Pinkan Mambo Ngaku Punya 2 Kepribadian karena Tertekan Beban Hidup

JAKARTA - Pinkan Mambo mengaku mempunyai dua kepribadian karena tertekan dengan beban hidupnya. Pengakuan ini diungkap Pinkan di tengah kasus pelecehan seksual anaknya, Michelle Ashley yang tengah menjadi sorotan.

Saat menjadi bintang tamu dalam kanal YouTube Melaney Ricardo, Pinkan mengatakan selama 9 tahun dirinya ditekan oleh seseorang yang membuatnya memiliki dua kepribadian. Namun, dia tidak menyebutkan identitas orang tersebut.

“Jadi waktu itu keadaan saya sangat tertekan. Sebelum masalah Michelle, saya sudah sembilan tahun saya mengalami ditekan sama seseorang yang itu jadi pembunuhan karakter,” kata Pinkan dikutip Jumat (4/8/2023).

“Jadi saya sebenarnya ada dua kepribadian. Yaitu percaya diri banget sama rasa sakit yang masih ada atau trauma. Makanya Pinkan di kamera berusaha kuat,” lanjutnya.





Pelecehan seksual yang dialami Michelle membuat mantan rekan duet Maia Estianty ini semakin hancur. Di sisi lain, dia juga harus menanggung beban hidup lainnya, dari bayar uang sekolah anak hingga dikejar debt collector.

“Pinkan dalam keadaan tertekan, sangat tertekan. Plus saya dengar Michelle mengalami hal itu, hancurlah saya sebagai ibu,” jelasnya.

“Dan itu komplit sudah saya jatuh ketimpa tangga. Plus lagi saya dikejar debt collector, udah berat, plus lagi saya dikejar uang sekolah yang belum bayar,” sambungya.

Di waktu yang bersamaan, Pinkan juga merasa perlu menjaga nama baiknya di media sebagai seorang artis. Namun, kehidupannya kini berbeda dari sebelumnya seorang penyanyi top dan sekarang berjualan pisang goreng demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.



“Plus juga media yang saya sebagai artis, berita-berita yang waktu itu saya belum sekuat sekarang. ‘Oh Pinkan kan kaya raya kok jualan pisang goreng’,” ujarnya.

“Itu aja saya belum sebutin beban lain. Dan beban keenam juga saya harus cari uang karena kan suami saya pada saat itu sedang tidak bekerja,” tambahnya.

Sebagai tulang punggung keluarga, penyanyi 42 tahun itu mengungkapkan harus bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain berjualan pisang goreng, dia rela melakoni pekerjaan lainnya seperti mencuci pakaian tetangga demi menghasilkan uang.

“Saya tuh tulang punggung satu-satunya. Tangan saya mau buntung rasanya, itu saya cuci pakaian bekas tetangga terus saya jual pisang goreng. Lauk aku juga aku jual ke tetangga, saya jadi tukang sop keliling,” tandasnya.