Fans Khawatir BLACKPINK Bubar, Saham YG Entertainment Anjlok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saham YG Entertainment terus merosot terkait kekhawatiran perpanjangan kontrak BLACKPINK . Bahkan, beredar kabar grup idol ini bubar.
YG Entertainment sebagai salah satu perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan sedang mengalami masa penuh gejolak karena investor semakin khawatir mengenai pembaruan kontrak BLACKPINK .
Ketidakpastian seputar rencana masa depan BLACKPINK ini telah menyebabkan terus menurunnya nilai saham YG Entertainment sehingga menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas perusahaan dalam industri K-pop yang selalu kompetitif.
Terlepas dari kekhawatiran dan spekulasi yang meluas mengenai pembaruan kontrak BLACKPINK dan potensi pembentukan agensi independen untuk Jennie dan Jisoo, YG Entertainment secara konsisten menanggapi hal itu.
"Belum ada yang dikonfirmasi," kata pihak agensi seperti dilansir pinkvilla pada Selasa (26/9/2023).
Ketidakjelasan yang berkepanjangan inilah yang biasa terjadi pada perusahaan publik lantaran menimbulkan kekhawatiran.
Pada 25 September 2023, harga saham YG Entertainment ditutup pada 65.500 Won, menandai penurunan selama empat hari perdagangan berturut-turut.
Selama periode ini, harga saham turun 18,43 persen, sebagian besar disebabkan oleh berita meresahkan seputar penundaan perpanjangan kontrak BLACKPINK dan rencana agensi individu untuk Jennie dan Jisoo.
Sikap pasif YG dalam mengatasi masalah ini telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan investor. Saat ini perusahaan sedang menghadapi krisis kepercayaan.
Sementara, pada September terjadi aksi jual saham secara signifikan oleh investor asing sehingga menyebabkan tingkat kepemilikan asing menurun dari kisaran 18 persen menjadi kisaran 15 persen. Selama periode ini, investor asing menjual saham senilai total 39,2 miliar won.
Selain itu, dana pensiun, termasuk dana pensiun nasional, juga menjual saham senilai 21,5 miliar won. Angka-angka ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan investor institusi mengenai stabilitas keuangan YG.
Menariknya, investor individu tampaknya melihat periode ketidakpastian ini sebagai sebuah peluang dan membeli saham senilai 20 miliar won.
BLACKPINK tidak dapat disangkal merupakan aset dan kekayaan intelektual penting bagi YG Entertainment dan dapat dimengerti jika tidak semua rincian negosiasi kontrak yang sedang berlangsung akan diungkapkan.
Namun, kurangnya tanggapan substansial terhadap informasi yang bocor dan ketidakstabilan harga saham yang diakibatkannya menunjukkan adanya kelemahan keamanan yang signifikan. Tindakan manajemen yang secara jelas mengabaikan masalah ini dengan berulang kali mengatakan belum ada yang diputuskan, hingga penurunan harga saham hampir 20%, mencerminkan sikap prihatin terhadap nilai pemegang saham.
Seorang pakar industri menunjukkan bahwa ada evaluasi ulang sementara terhadap harga saham karena adanya perbaikan yang dirasakan dalam struktur manajemen hiburan. Namun, penanganan YG terhadap situasi saat ini dengan BLACKPINK menunjukkan bahwa sistem lama masih berlaku. Pada akhirnya, kisah pembaruan kontrak yang sedang berlangsung ini dapat berdampak negatif pada harga saham pasar K-entertainment yang lebih luas.
Awal bulan ini, terjadi penurunan tajam harga saham YG Entertainment menyusul rumor tentang potensi kepergian Lisa dari perusahaan tersebut. Menanggapi laporan tentang Jisoo dan Jennie yang mempertimbangkan agensi independen, YG Entertainment menekankan bahwa belum ada keputusan pasti mengenai aktivitas dan status kontrak BLACKPINK di masa depan. Mereka mengklarifikasi bahwa negosiasi dan diskusi mengenai pembaruan masih berlangsung.
Pada 21 September, muncul laporan yang menyatakan bahwa Rose akan tetap bersama YG Entertainment, sementara anggota Lisa, Jisoo, dan Jennie mungkin bergabung dengan agensi yang berbeda.
Lisa dilaporkan telah menerima tawaran besar dari agensi internasional dan terdapat minat investor yang signifikan terhadap Jisoo, terutama setelah kesuksesannya dalam drama Snowdrop.
Menurut laporan ini, para anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan grup selama enam bulan sambil juga mengejar karier solo.
Rumor ini memiliki dampak yang nyata terhadap harga saham YG Entertainment, meski rumor tersebut tidak dikonfirmasi oleh perusahaan yang mempertahankan pendiriannya bahwa belum ada keputusan final saat ini.
