Kunjungi Instalasi Fesyen IPMI, Wamenparekraf Takjub: Ini Sangat Luar Biasa

Minggu, 08 Oktober 2023 - 21:30 WIB
loading...
Kunjungi Instalasi Fesyen IPMI, Wamenparekraf Takjub: Ini Sangat Luar Biasa
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengunjungi istalasi fesyen yang dibuat IPMI di Senayan City, Jakarta. Foto/Kiki Oktaliani
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengunjungi istalasi fesyen yang dibuat Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Minggu (8/10/2023). Acara ini digelar di Senayan City, Jakarta.

Mengusung tema 'Gaya Fashion Installation 2023', acara ini digelar sejak 21 September 2023 hingga 8 Oktober 2023. Dalam instalasi fesyen ini, terdapat 18 karya perancang busana yang tergabung dalam ikatan IPMI mewujudkan imajinasi mereka bentuk nyata yang dapat dinikmati secara gratis oleh publik.

Dalam kunjungannya, Angela tidak sekadar berkeliling melihat karya-karya yang ada. Tapi juga berbincang langsung dengan para desainer yang menampilkan karya-karyanya pada instalasi ini, seperti Sebastian Gunawan dan Didi Budiarjo serta didampingi oleh Ketua IPMI Sjamsidar Isa.

Pertama kalinya IPMI melakukan pameran, Angela mengaku takjub dengan karya-karya yang disuguhkan oleh para perancang busana. Para desainer juga mencoba mengajak masyarakat untuk memaknai cerita dari narasi di karya-karya yang disuguhkan.





Hal inilah yang dipandang oleh Angela jika fesyen tidak hanya bisa menginspirasi. Tapi juga mampu hadir dan jadi bagian hidup seluruh masyarakat.

“Hal ini sangat luar biasa sekali, fesyen sebenarnya tidak hanya bisa menginspirasi tetapi bisa menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari," kata Angela.

Tak lupa Angela juga menceritakan pengalamannya saat memasuki salah satu instalasi berupa ruangan gelap, yang diberi nama Tabula Rasa.

"Saya melihat satu instalasi yang kita masuk ke dalam suatu ruangan gelap, dari situ terdapat banyak sekali kata-kata bullying yang pernah dialami oleh para desainer kita," jelasnya.



"Bagaimana dalam kegelapan mereka mencoba menujujukan bahkan menemukan sebuah titik terang yang dituangkan dalam sebuah karya," pungkasnya.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1295 seconds (0.1#10.140)