10 Film Palestina Terbaik, Nomor 5 Sempat Dikecam Israel
loading...
A
A
A
Film ini bertemakan cinta dan pengkhianatan yang ditulis dan disutradarai oleh Hany Abu-Assad. Film Omar mendapatkan nominasi Academy Award. Film ini bercerita tentang seorang pemuda Palestina bernama Omar.
Dia bekerja sebagai seorang informan setelah merasa ditipu untuk mengakui kesalahannya di sebuah asosiasi usai terjadi pembunuhan tentara Israel. Omar pun terjebak dalam keadaan yang sulit antara harus tetap idealis dalam membela negaranya atau realistis menyelamatkan diri sendiri.
Foto/Imdb
Film ini merupakan sebuah bentuk satiran semi-autobiografi yang berceritakan tentang kehidupan keluarga di Palestina pada 1948. Tema film ini mengangkat tentang percintaaan, kekeluargaan, dan peperangan. Elia Suleimen merupakan penulis sekaligus sutradara dari film ini.
Film tersebut terinspirasi dari sebuah catatan harian perjuangan seorang ayah. Di dalam catatan harian tersebut tertulis bagaimana kisah pilu keluarga yang dipaksa untuk pergi meninggalkan Palestina. Di dalam film ini juga menggambarkan masyarakat Palestina yang memilih menetap namun dicap sebagai orang Israel-Arab yang hidup sebagai minoritas di negara sendiri.
Foto/Imdb
Kisah dalam film ini menyajikan tentang persahabatan kedua warga Palestina yaitu bernama Said dan Khaled yang menetap di Nablus, Tepi Barat. Mereka mempunyai kehidupan yang berlika-liku sebagai montir mobil di sebuah bengkel yang kecil.
Selama bekerja di tempat tersebut, mereka merasa tidak tercukupi. Sehingga akhirnya mereka menerima tawaran untuk menjadi pelaku bom bunuh diri di Tel Aviv, Israel. Film ini ditulis oleh Hany Abu-Assad, Bero Beyer, dan Pierre Hodgson.
Sedangkan sutradara film ini adalah Hany Abu-Assad. Film ini juga mendapatkan apresisasi berkat kesuksesannya di beberapa festival film kancah internasional.
Foto/Imdb
Dia bekerja sebagai seorang informan setelah merasa ditipu untuk mengakui kesalahannya di sebuah asosiasi usai terjadi pembunuhan tentara Israel. Omar pun terjebak dalam keadaan yang sulit antara harus tetap idealis dalam membela negaranya atau realistis menyelamatkan diri sendiri.
3. The Time That Remains (2009)
Foto/Imdb
Film ini merupakan sebuah bentuk satiran semi-autobiografi yang berceritakan tentang kehidupan keluarga di Palestina pada 1948. Tema film ini mengangkat tentang percintaaan, kekeluargaan, dan peperangan. Elia Suleimen merupakan penulis sekaligus sutradara dari film ini.
Film tersebut terinspirasi dari sebuah catatan harian perjuangan seorang ayah. Di dalam catatan harian tersebut tertulis bagaimana kisah pilu keluarga yang dipaksa untuk pergi meninggalkan Palestina. Di dalam film ini juga menggambarkan masyarakat Palestina yang memilih menetap namun dicap sebagai orang Israel-Arab yang hidup sebagai minoritas di negara sendiri.
4. Paradise Now (2005)
Foto/Imdb
Kisah dalam film ini menyajikan tentang persahabatan kedua warga Palestina yaitu bernama Said dan Khaled yang menetap di Nablus, Tepi Barat. Mereka mempunyai kehidupan yang berlika-liku sebagai montir mobil di sebuah bengkel yang kecil.
Selama bekerja di tempat tersebut, mereka merasa tidak tercukupi. Sehingga akhirnya mereka menerima tawaran untuk menjadi pelaku bom bunuh diri di Tel Aviv, Israel. Film ini ditulis oleh Hany Abu-Assad, Bero Beyer, dan Pierre Hodgson.
Sedangkan sutradara film ini adalah Hany Abu-Assad. Film ini juga mendapatkan apresisasi berkat kesuksesannya di beberapa festival film kancah internasional.
5. Farha (2021)
Foto/Imdb