Wajah Wanita Ini Gosong Gegara Berhenti Pakai Krim Mengandung Merkuri, Yuk Kenali Bahayanya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral di media sosial baru-baru ini curhatan seorang wanita di Kalimantan Timur bernama Tya yang seluruh kulit wajahnya tampak gosong akibat berhenti menggunakan produk krim wajah yang mengandung merkuri.
Dalam video yang diunggah di akun TikToknya, Tya menyebut bahwa awalnya flek hitam tersebut hanya muncul di beberapa bagian wajah setelah setahun lalu memutuskan untuk berhenti menggunakan krim yang mengandung merkuri. Namun, flek kemudian melebar ke seluruh bagian wajah. Pasalnya, Tya saat itu mengaku belum mengetahui banyak soal perawatan kulit wajah, sehingga ia cenderung mengabaikan kondisi yang dialaminya.
“Muncul hitamnya itu satu tahun setelahnya. Setelah pemakaian krim merkuri. Jadi sebenarnya pada saat berhenti, aku nggak langsung berhenti. Jadi 2015 itu aku masih pakai krim itu. Tapi di akhir-akhir tahun itu muncul kayak flek-flek gitu. Aku pikir itu kayak kena sinar matahari aja,” tutur Tya melalui akun TikToknya, @nurnnyas, dikutip Rabu (19/7/2023).
“Tapi kok lama-lama kayak nggak mau hilang. Dan akhirnya aku memutuskan untuk berhenti kan. Tapi semakin aku berhentiin, dia semakin melebar, melebar. Terus aku bingung mau ngapain. Jadi akhirnya ya udah aku biarin aja,” lanjutnya.
Karena flek hitam itu semakin parah dan membuat wajahnya tampak gosong, Tya lantas berkonsultasi dengan dokter kulit. Menurut diagnosa dari sang dokter, ia ternyata mengalami kondisi okronosis.
Foto/TikTok @nurnnyas
“Terus aku mulai konsultasi ke dokter kulit SPKK, nah diagnosisnya itu yang menurut aku yang paling tepat. Selain karena efek merkuri, dia bilang juga kalau kulitku ini flek yang terkena sinar UV terus banding okronosis,” ungkapnya.
Hingga kini, unggahan salah satu video curhatan terkait kondisi wajah Tya akibat menggunakan krim merkuri itu telah ditonton hingga 20 juta lebih. Bahkan, melalui akun TikToknya, Tya turut mengedukasi para followers-nya untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan krim wajah dan sebaiknya menghindari yang mengandung merkuri.
“Merkuri sendiri merupakan hal yang sangat berbahaya dan sebaiknya perlu diwaspadai terkait penggunaannya,” ujar Neny, dilansir dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu(19/7/2023).
Dalam keterangannya, Neny memaparkan enam bahaya kandungan merkuri dalam kosmetik. Pertama, dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, saraf, dan ginjal.
Neny menyebut, merkuri bersifat korosif untuk kulit. Mengoleskan kosmetik yang mengandung merkuri secara terus-menerus akan membuat kulit semakin tipis dan membuat kerusakan pada kulit maupun kesehatan.
“Merkuri dapat meresap ke dalam kulit dengan cepat dan paparan merkuri yang tinggi nyatanya dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal,” terangnya.
Kedua, menyebabkan berkurangnya fungsi otak. Selain untuk kesehatan tubuh, bahaya logam merkuri juga menyebabkan berkurangnya fungsi otak pada tubuh pemakai. Lebih parah lagi, merkuri bisa menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik.
Menurutnya, hal ini dapat terjadi jika makanan yang dikonsumsi tercemar logam merkuri dan seseorang sering mengonsumsi makanan tersebut. Sebaiknya berhati-hatilah untuk mengonsumsi suatu makanan, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan tersebut.
Ketiga, dapat memperlambat pertumbuhan janin. Penggunaan kosmetik pada ibu hamil sebaiknya dikurangi atau perhatikan kandungan dari kosmetik yang digunakan. Sebab, banyak dampak yang disebabkan oleh merkuri untuk pertumbuhan janin. Terlalu sering terpapar kandungan merkuri nyatanya membuat janin akan lambat dalam tumbuh kembang.
“Bahkan yang paling parah, kandungan merkuri dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil menggunakan bahan-bahan alami untuk merawat kesehatan kulit atau wajah, agar ibu maupun bayi tetap sehat,” tegas Neny.
Keempat, membuat kulit semakin pucat dan flek. Penggunaan kosmetik mengandung merkuri nyatanya bukan akan membuat kulit seseorang putih merona, melainkan putih pucat dan justru memunculkan masalah baru pada wajah, yaitu flek hitam.
Kelima, iritasi kulit. Pada kulit, merkuri dapat menyebabkan iritasi dan juga gangguan ringan pada kulit. Biasanya, iritasi yang muncul pada kulit berupa gatal-gatal, kulit menjadi kemerahan, dan ruam pada kulit. Penggunaan merkuri dalam jangka panjang pada kulit akan berdampak serius untuk jangka panjang.
Terakhir, dapat menyebabkan kanker kulit. Yang paling parah dari dampak penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri adalah penyakit kanker kulit. Kandungan merkuri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan virus kanker akan menyebar ke seluruh tubuh.
