Affordability Project Sukses Jangkau Ratusan Ribu Orang untuk Skrining dan Rawat Diabetes secara Berkelanjutan
loading...
A
A
A
Sejak diluncurkan, Affordability Project telah melakukan intervensi terhadap penduduk sehat, penduduk berisiko, serta pasien diabetes. Selain itu, untuk menjangkau pasien di daerah terpencil dan sangat terpencil, program ini juga telah melakukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga kesehatan serta menyediakan perlengkapan
untuk memonitor dan mengelola gula darah, termasuk menyediakan insulin.
Salah satu bagian penting dari inisiatif ini adalah upaya transformasi layanan kesehatan primer, yang bertujuan mencegah dan mengendalikan diabetes melalui peningkatan kesadaran masyarakat, pencegahan primer dan sekunder, serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan primer.
"Prevalensi diabetes yang terus meningkat di Indonesia memerlukan tindakan yang segera dan komprehensif. Upaya pencegahan sangatlah penting untuk mengurangi dampaknya yang merugikan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.
Sementara Ketua Umum PP PERKENI Prof. Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menyampaikan, hasil Affordability Project telah menggarisbawahi fakta bahwa masih banyak pasien yang belum mencapai target gula darah yang diinginkan. Hal ini mendorong perlunya penanganan yang lebih komprehensif mulai dari pencegahan, skrining, hingga pengobatan yang optimal.
"Harapan kami inisiatif Affordability Project juga dapat diadopsi sebagai model penanganan diabetes di tingkat nasional, memberikan panduan yang berharga dalam mengatasi tantangan penyakit ini secara lebih efektif dan menyeluruh," ujarnya.
Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan menambahkan, kolaborasi pemerintah dan swasta ini telah memperkuat kapabilitas pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 tenaga kesehatan profesional dan hampir 1.000 relawan kesehatan.
"Kita juga telah melakukan skrining diabetes secara komprehensif, menjangkau lebih dari 100.000 individu dalam komunitas. Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga telah dijalankan oleh sekitar 3.000 pasien di fasilitas kesehatan primer. Prestasi-prestasi ini menandai awal perjalanan kita," kata dia.
Novo Nordisk, lanjut Sreerekha Sreenivasan, sangat senang dapat menyaksikan perkembangan inisiatif ini, seiring dengan persiapan pihaknya untuk menghadirkan perawatan diabetes lanjutan, termasuk insulin, kepada individu dengan diabetes tidak terkontrol yang telah diidentifikasi.
"Upaya ini menandakan awal dari usaha bersama kita untuk memastikan perawatan diabetes berkelanjutan di seluruh Indonesia," tutup Sreerekha.
untuk memonitor dan mengelola gula darah, termasuk menyediakan insulin.
Salah satu bagian penting dari inisiatif ini adalah upaya transformasi layanan kesehatan primer, yang bertujuan mencegah dan mengendalikan diabetes melalui peningkatan kesadaran masyarakat, pencegahan primer dan sekunder, serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan primer.
"Prevalensi diabetes yang terus meningkat di Indonesia memerlukan tindakan yang segera dan komprehensif. Upaya pencegahan sangatlah penting untuk mengurangi dampaknya yang merugikan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes.
Sementara Ketua Umum PP PERKENI Prof. Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menyampaikan, hasil Affordability Project telah menggarisbawahi fakta bahwa masih banyak pasien yang belum mencapai target gula darah yang diinginkan. Hal ini mendorong perlunya penanganan yang lebih komprehensif mulai dari pencegahan, skrining, hingga pengobatan yang optimal.
"Harapan kami inisiatif Affordability Project juga dapat diadopsi sebagai model penanganan diabetes di tingkat nasional, memberikan panduan yang berharga dalam mengatasi tantangan penyakit ini secara lebih efektif dan menyeluruh," ujarnya.
Vice President & General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan menambahkan, kolaborasi pemerintah dan swasta ini telah memperkuat kapabilitas pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada lebih dari 100 tenaga kesehatan profesional dan hampir 1.000 relawan kesehatan.
"Kita juga telah melakukan skrining diabetes secara komprehensif, menjangkau lebih dari 100.000 individu dalam komunitas. Selain itu, pemeriksaan HbA1c juga telah dijalankan oleh sekitar 3.000 pasien di fasilitas kesehatan primer. Prestasi-prestasi ini menandai awal perjalanan kita," kata dia.
Novo Nordisk, lanjut Sreerekha Sreenivasan, sangat senang dapat menyaksikan perkembangan inisiatif ini, seiring dengan persiapan pihaknya untuk menghadirkan perawatan diabetes lanjutan, termasuk insulin, kepada individu dengan diabetes tidak terkontrol yang telah diidentifikasi.
"Upaya ini menandakan awal dari usaha bersama kita untuk memastikan perawatan diabetes berkelanjutan di seluruh Indonesia," tutup Sreerekha.
(tsa)