11 Penyebab Keguguran Seperti Dialami Isyana Sarasvati, Ibu Hamil Waspadai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isyana Sarasvati mengalami keguguran di usia kandungan delapan minggu. Isyana membagikan kabar duka ini melalui Instagram pribadinya diiringi dengan salam perpisahan pada calon anaknya.
Dalam postingan tersebut, Isyana juga menyertakan foto USG. Di mana diketahui dari unggahan itu, detak jantung janin yang dikandung artis 30 tahun ini negatif.
"Sampai jumpa lagi bebinyo. Terima kasih sudah mau berjuang bersama. Sampai jumpa lagi, sampai hari di mana kita bertemu, kami sangat mencintaimu bebinyo," tulis Isyana dikutip Selasa (10/10/2023).
Dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebab keguguran adalah adanya kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal, atau terjadi kehamilan kosong (blighted ovum).
Kelainan kromosom tersebut bisa terjadi tanpa diduga, atau karena kelainan genetiknya diturunkan kepada orangtua. Adapun faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab keguguran, di antaranya:
1. Penyakit infeksi seperti HIV, gonore, sifilis, malaria, atau sepsis.
2. Penyakit autoimun seperti lupus, dan sindrom antifosfolipid.
3. Penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal.
4. Gangguan hormon seperti tiroid atau PCOS.
5. Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim.
6. Penggunaan obat-obatan seperti antiinflamasi nonsteroid, retinoid, dan methotrexate.
7. Hamil di usia lebih dari 35 tahun.
8. Mempunyai riwayat keguguran lebih dari dua kali.
9. Pola hidup tidak sehat.
10. Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
11. Paparan zat beracun dan radiasi tinggi.
Gejala keguguran pun bervariatif, tergantung pada jenisnya. Misalnya, pada keguguran yang tidak bisa dihindari gejala yang diberikan berupa pendarahan, kram perut, dan pembukaan jalan lahir.
Pada keguguran tidak lengkap terjadi kram hebat disertai dengan keluarnya plasenta atau janin. Pada keguguran lengkap, semua jaringan keluar dari rahim. Keguguran yang terlewatkan, ibu yang mengalaminya sering tidak sadar bahwa dirinya hamil. Terakhir, pada keguguran berulang yaitu adanya kelainan genetik.
Untuk itu, saat pemeriksaan keguguran biasanya dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan panggul dan USG untuk memastikan apakah terjadi keguguran atau tidak. Selain itu, dokter juga akan mengukur kadar hormon HCG yang seharusnya meningkat saat kehamilan.
Di sisi lain, jika seorang ibu hamil telah mengalami keguguran sebanyak lebih dari dua kali, dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan seperti USG transvaginal, tes genetik, ataupun tes darah.
Lihat Juga: Isyana Sarasvati Terhormat Raih Penghargaan The Alpha Under 40 di Momen 10 Tahun Berkarya
Dalam postingan tersebut, Isyana juga menyertakan foto USG. Di mana diketahui dari unggahan itu, detak jantung janin yang dikandung artis 30 tahun ini negatif.
"Sampai jumpa lagi bebinyo. Terima kasih sudah mau berjuang bersama. Sampai jumpa lagi, sampai hari di mana kita bertemu, kami sangat mencintaimu bebinyo," tulis Isyana dikutip Selasa (10/10/2023).
Penyebab Keguguran
Dirangkum dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyebab keguguran adalah adanya kelainan kromosom yang membuat bayi tidak berkembang secara normal, atau terjadi kehamilan kosong (blighted ovum).
Kelainan kromosom tersebut bisa terjadi tanpa diduga, atau karena kelainan genetiknya diturunkan kepada orangtua. Adapun faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab keguguran, di antaranya:
1. Penyakit infeksi seperti HIV, gonore, sifilis, malaria, atau sepsis.
2. Penyakit autoimun seperti lupus, dan sindrom antifosfolipid.
3. Penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal.
4. Gangguan hormon seperti tiroid atau PCOS.
5. Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim.
6. Penggunaan obat-obatan seperti antiinflamasi nonsteroid, retinoid, dan methotrexate.
7. Hamil di usia lebih dari 35 tahun.
8. Mempunyai riwayat keguguran lebih dari dua kali.
9. Pola hidup tidak sehat.
10. Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
11. Paparan zat beracun dan radiasi tinggi.
Gejala keguguran pun bervariatif, tergantung pada jenisnya. Misalnya, pada keguguran yang tidak bisa dihindari gejala yang diberikan berupa pendarahan, kram perut, dan pembukaan jalan lahir.
Pada keguguran tidak lengkap terjadi kram hebat disertai dengan keluarnya plasenta atau janin. Pada keguguran lengkap, semua jaringan keluar dari rahim. Keguguran yang terlewatkan, ibu yang mengalaminya sering tidak sadar bahwa dirinya hamil. Terakhir, pada keguguran berulang yaitu adanya kelainan genetik.
Untuk itu, saat pemeriksaan keguguran biasanya dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan panggul dan USG untuk memastikan apakah terjadi keguguran atau tidak. Selain itu, dokter juga akan mengukur kadar hormon HCG yang seharusnya meningkat saat kehamilan.
Di sisi lain, jika seorang ibu hamil telah mengalami keguguran sebanyak lebih dari dua kali, dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan seperti USG transvaginal, tes genetik, ataupun tes darah.
Lihat Juga: Isyana Sarasvati Terhormat Raih Penghargaan The Alpha Under 40 di Momen 10 Tahun Berkarya
(dra)