; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
5 Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Bawang Putih, Salah Satunya Hipertensi
loading...
Bawang putih memiliki banyak khasiat untuk mengatasi berbagai penyakit. Foto/Freepik
A
A
A
JAKARTA - Manfaat bawang putih telah banyak diketahui masyarakat luas. Bukan sekadar bumbu dapur yang menyedapkan masakan, bahan alami ini memiliki banyak khasiat kesehatan.
Meski memiliki bau menyengat dan terkadang mengganggu, bawang putih punya manfaat kesehatan yang beragam. Cara memperoleh khasiatnya pun banyak, bisa dengan mengonsumsinya secara mentah hingga dijadikan suplemen.
Lantas, apa sajakah penyakit yang bisa diatasi dengan bantuan bawang putih ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut bisa memunculkan penyakit yang lebih berbahaya.
Mengutip laman Healthline, Jumat (20/10/2023), sebuah studi meta-analisis tahun 2020 yang terbit di National Library of Medicine menemukan kesimpulan bahwa suplemen bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, khususnya bagi penderita hipertensi. Para peneliti pun menghubungkan kondisi tersebut dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular antara 16-40%.
Pada penelitian lain, ditemukan juga bahwa allicin dalam bawang putih dapat membatasi produksi angiotensin II, sebuah hormon yang meningkatkan tekanan darah. Tak hanya itu, efeknya juga bisa membantu mengendurkan pembuluh darah, sehingga nantinya dapat mengalir lebih mudah sesuai jalurnya.
Bawang putih memang kerap dihubungkan sebagai salah satu penurun kolesterol tinggi. Adapun manfaatnya sendiri diperoleh dari kandungan allicin yang bisa menghambat peningkatan kolesterol jahat.
Mengutip laman MedicalNewsToday, para peneliti di Universitas Ankara pernah meneliti efek ekstrak bawang putih terhadap lipid (lemak) darah pasien dengan kolesterol tinggi. Penelitiannya dipublikasikan di Journal of Nutritional Biochemistry.
Selama kurang lebih 4 bulan berjalannya eksperimen, suplemen bawang putih diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Meski demikian, peneliti menyebut hasil temuan mereka masih relatif kecil, sehingga butuh penelitian lebih lanjut.
Meski memiliki bau menyengat dan terkadang mengganggu, bawang putih punya manfaat kesehatan yang beragam. Cara memperoleh khasiatnya pun banyak, bisa dengan mengonsumsinya secara mentah hingga dijadikan suplemen.
Lantas, apa sajakah penyakit yang bisa diatasi dengan bantuan bawang putih ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Bawang Putih
1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut bisa memunculkan penyakit yang lebih berbahaya.
Mengutip laman Healthline, Jumat (20/10/2023), sebuah studi meta-analisis tahun 2020 yang terbit di National Library of Medicine menemukan kesimpulan bahwa suplemen bawang putih dapat menurunkan tekanan darah, khususnya bagi penderita hipertensi. Para peneliti pun menghubungkan kondisi tersebut dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular antara 16-40%.
Pada penelitian lain, ditemukan juga bahwa allicin dalam bawang putih dapat membatasi produksi angiotensin II, sebuah hormon yang meningkatkan tekanan darah. Tak hanya itu, efeknya juga bisa membantu mengendurkan pembuluh darah, sehingga nantinya dapat mengalir lebih mudah sesuai jalurnya.
2. Kolesterol Tinggi
Bawang putih memang kerap dihubungkan sebagai salah satu penurun kolesterol tinggi. Adapun manfaatnya sendiri diperoleh dari kandungan allicin yang bisa menghambat peningkatan kolesterol jahat.
Mengutip laman MedicalNewsToday, para peneliti di Universitas Ankara pernah meneliti efek ekstrak bawang putih terhadap lipid (lemak) darah pasien dengan kolesterol tinggi. Penelitiannya dipublikasikan di Journal of Nutritional Biochemistry.
Selama kurang lebih 4 bulan berjalannya eksperimen, suplemen bawang putih diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Meski demikian, peneliti menyebut hasil temuan mereka masih relatif kecil, sehingga butuh penelitian lebih lanjut.
Explore More