Hindari Penyakit Fatal, Ini Saran UEA saat Beli Hewan Kurban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketika Hari Raya Idul Adha tiba di setiap tahunnya, umat Muslim menjalankan ibadah menyembelih hewan , seperti domba, kambing, sapi atau kerbau. Gema takbir dikumandangkan di malam sebelum Idul Adha , dan di pagi harinya dilakukan salat Idul Adha .
(Baca juga: Rupa-Rupa Bumbu Sate, Resep Lengkapnya di Sini! )
Kurban sendiri dimaksudkan untuk mewakili binatang yang dikorbankan Nabi Ibrahim menggantikan putranya, Nabi Ismail. Saat Idul Adha , otoritas kesehatan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengeluarkan peringatan tegas kepada penduduk agar tidak menyembelih hewan kurban di rumah atau membeli daging dari rumah pemotongan hewan yang tidak terdaftar.
Ini karena tidak ada bukti bahwa peralatan dan praktik mereka memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan. Dilansir dari Expatwoman, Kamis (30/7), membeli daging yang disembelih dari tempat penjagalan tanpa izin meningkatkan risiko tertular penyakit fatal termasuk demam berdarah-Kongo.
(Baca juga: Sate Maranggi, Bisa Jadi Menu Pilihan Spesial Idul Adha )
Virus mematikan dapat ditularkan ke manusia dari kutu dan ternak. Ini juga dapat ditularkan antara manusia dengan kontak dekat dengan sekresi manusia, darah, organ, dan cairan tubuh lainnya. Penyakit ini memiliki gejala yang meliputi mual, demam, sakit kepala, berdarah, syok dan kegagalan multi organ.
Menurut pejabat kesehatan setempat, 40% korban meninggal karena virus dan saat ini tidak ada vaksinasi untuk orang atau hewan terhadapnya. Tukang daging berlisensi menguji ternak mereka jika ada tanda-tanda penyakit sebelum berkurban dengan peralatan higienis dan menjual dagingnya.
(Baca juga: 3 Inspirasi Resep Olahan Daging yang Beda untuk Hari Raya Idul Adha )
Pihak berwenang setempat menyarankan warga merayakan Idul Adha untuk membeli daging dari rumah pemotongan hewan resmi untuk menghindari penyakit fatal.
(Baca juga: Rupa-Rupa Bumbu Sate, Resep Lengkapnya di Sini! )
Kurban sendiri dimaksudkan untuk mewakili binatang yang dikorbankan Nabi Ibrahim menggantikan putranya, Nabi Ismail. Saat Idul Adha , otoritas kesehatan Uni Emirat Arab (UEA) telah mengeluarkan peringatan tegas kepada penduduk agar tidak menyembelih hewan kurban di rumah atau membeli daging dari rumah pemotongan hewan yang tidak terdaftar.
Ini karena tidak ada bukti bahwa peralatan dan praktik mereka memenuhi standar kesehatan yang disyaratkan. Dilansir dari Expatwoman, Kamis (30/7), membeli daging yang disembelih dari tempat penjagalan tanpa izin meningkatkan risiko tertular penyakit fatal termasuk demam berdarah-Kongo.
(Baca juga: Sate Maranggi, Bisa Jadi Menu Pilihan Spesial Idul Adha )
Virus mematikan dapat ditularkan ke manusia dari kutu dan ternak. Ini juga dapat ditularkan antara manusia dengan kontak dekat dengan sekresi manusia, darah, organ, dan cairan tubuh lainnya. Penyakit ini memiliki gejala yang meliputi mual, demam, sakit kepala, berdarah, syok dan kegagalan multi organ.
Menurut pejabat kesehatan setempat, 40% korban meninggal karena virus dan saat ini tidak ada vaksinasi untuk orang atau hewan terhadapnya. Tukang daging berlisensi menguji ternak mereka jika ada tanda-tanda penyakit sebelum berkurban dengan peralatan higienis dan menjual dagingnya.
(Baca juga: 3 Inspirasi Resep Olahan Daging yang Beda untuk Hari Raya Idul Adha )
Pihak berwenang setempat menyarankan warga merayakan Idul Adha untuk membeli daging dari rumah pemotongan hewan resmi untuk menghindari penyakit fatal.
(nug)