Singkong vs Kentang, Mana yang Lebih Aman untuk Penderita Gula Darah Tinggi?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Singkong vs kentang , kedua makanan tersebut dapat menjadi pengganti karbohidrat nasi. Lalu, mana yang lebih aman bagi penderita gula darah tinggi ?
Indeks glikemik yang tinggi dalam suatu makanan menjadi salah satu penyebab tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Dilansir dari laman Kemenkes, indeks glikemik yang aman dikonsumsi penderita diabetes adalah kurang dari 55.
Sementara itu, nasi yang memiliki indeks glikemik 73 tentu tergolong tinggi. Oleh karena itu, para penderita gula darah tinggi perlu membatasi konsumsi nasi atau menggantinya dengan makanan karbohidrat lain.
Dua makanan yang dapat dijadikan pengganti nasi adalah singkong dan kentang. Namun, kandungan makanan pengganti karbohidrat tersebut perlu diketahui penderita diabetes.
Secara nilai karbohidrat, singkong memiliki total 36,8 gram untuk setiap 100 gram. Angka ini hampir menyamai nasi yang punya 39,8 gram untuk setiap 100 gram. Selain itu, singkong juga kaya akan kalsium, fosfor dan kalium.
Salah satu manfaat singkong yang paling populer adalah mampu menjaga kadar gula darah sehingga aman untuk dikonsumsi penderita gula darah tinggi. Hal ini dibuktikan dari rendahnya indeks glikemik yang dimiliki singkong, yakni sekitar 46 saja.
Dengan angka indeks glikemik yang rendah ini singkong tidak akan memicu kenaikan kadar gula darah dalam waktu singkat. Selain itu, singkong juga kaya akan serat yang dapat membuat seseorang cepat kenyang.
Kentang menjadi makanan yang punya kandungan karbohidrat seperti nasi, yakni sekitar 39 gram untuk setiap 100 gram. Ini membuatnya lebih tinggi dibandingkan singkong.
Namun, apakah kentang jauh lebih aman? Melihat dari indeks glikemik kentang, makanan ini tergolong kurang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena punya indeks glikemik 78. Angka tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang nasi yang punya indeks glikemik 73.
Indeks glikemik yang tinggi dalam suatu makanan menjadi salah satu penyebab tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Dilansir dari laman Kemenkes, indeks glikemik yang aman dikonsumsi penderita diabetes adalah kurang dari 55.
Sementara itu, nasi yang memiliki indeks glikemik 73 tentu tergolong tinggi. Oleh karena itu, para penderita gula darah tinggi perlu membatasi konsumsi nasi atau menggantinya dengan makanan karbohidrat lain.
Dua makanan yang dapat dijadikan pengganti nasi adalah singkong dan kentang. Namun, kandungan makanan pengganti karbohidrat tersebut perlu diketahui penderita diabetes.
Singkong vs Kentang untuk Penderita Gula Darah Tinggi
1. Kandungan Singkong
Secara nilai karbohidrat, singkong memiliki total 36,8 gram untuk setiap 100 gram. Angka ini hampir menyamai nasi yang punya 39,8 gram untuk setiap 100 gram. Selain itu, singkong juga kaya akan kalsium, fosfor dan kalium.
Salah satu manfaat singkong yang paling populer adalah mampu menjaga kadar gula darah sehingga aman untuk dikonsumsi penderita gula darah tinggi. Hal ini dibuktikan dari rendahnya indeks glikemik yang dimiliki singkong, yakni sekitar 46 saja.
Dengan angka indeks glikemik yang rendah ini singkong tidak akan memicu kenaikan kadar gula darah dalam waktu singkat. Selain itu, singkong juga kaya akan serat yang dapat membuat seseorang cepat kenyang.
2. Kandungan Kentang
Kentang menjadi makanan yang punya kandungan karbohidrat seperti nasi, yakni sekitar 39 gram untuk setiap 100 gram. Ini membuatnya lebih tinggi dibandingkan singkong.
Namun, apakah kentang jauh lebih aman? Melihat dari indeks glikemik kentang, makanan ini tergolong kurang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena punya indeks glikemik 78. Angka tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang nasi yang punya indeks glikemik 73.