Sandiaga Uno Apresiasi Desa Wisata Alamendah Bandung, Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ini karena omzet desa tersebut yang kian meningkat, yakni mencapai miliaran rupiah.
"Alhamdulillah, senang banget dengarnya. Omzet Desa Wisata Alamendah terus melesat hingga miliaran rupiah! " tulis Sandiaga dikutip dari akun Instagram miliknya @sandiuno.
Sandiaga mengatakan, Desa Alamendah adalah salah satu pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dalam kategori Desa Digital.
Pada mulanya, kata Sandiaga, desa tersebut hanya mendapatkan omzet Rp20 juta dari beberapa kegiatan. Akan tetapi, saat ini tengah terlihat perubahan luar biasa yang membuat desa wisata ini memiliki pendapatan besar.
"Namun luar biasa sekarang dalam sebulan omzet desa ini mencapai Rp1,3 miliar," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga menyebut, pencapaian tersebut adalah wujud nyata inovasi, kolaborasi dan adaptasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Alamendah yang dapat memanfaatkan potensi lokal. Sehingga menjadi daya tarik wisatawan dan menjadi peluang terciptanya lapangan pekerjaan.
"Mulai dari paket bertani, membuat olahan makanan, souvenir UMKM, wisata bersepeda keliling kampung, hingga aspek digitalisasi yang mendukung seperti tersedianya OR code, dan konten media sosial yang menarik," tutur Sandiaga Uno .
Sementara itu dilansir dari laman Jadesta Kemenparekraf, Desa Alamendah terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui Keputusan Bupati Bandung No. 556.42/kep.71-DISBUDPAR/2011 pada tanggal 2 Februari 2011.
Pada masa awal berdiri, Desa Wisata Alamendah (DWA) belum memiliki produk dan paket wisata yang dapat ditawarkan pada calon wisatawan. Akibatnya, pada periode delapan tahun pertama, DWA hanya sedikit menerima kunjungan wisatawan.
Kemudian pada awal 2019 , tim pengelola DWA mulai berfokus pada pengembangan Inovasi Produk dan Paket Wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa kami. Paket aktivitas yang ditawarkan mulai dari bertani, membuat olahan makanan dan souvenir UMKM, berlatih Pencak Silat, menyaksikan pertunjukkan seni Karinding, memerah susu sapi, mempelajari pengolahan kopi, hingga bersepeda keliling kampung.
Lihat Juga: 7 Rekomendasi Tempat Liburan Tahun Baru di Sumatra, Nias Jadi Tempat Surfing Level Dunia
"Alhamdulillah, senang banget dengarnya. Omzet Desa Wisata Alamendah terus melesat hingga miliaran rupiah! " tulis Sandiaga dikutip dari akun Instagram miliknya @sandiuno.
Sandiaga mengatakan, Desa Alamendah adalah salah satu pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dalam kategori Desa Digital.
Pada mulanya, kata Sandiaga, desa tersebut hanya mendapatkan omzet Rp20 juta dari beberapa kegiatan. Akan tetapi, saat ini tengah terlihat perubahan luar biasa yang membuat desa wisata ini memiliki pendapatan besar.
"Namun luar biasa sekarang dalam sebulan omzet desa ini mencapai Rp1,3 miliar," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga menyebut, pencapaian tersebut adalah wujud nyata inovasi, kolaborasi dan adaptasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Alamendah yang dapat memanfaatkan potensi lokal. Sehingga menjadi daya tarik wisatawan dan menjadi peluang terciptanya lapangan pekerjaan.
"Mulai dari paket bertani, membuat olahan makanan, souvenir UMKM, wisata bersepeda keliling kampung, hingga aspek digitalisasi yang mendukung seperti tersedianya OR code, dan konten media sosial yang menarik," tutur Sandiaga Uno .
Sementara itu dilansir dari laman Jadesta Kemenparekraf, Desa Alamendah terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ditetapkan sebagai Desa Wisata melalui Keputusan Bupati Bandung No. 556.42/kep.71-DISBUDPAR/2011 pada tanggal 2 Februari 2011.
Pada masa awal berdiri, Desa Wisata Alamendah (DWA) belum memiliki produk dan paket wisata yang dapat ditawarkan pada calon wisatawan. Akibatnya, pada periode delapan tahun pertama, DWA hanya sedikit menerima kunjungan wisatawan.
Kemudian pada awal 2019 , tim pengelola DWA mulai berfokus pada pengembangan Inovasi Produk dan Paket Wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa kami. Paket aktivitas yang ditawarkan mulai dari bertani, membuat olahan makanan dan souvenir UMKM, berlatih Pencak Silat, menyaksikan pertunjukkan seni Karinding, memerah susu sapi, mempelajari pengolahan kopi, hingga bersepeda keliling kampung.
Lihat Juga: 7 Rekomendasi Tempat Liburan Tahun Baru di Sumatra, Nias Jadi Tempat Surfing Level Dunia
(tdy)