Nanda Gita, Influencer yang Sukses Jual Masakan Nusantara di Belanda, Bikin para Bule Ingin Traveling ke Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nanda Gita memutuskan pindah ke Belanda mengikuti domisili sang suami, Dennis Kuiper. Di sana, influencer sekaligus mantan aktris FTV ini tak hanya berdiam diri, melainkan aktif menjajakan masakan khas Nusantara.
Awal terjunnya Nanda Gita di dunia kuliner sampai bisa memperkenalkan masakan Indonesia kepada para bule Belanda sebenarnya tidak disengaja. Nanda yang memiliki sertifikat instruktur yoga internasional menemukan fakta bahwa orang Belanda tak begitu menyukai olahraga tersebut.
Kehidupan orang Belanda yang sudah terbiasa jalan kaki maupun bersepeda, membuat mereka tak lagi harus menghabiskan waktu di tempat kebugaran. Alhasil, di tengah kegalauannya, Nanda mulai coba-coba belajar memasak.
Dorongan mempelajari resep-resep kuliner Tanah Air juga datang dari kerinduan Nanda akan masakan Indonesia. Bukan tidak ada di Belanda, tetapi cita rasanya dianggap masih kurang sesuai dengan lidah lokalnya.
"Dari situ aku belajar sendiri, masak-masak sendiri. Trial error, misalnya resep nggak sesuai segala macem. Lama-lama aku bagikan ke keluarga suami, ke teman-teman, mereka suka. Akhirnya aku menikmati untuk bisa belajar masak," kata Nanda Gita kepada MNC Portal melalui sambungan video call, belum lama ini.
Sadar bahwa masakannya dianggap enak, bahkan oleh keluarga suami yang semuanya adalah orang asing, Nanda mulai nekat berjualan. Ibu satu anak yang tengah menantikan buah hati kedua ini menawarkan makanan kepada para tetangga bulenya.
Tak disangka, lidah orang Belanda ternyata cocok dengan masakan Nanda Gita yang dibumbui aneka macam rempah.
"Mereka bilang, kok rendang yang kamu bikin beda ya sama yang biasa aku makan? Kok soto atau semur yang kamu bikin beda," ujar Nanda, menirukan komentar para tetangganya.
Lama-kelamaan, Nanda Gita bisa memiliki pelanggan setia yang kerap memesan makanan darinya dalam jumlah besar. Menurut dia, kebanyakan pelanggan adalah orang Belanda asli, ataupun orang Eropa yang tinggal di Negeri Kincir Angin.
Bule-bule yang penasaran kerap kali bertanya kepada Nanda mengenai makanan yang mereka beli. Misalnya saja, kenapa kuah soto ayam bisa berwarna kuning? Nanda menjelaskan hal ini dikarenakan pengaruh dari kunyit. Begitu juga untuk masakan lain seperti rawon.
"Aku pernah bikin rawon, mereka agak aneh kok ini hitam banget, bumbunya pakai apa? Terus aku bilang ini pakai kluwek. Kalau ada biji mentahnya aku kasih lihat, aku jelasin juga harus ditumbuk dulu dan punya aroma khusus," ungkap Nanda.
Terkadang Nanda juga menjelaskan serba-serbi di balik masakannya. Ia menceritakan bahwa ada kuliner Indonesia yang langganan hadir di perayaan spesial seperti nasi kuning.
"Kenapa kita bikin nasi kuning? Nasi kuning itu nggak setiap hari kita makan di Indonesia, paling kalau ada acara spesial. Jadi di situ aku enjoy untuk berbagi knowledge budaya Indonesia," tuturnya.
Dari penjelasan Nanda, para bule juga excited mendengarkan. Mereka bahkan terbesit untuk traveling ke Indonesia demi bisa mencicipi secara langsung makanan tradisional di negeri ini.
Pernah pada suatu kesempatan, Nanda Gita diundang hadir di Summer Festival. Sebuah organisasi memesan masakan Indonesia ala Nanda dan di sana dia juga menjelaskan seperti apa masakannya.
Salah satu dagangan Nanda yang paling sering mendapat pujian dari para bule Belanda adalah rendang. Rempah yang pekat serta kelembutan daging usai melalui proses memasak begitu lama membuat mereka sangat terkesan.
Bagi Nanda, rasa takut harus disingkirkan terlebih dulu. Selama masakan yang dibuat memang nikmat dan sehat, jangan ragu untuk menjajakannya.
Tapi, satu hal yang perlu diingat, penting juga untuk memperhatikan selera masyarakat setempat. Ada warga negara asing yang gemar masakan bercita rasa pedas, ada juga yang tidak kuat rasa cabai. Ada baiknya, semua disesuaikan dengan kondisi lidah masyarakat di suatu negara.
Ke depannya, Nanda Gita berharap masakan Nusantara bisa lebih mendunia dan terkenal. Sehingga, warga mancanegara pun semakin penasaran dan berminat datang ke Indonesia untuk merasakan langsung kelezatan asli si makanan serta cara memasaknya.
