Film Message of Kanjuruhan Ajak Warga Malang Bangkit
loading...
A
A
A
Pria dengan sapaan Oy ini menerangkan, waktu syuting yang dibutuhkan untuk menuntaskan film ini cukup singkat yakni hanya 12 hari. Namun, mempunyai kesan yang sangat mendalam.
"Kita syuting tidak lama, hanya 12 hari. Tapi kalau dibicarakan bahwa seperti apa rasanya, secara pribadi bagaimana kami merasakan saat kejadian orang itu bertaruh hidup atau mati yang akhirnya tercetuslah sebuah judul Message of Kanjuruhan," ungkap Oy.
Ditempat yang sama, Co Director and Editor Alfie Awra mengungkapkan bahwa ada sekitar 10 orang pemain yang terlibat dalam film ini. Di mana satu orang merupakan artis Ibu kota. Sedang lainya berasal dari Malang.
Selain itu, seluruh tempat syuting juga berada di Malang. Seperti di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Pantai Goa China, Stadion Kanjuruhan, dan beberapa tempat lainya.
"Motivasi kita dari awal ingin mengangkat tragedi ini bukan sebagai tragedi, tapi lebih ke perasaan kita saat berada di sisi mereka atau saat berada di sisi korban. Ada banyak pesan yang ingin mereka sampaikan, tapi tidak sampai di situ. Artinya hanya view atau melalui filosofi-filosofi atau melalui gambaran-gambaran yang lain atau firasat-firasat seperti itu," ujar Alfie.
"Untuk warga Malang khususnya, kenapa harus nonton ini, karena kita harus bersatu. Bagi orang tua yang nonton, biar lebih care dengan anaknya dan lebih perhatian," lanjutnya.
Melalui film Message of Kanjuruhan ini, dia mengajak seluruh warga Malang untuk bisa bangkit dari keterpurukan, dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.
"Apapun itu kita harus ikhlas. Selanjutnya adalah adalah bangkit. Kita tak boleh berlarut-larut dalam dalam tragedi. Ada waktunya kita ikhlas tanpa ada sesuatu apapun," pungkas Alfie.
"Kita syuting tidak lama, hanya 12 hari. Tapi kalau dibicarakan bahwa seperti apa rasanya, secara pribadi bagaimana kami merasakan saat kejadian orang itu bertaruh hidup atau mati yang akhirnya tercetuslah sebuah judul Message of Kanjuruhan," ungkap Oy.
Ditempat yang sama, Co Director and Editor Alfie Awra mengungkapkan bahwa ada sekitar 10 orang pemain yang terlibat dalam film ini. Di mana satu orang merupakan artis Ibu kota. Sedang lainya berasal dari Malang.
Selain itu, seluruh tempat syuting juga berada di Malang. Seperti di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Pantai Goa China, Stadion Kanjuruhan, dan beberapa tempat lainya.
"Motivasi kita dari awal ingin mengangkat tragedi ini bukan sebagai tragedi, tapi lebih ke perasaan kita saat berada di sisi mereka atau saat berada di sisi korban. Ada banyak pesan yang ingin mereka sampaikan, tapi tidak sampai di situ. Artinya hanya view atau melalui filosofi-filosofi atau melalui gambaran-gambaran yang lain atau firasat-firasat seperti itu," ujar Alfie.
"Untuk warga Malang khususnya, kenapa harus nonton ini, karena kita harus bersatu. Bagi orang tua yang nonton, biar lebih care dengan anaknya dan lebih perhatian," lanjutnya.
Melalui film Message of Kanjuruhan ini, dia mengajak seluruh warga Malang untuk bisa bangkit dari keterpurukan, dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.
"Apapun itu kita harus ikhlas. Selanjutnya adalah adalah bangkit. Kita tak boleh berlarut-larut dalam dalam tragedi. Ada waktunya kita ikhlas tanpa ada sesuatu apapun," pungkas Alfie.
(dra)