Joe Jonas Melakukan Perilaku Gaslighting pada Sophie Turner, Apa Itu?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Joe Jonas diduga melakukan perilaku gaslighting pada Sophie Turner . Kakak Nick Jonas itu disebut terkenal red flag sejak menjalin kasih dengan beberapa mantannya dengan kerap melakukan gaslighting.
Lalu, apa itu gaslighting? Dikutip laman Verywellmind pada Minggu (10/9/2023), gaslighting merupakan salah satu tindak manipulatif yang dilakukan untuk membuat orang lain meragukan atau mempertanyakan pikiran mereka. Tujuan sikap ini membuat korban merasa bersalah.
Perilaku ini adalah jenis pelecehan emosional yang terselubung di mana pelaku kerap menyesatkan targetnya, menciptakan narasi yang salah dan membuat mereka mempertanyakan sifat diri mereka sendiri.
Pada akhirnya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin dengan persepsi mereka tentang dunia dan bahkan bertanya-tanya apakah mereka kehilangan kewarasan.
Biasanya mereka berbohong secara terang-terangan dan selalu teguh dengan pendirian mereka atas kebohongan tersebut.
Bahkan, ketika Anda mencoba memberikan bukti kebohongan tersebut, seorang pelaku gaslighting masih akan ‘ngotot’ dengan kebohongan mereka.
Mereka mungkin berpura-pura mengkhawatirkan Anda sambil secara halus memberi tahu orang lain bahwa Anda tampak tidak stabil secara emosional atau "gila".
Sayangnya, taktik ini bisa sangat efektif dan banyak orang memihak pelaku atau penindas tanpa mengetahui cerita lengkapnya.
Bahkan ketika Anda mencoba mendiskusikan bagaimana perasaan Anda terhadap perilaku pelaku kekerasan, mereka dapat memutarbalikkan pembicaraan sehingga Anda akhirnya mempertanyakan apakah Andalah penyebab perilaku buruknya.
Mereka melakukan ini untuk menghindari tanggung jawab atas pilihan buruk mereka. Penyangkalan ini dapat membuat korban gaslighting merasa tidak terlihat, tidak didengar, dan seolah-olah dampaknya terhadap mereka tidak penting.
Taktik ini juga mempersulit korban untuk move on atau pulih dari perundungan atau pelecehan.
Lalu, apa itu gaslighting? Dikutip laman Verywellmind pada Minggu (10/9/2023), gaslighting merupakan salah satu tindak manipulatif yang dilakukan untuk membuat orang lain meragukan atau mempertanyakan pikiran mereka. Tujuan sikap ini membuat korban merasa bersalah.
Perilaku ini adalah jenis pelecehan emosional yang terselubung di mana pelaku kerap menyesatkan targetnya, menciptakan narasi yang salah dan membuat mereka mempertanyakan sifat diri mereka sendiri.
Pada akhirnya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin dengan persepsi mereka tentang dunia dan bahkan bertanya-tanya apakah mereka kehilangan kewarasan.
Ciri-ciri perilaku gaslighting
1. Sering bohong
Orang yang melakukan gaslighting sering kali merupakan seorang pembohong yang memiliki kebiasaan dan patologis serta sering kali menunjukkan kecenderungan narsistik.Biasanya mereka berbohong secara terang-terangan dan selalu teguh dengan pendirian mereka atas kebohongan tersebut.
Bahkan, ketika Anda mencoba memberikan bukti kebohongan tersebut, seorang pelaku gaslighting masih akan ‘ngotot’ dengan kebohongan mereka.
2. Mendiskreditkan
Orang yang melakukan gaslight kerap punya kebiasaan menyebarkan rumor dan gosip tentang Anda kepada orang lain.Mereka mungkin berpura-pura mengkhawatirkan Anda sambil secara halus memberi tahu orang lain bahwa Anda tampak tidak stabil secara emosional atau "gila".
Sayangnya, taktik ini bisa sangat efektif dan banyak orang memihak pelaku atau penindas tanpa mengetahui cerita lengkapnya.
3. Melempar kesalahan
Melempar kesalahan adalah taktik gaslighting yang umum lainnya. Setiap diskusi yang Anda lakukan entah bagaimana mengarah ke titik di mana Anda harus disalahkan atas sesuatu yang terjadi.Bahkan ketika Anda mencoba mendiskusikan bagaimana perasaan Anda terhadap perilaku pelaku kekerasan, mereka dapat memutarbalikkan pembicaraan sehingga Anda akhirnya mempertanyakan apakah Andalah penyebab perilaku buruknya.
4. Tidak mengakui kesalahan
Orang-orang yang terlibat dalam intimidasi dan pelecehan emosional terkenal karena menyangkal bahwa mereka melakukan kesalahan.Mereka melakukan ini untuk menghindari tanggung jawab atas pilihan buruk mereka. Penyangkalan ini dapat membuat korban gaslighting merasa tidak terlihat, tidak didengar, dan seolah-olah dampaknya terhadap mereka tidak penting.
Taktik ini juga mempersulit korban untuk move on atau pulih dari perundungan atau pelecehan.
(tdy)