Teuku Wisnu Kesulitan Tanamkan Ilmu Agama pada Anak: Perlu Perjuangan

Sabtu, 02 September 2023 - 07:05 WIB
loading...
Teuku Wisnu Kesulitan Tanamkan Ilmu Agama pada Anak: Perlu Perjuangan
Teuku Wisnu tidak menampik jika dia sering merasa kesulitan untuk memberikan pengertian soal agama pada anak. Namun, ada cara tersendiri menanamkan ilmu agama. Foto/ Instagram.
A A A
JAKARTA - Teuku Wisnu memiliki cara tersendiri menanamkan ilmu agama kepada anak-anaknya, meski suami Shireen Sungkar ini tidak menampik jika dia sering merasa kesulitan untuk memberikan pengertian soal agama.

"Kita juga masih belajar. Yang pastikan anak-anak Alhamdulillah misalnya Adam untuk pendidikan agama dibilang 'susah gak?' susah. Karena pasti kan dilihat orangtuanya dulu, masih belajar," kata Teuku Wisnu di kawasan BSD, Tangerang, belum lama ini.



Teuku Wisnu selalu menekankan bahwa bukan hanya anak-anaknya saja yang terus belajar soal agama, dia dan sang istri pun masih terus belajar. Namun, sedikit demi sedikit Teuku Wisnu menemukan cara yang tepat memberikan pengertian soal agama kepada putra sulungnya, Adam.

"Aku sama Shireen masih banyak PR. Anak anak ini paralel sambil jalan. Adam Alhamdulillah memang bisa kita kasih pengertian soal agama, pendekatan sama agama," ujar dia.

Adam pun mulai terbiasa menjalankan perintah agama di usianya yang menginjak sembilan tahun. Tapi tetap saja, namanya anak-anak, masih harus selalu diingatkan karena seringkali lupa terhadap apa yang menjadi kewajibannya. Seperti saat waktu sholat telah tiba.

"Adam sembilang tahun sekarang, Insyaallah dia sekarang kalau salat fardu ya, dia salat. Kadang ada waktu-waktu yang memang lagi misalnya kayak lagi main apa, sudah adzan, kadang suka kebablasan tuh kalau nggak diingetin. Jadi masih tetap harus kita ingetin," tuturnya.

Berbeda pula dengan putrinya, Hawa. Di usianya yang baru menginjak tujuh tahun, Hawa lebih sulit ketika diminta untuk salat. Teuku Wisnu pun memilih untuk tidak memaksanya. Cara Wisnu memberikan pengertian kepada anak-anaknya adalah dengan mengajak, bukan memaksa.

"Kalau Hawa juga masih belum mau. Kayak salat belum 'sudah tujuh tahun loh, nak salat' 'gak mau ah'. Tapi memang di umur tujuh tahun gak boleh kita paksa. Orangtua menganjurkan terutama salat ya 'Nih bareng Abi, bareng abang, bareng mami, yuk salat'," kata Teuku Wisnu.

Kepada Hawa, Teuku Wisnu perlahan-lahan memberitahukannya soal kewajiban seorang muslimah. Narasi yang tepat diyakininya akan lebih mudah mendorong anak untuk memahami dan mengikutinya.

"Tapi kalau misal 'ah gak. mau lagi males' oh ya udah tapi kita terus ngajak sambil kita kasih narasi, 'kan kewajiban muslimah nanti kita di cintai sama Allah'. Itu kewajiban kita gimana bisa membangun narasi sama anak," ucapnya.

Selain menjelaskan lewat narasi yang mudah dimengerti dan tak bermaksud untuk memaksa, Teuku Wisnu juga memiliki cara jitu yang dirasa tepat, mencontohkan secara langsung kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan.

Ketika memasuki usia 10 tahun, sikap orangtua sedikit lebih tegas untuk memastikan bahwa anak-anaknya mulai salat secara rutin.

"Jadi kalau memaksakan untuk salat itu memang di umur sebelum tujuh tahun nggak, tapi kita anjurkan. 10 tahun itu ada waktunya anak harus kita kondisikan untuk salat," tuturnya.



Teuku Wisnu menyadari betul bahwa pendekatan agama memang sulit dilakukan, tapi menjadi suatu keharusan. Meski jalan yang ditempuh tak selalu mulus, orangtua harus tetap melakukannya.

"Jadi dibilang pendekatan agama pada anak dilakukan tapi gak segampang itu, perlu perjuangan, perlu pikiran, tenaga, waktu semua perlu lah. Jadi ada tantangannya gak mulus-mulus aja gitu," ucap dia.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2320 seconds (0.1#10.140)