Awal terjunnya Nanda Gita di dunia kuliner sampai bisa memperkenalkan masakan Indonesia kepada para bule Belanda sebenarnya tidak disengaja. Nanda yang memiliki sertifikat instruktur yoga internasional menemukan fakta bahwa orang Belanda tak begitu menyukai olahraga tersebut.
Kehidupan orang Belanda yang sudah terbiasa jalan kaki maupun bersepeda, membuat mereka tak lagi harus menghabiskan waktu di tempat kebugaran. Alhasil, di tengah kegalauannya, Nanda mulai coba-coba belajar memasak.
Dorongan mempelajari resep-resep kuliner Tanah Air juga datang dari kerinduan Nanda akan masakan Indonesia. Bukan tidak ada di Belanda, tetapi cita rasanya dianggap masih kurang sesuai dengan lidah lokalnya.
"Dari situ aku belajar sendiri, masak-masak sendiri. Trial error, misalnya resep nggak sesuai segala macem. Lama-lama aku bagikan ke keluarga suami, ke teman-teman, mereka suka. Akhirnya aku menikmati untuk bisa belajar masak," kata Nanda Gita kepada MNC Portal melalui sambungan video call, belum lama ini.
Sadar bahwa masakannya dianggap enak, bahkan oleh keluarga suami yang semuanya adalah orang asing, Nanda mulai nekat berjualan. Ibu satu anak yang tengah menantikan buah hati kedua ini menawarkan makanan kepada para tetangga bulenya.
Tak disangka, lidah orang Belanda ternyata cocok dengan masakan Nanda Gita yang dibumbui aneka macam rempah.
"Mereka bilang, kok rendang yang kamu bikin beda ya sama yang biasa aku makan? Kok soto atau semur yang kamu bikin beda," ujar Nanda, menirukan komentar para tetangganya.
Lama-kelamaan, Nanda Gita bisa memiliki pelanggan setia yang kerap memesan makanan darinya dalam jumlah besar. Menurut dia, kebanyakan pelanggan adalah orang Belanda asli, ataupun orang Eropa yang tinggal di Negeri Kincir Angin.
Mengedukasi Bule Belanda tentang Rempah Nusantara
Nanda Gita tidak sebatas menjual makanan Indonesia demi mendapatkan penghasilan tambahan. Dia juga secara sukarela membagikan pengetahuan tentang rempah-rempah khas yang biasa dimasukkan ke dalam masakannya.Baca Juga
Bule-bule yang penasaran kerap kali bertanya kepada Nanda mengenai makanan yang mereka beli. Misalnya saja, kenapa kuah soto ayam bisa berwarna kuning? Nanda menjelaskan hal ini dikarenakan pengaruh dari kunyit. Begitu juga untuk masakan lain seperti rawon.
"Aku pernah bikin rawon, mereka agak aneh kok ini hitam banget, bumbunya pakai apa? Terus aku bilang ini pakai kluwek. Kalau ada biji mentahnya aku kasih lihat, aku jelasin juga harus ditumbuk dulu dan punya aroma khusus," ungkap Nanda.
Terkadang Nanda juga menjelaskan serba-serbi di balik masakannya. Ia menceritakan bahwa ada kuliner Indonesia yang langganan hadir di perayaan spesial seperti nasi kuning.
"Kenapa kita bikin nasi kuning? Nasi kuning itu nggak setiap hari kita makan di Indonesia, paling kalau ada acara spesial. Jadi di situ aku enjoy untuk berbagi knowledge budaya Indonesia," tuturnya.
Dari penjelasan Nanda, para bule juga excited mendengarkan. Mereka bahkan terbesit untuk traveling ke Indonesia demi bisa mencicipi secara langsung makanan tradisional di negeri ini.
Pernah pada suatu kesempatan, Nanda Gita diundang hadir di Summer Festival. Sebuah organisasi memesan masakan Indonesia ala Nanda dan di sana dia juga menjelaskan seperti apa masakannya.
Salah satu dagangan Nanda yang paling sering mendapat pujian dari para bule Belanda adalah rendang. Rempah yang pekat serta kelembutan daging usai melalui proses memasak begitu lama membuat mereka sangat terkesan.
Tips Percaya Diri Jualan Masakan Indonesia di Negeri Orang
Mungkin banyak warga Indonesia yang tinggal di negara orang ingin sekali menjual kuliner Nusantara, sekaligus memperkenalkannya di mata dunia. Tapi, tidak semua orang percaya diri melakukan itu seperti Nanda Gita.Bagi Nanda, rasa takut harus disingkirkan terlebih dulu. Selama masakan yang dibuat memang nikmat dan sehat, jangan ragu untuk menjajakannya.
Tapi, satu hal yang perlu diingat, penting juga untuk memperhatikan selera masyarakat setempat. Ada warga negara asing yang gemar masakan bercita rasa pedas, ada juga yang tidak kuat rasa cabai. Ada baiknya, semua disesuaikan dengan kondisi lidah masyarakat di suatu negara.
Ke depannya, Nanda Gita berharap masakan Nusantara bisa lebih mendunia dan terkenal. Sehingga, warga mancanegara pun semakin penasaran dan berminat datang ke Indonesia untuk merasakan langsung kelezatan asli si makanan serta cara memasaknya.
(tsa)