YG Entertainment sebagai salah satu perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan sedang mengalami masa penuh gejolak karena investor semakin khawatir mengenai pembaruan kontrak BLACKPINK .
Ketidakpastian seputar rencana masa depan BLACKPINK ini telah menyebabkan terus menurunnya nilai saham YG Entertainment sehingga menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas perusahaan dalam industri K-pop yang selalu kompetitif.
Terlepas dari kekhawatiran dan spekulasi yang meluas mengenai pembaruan kontrak BLACKPINK dan potensi pembentukan agensi independen untuk Jennie dan Jisoo, YG Entertainment secara konsisten menanggapi hal itu.
"Belum ada yang dikonfirmasi," kata pihak agensi seperti dilansir pinkvilla pada Selasa (26/9/2023).
Ketidakjelasan yang berkepanjangan inilah yang biasa terjadi pada perusahaan publik lantaran menimbulkan kekhawatiran.
Pada 25 September 2023, harga saham YG Entertainment ditutup pada 65.500 Won, menandai penurunan selama empat hari perdagangan berturut-turut.
Selama periode ini, harga saham turun 18,43 persen, sebagian besar disebabkan oleh berita meresahkan seputar penundaan perpanjangan kontrak BLACKPINK dan rencana agensi individu untuk Jennie dan Jisoo.
Sikap pasif YG dalam mengatasi masalah ini telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan investor. Saat ini perusahaan sedang menghadapi krisis kepercayaan.
Sementara, pada September terjadi aksi jual saham secara signifikan oleh investor asing sehingga menyebabkan tingkat kepemilikan asing menurun dari kisaran 18 persen menjadi kisaran 15 persen. Selama periode ini, investor asing menjual saham senilai total 39,2 miliar won.
Selain itu, dana pensiun, termasuk dana pensiun nasional, juga menjual saham senilai 21,5 miliar won. Angka-angka ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan investor institusi mengenai stabilitas keuangan YG.
Menariknya, investor individu tampaknya melihat periode ketidakpastian ini sebagai sebuah peluang dan membeli saham senilai 20 miliar won.
BLACKPINK tidak dapat disangkal merupakan aset dan kekayaan intelektual penting bagi YG Entertainment dan dapat dimengerti jika tidak semua rincian negosiasi kontrak yang sedang berlangsung akan diungkapkan.
Namun, kurangnya tanggapan substansial terhadap informasi yang bocor dan ketidakstabilan harga saham yang diakibatkannya menunjukkan adanya kelemahan keamanan yang signifikan. Tindakan manajemen yang secara jelas mengabaikan masalah ini dengan berulang kali mengatakan belum ada yang diputuskan, hingga penurunan harga saham hampir 20%, mencerminkan sikap prihatin terhadap nilai pemegang saham.
Seorang pakar industri menunjukkan bahwa ada evaluasi ulang sementara terhadap harga saham karena adanya perbaikan yang dirasakan dalam struktur manajemen hiburan. Namun, penanganan YG terhadap situasi saat ini dengan BLACKPINK menunjukkan bahwa sistem lama masih berlaku. Pada akhirnya, kisah pembaruan kontrak yang sedang berlangsung ini dapat berdampak negatif pada harga saham pasar K-entertainment yang lebih luas.
Status perpanjangan kontrak BLACKPINK
Perpanjangan kontrak BLACKPINK telah menjadi topik yang banyak dibicarakan, mengingat implikasinya yang signifikan bagi grup tersebut dan YG Entertainment.Awal bulan ini, terjadi penurunan tajam harga saham YG Entertainment menyusul rumor tentang potensi kepergian Lisa dari perusahaan tersebut. Menanggapi laporan tentang Jisoo dan Jennie yang mempertimbangkan agensi independen, YG Entertainment menekankan bahwa belum ada keputusan pasti mengenai aktivitas dan status kontrak BLACKPINK di masa depan. Mereka mengklarifikasi bahwa negosiasi dan diskusi mengenai pembaruan masih berlangsung.
Pada 21 September, muncul laporan yang menyatakan bahwa Rose akan tetap bersama YG Entertainment, sementara anggota Lisa, Jisoo, dan Jennie mungkin bergabung dengan agensi yang berbeda.
Lisa dilaporkan telah menerima tawaran besar dari agensi internasional dan terdapat minat investor yang signifikan terhadap Jisoo, terutama setelah kesuksesannya dalam drama Snowdrop.
Menurut laporan ini, para anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan grup selama enam bulan sambil juga mengejar karier solo.
Rumor ini memiliki dampak yang nyata terhadap harga saham YG Entertainment, meski rumor tersebut tidak dikonfirmasi oleh perusahaan yang mempertahankan pendiriannya bahwa belum ada keputusan final saat ini.
(tdy)