Olahraga yang Bikin Gula Darah Tinggi, Harus Dihindari Penderita Diabetes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olahraga tertentu bisa menyebabkan gula darah tinggi sehingga tidak disarankan untuk penderita diabetes. Diabetes sendiri merupakan kondisi umum yang disebabkan oleh pankreas tidak memproduksi cukup hormon insulin.
Meskipun olahraga adalah cara terbaik untuk menghindari gula darah tinggi , ada beberapa aktivitas yang harus Anda hindari. Joslin Diabetes Center mengatakan olahraga teratur adalah bagian penting dari diet atau rencana gaya hidup penderita diabetes.
Dilansir dari Express, Kamis (14/9/2023) namun, jika Anda memiliki komplikasi diabetes tertentu, ada beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari.
“Aktivitas fisik secara teratur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat ketika Anda menderita diabetes. Ini baik untuk sistem kardiovaskular Anda dan dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah,” kata Joslin Diabetes Center.
Foto/Infografis SINDOnews
“Namun, ada kalanya Anda perlu berhati-hati dalam berolahraga dengan penderita diabetes,” sambungnya.
Pasien dengan retinopati diabetik proliferatif (PDR) yakni kondisi saat pembuluh darah baru tumbuh di permukaan mata dan dapat berdarah, harus menghindari olahraga angkat berat. Begitu juga dengan olahraga yang keras dan berdampak tinggi.
“Pasien diabetes dan PDR aktif harus menghindari aktivitas yang melibatkan angkat berat, aktivitas yang keras dan berdampak tinggi atau menempatkan kepala dalam posisi terbalik untuk waktu yang lama,” jelas Joslin Diabetes Center.
Sementara itu, neuropati perifer diabetik menyebabkan hilangnya sensasi pada beberapa pasien diabetes. Pasien dengan kondisi ini harus membatasi pilihan olahraga mereka pada aktivitas berdampak rendah atau aktivitas tanpa beban. Latihan berulang-ulang pada kaki yang tidak sensitif dapat menyebabkan patah tulang atau ulserasi.
Penderita diabetes dengan gula darah di atas 400 mg/dl sebaiknya menghindari olahraga. Pemantauan gula darah sebelum, sesudah, dan selama aktivitas fisik diperlukan untuk menjaga gula darah dalam kisaran yang tepat.
Bicaralah dengan dokter atau pelatih olahraga sebelum memulai melakukan aktivitas fisik. Di sisi lain, banyak orang yang mengalami diabetes tanpa menyadarinya, karena gejalanya belum tentu membuat orang merasa tidak sehat.
Meskipun olahraga adalah cara terbaik untuk menghindari gula darah tinggi , ada beberapa aktivitas yang harus Anda hindari. Joslin Diabetes Center mengatakan olahraga teratur adalah bagian penting dari diet atau rencana gaya hidup penderita diabetes.
Dilansir dari Express, Kamis (14/9/2023) namun, jika Anda memiliki komplikasi diabetes tertentu, ada beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari.
“Aktivitas fisik secara teratur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat ketika Anda menderita diabetes. Ini baik untuk sistem kardiovaskular Anda dan dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah,” kata Joslin Diabetes Center.
Foto/Infografis SINDOnews
“Namun, ada kalanya Anda perlu berhati-hati dalam berolahraga dengan penderita diabetes,” sambungnya.
Pasien dengan retinopati diabetik proliferatif (PDR) yakni kondisi saat pembuluh darah baru tumbuh di permukaan mata dan dapat berdarah, harus menghindari olahraga angkat berat. Begitu juga dengan olahraga yang keras dan berdampak tinggi.
“Pasien diabetes dan PDR aktif harus menghindari aktivitas yang melibatkan angkat berat, aktivitas yang keras dan berdampak tinggi atau menempatkan kepala dalam posisi terbalik untuk waktu yang lama,” jelas Joslin Diabetes Center.
Sementara itu, neuropati perifer diabetik menyebabkan hilangnya sensasi pada beberapa pasien diabetes. Pasien dengan kondisi ini harus membatasi pilihan olahraga mereka pada aktivitas berdampak rendah atau aktivitas tanpa beban. Latihan berulang-ulang pada kaki yang tidak sensitif dapat menyebabkan patah tulang atau ulserasi.
Penderita diabetes dengan gula darah di atas 400 mg/dl sebaiknya menghindari olahraga. Pemantauan gula darah sebelum, sesudah, dan selama aktivitas fisik diperlukan untuk menjaga gula darah dalam kisaran yang tepat.
Bicaralah dengan dokter atau pelatih olahraga sebelum memulai melakukan aktivitas fisik. Di sisi lain, banyak orang yang mengalami diabetes tanpa menyadarinya, karena gejalanya belum tentu membuat orang merasa tidak sehat.
(dra)