Dalam video yang diunggah di akun TikToknya, Tya menyebut bahwa awalnya flek hitam tersebut hanya muncul di beberapa bagian wajah setelah setahun lalu memutuskan untuk berhenti menggunakan krim yang mengandung merkuri. Namun, flek kemudian melebar ke seluruh bagian wajah. Pasalnya, Tya saat itu mengaku belum mengetahui banyak soal perawatan kulit wajah, sehingga ia cenderung mengabaikan kondisi yang dialaminya.
“Muncul hitamnya itu satu tahun setelahnya. Setelah pemakaian krim merkuri. Jadi sebenarnya pada saat berhenti, aku nggak langsung berhenti. Jadi 2015 itu aku masih pakai krim itu. Tapi di akhir-akhir tahun itu muncul kayak flek-flek gitu. Aku pikir itu kayak kena sinar matahari aja,” tutur Tya melalui akun TikToknya, @nurnnyas, dikutip Rabu (19/7/2023).
“Tapi kok lama-lama kayak nggak mau hilang. Dan akhirnya aku memutuskan untuk berhenti kan. Tapi semakin aku berhentiin, dia semakin melebar, melebar. Terus aku bingung mau ngapain. Jadi akhirnya ya udah aku biarin aja,” lanjutnya.
Karena flek hitam itu semakin parah dan membuat wajahnya tampak gosong, Tya lantas berkonsultasi dengan dokter kulit. Menurut diagnosa dari sang dokter, ia ternyata mengalami kondisi okronosis.
Foto/TikTok @nurnnyas
“Terus aku mulai konsultasi ke dokter kulit SPKK, nah diagnosisnya itu yang menurut aku yang paling tepat. Selain karena efek merkuri, dia bilang juga kalau kulitku ini flek yang terkena sinar UV terus banding okronosis,” ungkapnya.
Hingga kini, unggahan salah satu video curhatan terkait kondisi wajah Tya akibat menggunakan krim merkuri itu telah ditonton hingga 20 juta lebih. Bahkan, melalui akun TikToknya, Tya turut mengedukasi para followers-nya untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan krim wajah dan sebaiknya menghindari yang mengandung merkuri.
Bahaya Merkuri untuk Kulit Wajah
Menanggapi kasus ini, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya yang juga Dokter Kecantikan Neny Triastuti mengungkapkan, merkuri memang sangat populer dalam kandungan produk pemutih. Pasalnya, kandungan merkuri memiliki kemampuan dalam menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit tampak lebih cerah dan bersinar dalam waktu yang sangat singkat.“Merkuri sendiri merupakan hal yang sangat berbahaya dan sebaiknya perlu diwaspadai terkait penggunaannya,” ujar Neny, dilansir dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu(19/7/2023).
Dalam keterangannya, Neny memaparkan enam bahaya kandungan merkuri dalam kosmetik. Pertama, dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, saraf, dan ginjal.
Neny menyebut, merkuri bersifat korosif untuk kulit. Mengoleskan kosmetik yang mengandung merkuri secara terus-menerus akan membuat kulit semakin tipis dan membuat kerusakan pada kulit maupun kesehatan.
“Merkuri dapat meresap ke dalam kulit dengan cepat dan paparan merkuri yang tinggi nyatanya dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal,” terangnya.
Kedua, menyebabkan berkurangnya fungsi otak. Selain untuk kesehatan tubuh, bahaya logam merkuri juga menyebabkan berkurangnya fungsi otak pada tubuh pemakai. Lebih parah lagi, merkuri bisa menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik.
Menurutnya, hal ini dapat terjadi jika makanan yang dikonsumsi tercemar logam merkuri dan seseorang sering mengonsumsi makanan tersebut. Sebaiknya berhati-hatilah untuk mengonsumsi suatu makanan, jangan lupa untuk tetap memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan tersebut.
Ketiga, dapat memperlambat pertumbuhan janin. Penggunaan kosmetik pada ibu hamil sebaiknya dikurangi atau perhatikan kandungan dari kosmetik yang digunakan. Sebab, banyak dampak yang disebabkan oleh merkuri untuk pertumbuhan janin. Terlalu sering terpapar kandungan merkuri nyatanya membuat janin akan lambat dalam tumbuh kembang.
“Bahkan yang paling parah, kandungan merkuri dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil menggunakan bahan-bahan alami untuk merawat kesehatan kulit atau wajah, agar ibu maupun bayi tetap sehat,” tegas Neny.
Keempat, membuat kulit semakin pucat dan flek. Penggunaan kosmetik mengandung merkuri nyatanya bukan akan membuat kulit seseorang putih merona, melainkan putih pucat dan justru memunculkan masalah baru pada wajah, yaitu flek hitam.
Kelima, iritasi kulit. Pada kulit, merkuri dapat menyebabkan iritasi dan juga gangguan ringan pada kulit. Biasanya, iritasi yang muncul pada kulit berupa gatal-gatal, kulit menjadi kemerahan, dan ruam pada kulit. Penggunaan merkuri dalam jangka panjang pada kulit akan berdampak serius untuk jangka panjang.
Terakhir, dapat menyebabkan kanker kulit. Yang paling parah dari dampak penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri adalah penyakit kanker kulit. Kandungan merkuri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan virus kanker akan menyebar ke seluruh tubuh.
(tsa)