5 Penyebab Kadar Gula Darah Sulit Turun, Salah Satunya Dehidrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa penyebab kadar gula darah sulit turun. Gula darah tinggi atau kondisi yang dikenal juga sebagai hiperglikemia, terjadi ketika terdapat kelebihan glukosa dalam aliran darah.
Kondisi ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin secara efektif. Biasanya dikaitkan dengan diabetes, gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ jika tidak ditangani dalam jangka waktu lama.
Berikut penyebab kadar gula darah sulit turun dilansir dari Times of India, Senin (18/9/2023).
Air memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah. Dehidrasi dapat menyebabkan konsentrasi gula darah lebih tinggi, karena tubuh mencoba menghemat air dengan mengurangi buang air kecil.
Saat Anda mengalami dehidrasi, ginjal mengeluarkan lebih sedikit air melalui urine, dan akibatnya, gula tidak dikeluarkan dari sistem secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda cukup terhidrasi sepanjang hari dan usahakan untuk minum setidaknya 8-10 gelas air setiap hari.
Ngemil larut malam bisa membuat kadar gula darah sulit dikendalikan. Mengonsumsi camilan tinggi karbohidrat atau bergula menjelang waktu tidur dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika Anda tidak melakukan aktivitas fisik setelahnya.
Metabolisme tubuh melambat pada malam hari, sehingga lebih sulit mengatur gula darah secara efektif. Untuk mencegah lonjakan gula darah di malam hari, usahakan untuk menghindari camilan berat atau bergula sebelum tidur. Jika Anda merasa lapar, pilihlah camilan ringan kaya protein yang tidak akan menyebabkan peningkatan gula darah secara signifikan.
Foto/Infografis SINDOnews
Kopi atau minuman berkafein lainnya (softdrink) dapat mempengaruhi kadar gula darah, apalagi jika dikonsumsi berlebihan. Kafein dapat menyebabkan sensitivitas insulin, sehingga menyulitkan tubuh untuk mengatur gula darah.
Selain itu, kopi dan minuman berenergi biasanya mengandung gula dalam jumlah berlebihan yang selanjutnya dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula. Jika seorang peminum kopi yang rajin, pertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein dan pantau pengaruhnya terhadap kadar gula darah. Pilihlah teh herbal atau air sebagai gantinya.
Penting untuk berhati-hati terhadap makanan yang berlabel bebas gula. Meskipun produk ini tampak seperti pilihan yang baik untuk mengelola gula darah, banyak dari produk ini mengandung pemanis buatan atau gula alkohol, yang masih dapat memengaruhi kadar gula darah.
Beberapa pemanis dapat menyebabkan respons insulin, mirip dengan gula, yang menyebabkan peningkatan gula darah. Jadi, selalu baca labelnya dan berhati-hatilah terhadap gula tersembunyi dalam makanan yang diklaim bebas gula. Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah untuk menjaga kadar gula darah.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, tanpa aktivitas fisik secara teratur, dapat berdampak signifikan pada kadar gula darah. Olahraga membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien, memungkinkan pengaturan gula darah yang lebih baik. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga sulit mengontrol kadar gula darah.
Untuk mengatasi hal ini, sertakan olahraga teratur ke dalam rutinitas Anda, dengan target melakukan aktivitas intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu. Jalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat sangat membantu.
Kondisi ini disebabkan karena ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin secara efektif. Biasanya dikaitkan dengan diabetes, gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ jika tidak ditangani dalam jangka waktu lama.
Berikut penyebab kadar gula darah sulit turun dilansir dari Times of India, Senin (18/9/2023).
Penyebab Kadar Gula Darah Sulit Turun
1. Dehidrasi
Air memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah. Dehidrasi dapat menyebabkan konsentrasi gula darah lebih tinggi, karena tubuh mencoba menghemat air dengan mengurangi buang air kecil.
Saat Anda mengalami dehidrasi, ginjal mengeluarkan lebih sedikit air melalui urine, dan akibatnya, gula tidak dikeluarkan dari sistem secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda cukup terhidrasi sepanjang hari dan usahakan untuk minum setidaknya 8-10 gelas air setiap hari.
2. Ngemil Larut Malam
Ngemil larut malam bisa membuat kadar gula darah sulit dikendalikan. Mengonsumsi camilan tinggi karbohidrat atau bergula menjelang waktu tidur dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika Anda tidak melakukan aktivitas fisik setelahnya.
Metabolisme tubuh melambat pada malam hari, sehingga lebih sulit mengatur gula darah secara efektif. Untuk mencegah lonjakan gula darah di malam hari, usahakan untuk menghindari camilan berat atau bergula sebelum tidur. Jika Anda merasa lapar, pilihlah camilan ringan kaya protein yang tidak akan menyebabkan peningkatan gula darah secara signifikan.
Foto/Infografis SINDOnews
3. Konsumsi Kafein Berlebihan
Kopi atau minuman berkafein lainnya (softdrink) dapat mempengaruhi kadar gula darah, apalagi jika dikonsumsi berlebihan. Kafein dapat menyebabkan sensitivitas insulin, sehingga menyulitkan tubuh untuk mengatur gula darah.
Selain itu, kopi dan minuman berenergi biasanya mengandung gula dalam jumlah berlebihan yang selanjutnya dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula. Jika seorang peminum kopi yang rajin, pertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein dan pantau pengaruhnya terhadap kadar gula darah. Pilihlah teh herbal atau air sebagai gantinya.
4. Makanan Bebas Gula
Penting untuk berhati-hati terhadap makanan yang berlabel bebas gula. Meskipun produk ini tampak seperti pilihan yang baik untuk mengelola gula darah, banyak dari produk ini mengandung pemanis buatan atau gula alkohol, yang masih dapat memengaruhi kadar gula darah.
Beberapa pemanis dapat menyebabkan respons insulin, mirip dengan gula, yang menyebabkan peningkatan gula darah. Jadi, selalu baca labelnya dan berhati-hatilah terhadap gula tersembunyi dalam makanan yang diklaim bebas gula. Pilihlah makanan utuh yang tidak diolah untuk menjaga kadar gula darah.
5. Gaya Hidup Menetap
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, tanpa aktivitas fisik secara teratur, dapat berdampak signifikan pada kadar gula darah. Olahraga membantu tubuh menggunakan insulin lebih efisien, memungkinkan pengaturan gula darah yang lebih baik. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga sulit mengontrol kadar gula darah.
Untuk mengatasi hal ini, sertakan olahraga teratur ke dalam rutinitas Anda, dengan target melakukan aktivitas intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu. Jalan cepat, bersepeda, atau berenang dapat sangat membantu.
(dra)