinya obesitas dikarenakan ada pemasukan asupan dan aktivitas yang tidak seimbang. Sehingga, kondisi obesitas itu bisa mengancam seseorang dengan pola hidup yang tak seimbang.

“Kalau makannya banyak, aktivitas juga harus banyak. Kalau itu seimbang, tidak akan terjadi obesitas,” pungkasnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7116 seconds (0.1#10.140)