Cara Memilih Influencer yang Tepat agar Endorse Efektif, Tidak Sekadar Jumlah Followers
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemasaran produk suatu lini usaha turut berkembang di era digital seperti sekarang ini. Salah satunya dengan membayar KOL atau influencer untuk melakukan promosi.
Pemasaran ini tentu membutuhkan biaya. Bahkan, harga yang dibayarkan dalam sekali promosi bisa menyentuh ratusan juta rupiah.
Untuk itu, penting sekali untuk melakukan analisis terlebih dahulu agar uang yang dikeluarkan untuk membayar influencer sia-sia.
Sayang, kebanyakan pebisnis yang melakukan endorse pada influencer tanpa memiliki perencanaan saat membayar influencer. Tidak sedikit pebisnis yang akhirnya merasa rugi setelah endorse ke influencer.
Menurut Resita Natasha Putri selaku PR Consultant dan Sosial Media, menentukan target dan dan analisis memang sangatlah penting. Tahap ini tidak boleh terlewatkan sama sekali.
“Di pekerjaan aku yang sekarang, kita punya dua campaign. Campaign ini ada internal dan eksternal campaign. Biasanya di internal aku mau achieve apa? awareness, new customer, atau engagement atau yang lainnya,” tutur Resita dalam acara Podcast Aksi Nyata di saluran YouTube Partai Perindo, Selasa (5/9/2023).
Ketika perusahaan ingin target yang dituju adalah new customer dan berhasil membawa banyak penghasilan untuk perusahaan, maka cari tahu dulu siapa target audience-nya, ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda, atau yang lainnya. Langkah selanjutnya pilih influencer yang memiliki audience yang sama dengan perusahaan.
"Jadi kalau e-commerce aku ini, audience aku mommy yang sehari-hari suka belanja bulanan, grocery, make up. Mostly mereka di atas usia 25 tahun,” kata Resita.
“Biasanya aku tap in ke KOL atau influencer yang mereka kontennya seperti itu, yang family, belanja. Biasanya aku dapat lumayan banyak new customer dari situ,” ujar dia lagi.
Pemasaran ini tentu membutuhkan biaya. Bahkan, harga yang dibayarkan dalam sekali promosi bisa menyentuh ratusan juta rupiah.
Baca Juga
Untuk itu, penting sekali untuk melakukan analisis terlebih dahulu agar uang yang dikeluarkan untuk membayar influencer sia-sia.
Sayang, kebanyakan pebisnis yang melakukan endorse pada influencer tanpa memiliki perencanaan saat membayar influencer. Tidak sedikit pebisnis yang akhirnya merasa rugi setelah endorse ke influencer.
Menurut Resita Natasha Putri selaku PR Consultant dan Sosial Media, menentukan target dan dan analisis memang sangatlah penting. Tahap ini tidak boleh terlewatkan sama sekali.
“Di pekerjaan aku yang sekarang, kita punya dua campaign. Campaign ini ada internal dan eksternal campaign. Biasanya di internal aku mau achieve apa? awareness, new customer, atau engagement atau yang lainnya,” tutur Resita dalam acara Podcast Aksi Nyata di saluran YouTube Partai Perindo, Selasa (5/9/2023).
Ketika perusahaan ingin target yang dituju adalah new customer dan berhasil membawa banyak penghasilan untuk perusahaan, maka cari tahu dulu siapa target audience-nya, ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda, atau yang lainnya. Langkah selanjutnya pilih influencer yang memiliki audience yang sama dengan perusahaan.
"Jadi kalau e-commerce aku ini, audience aku mommy yang sehari-hari suka belanja bulanan, grocery, make up. Mostly mereka di atas usia 25 tahun,” kata Resita.
“Biasanya aku tap in ke KOL atau influencer yang mereka kontennya seperti itu, yang family, belanja. Biasanya aku dapat lumayan banyak new customer dari situ,” ujar dia lagi.