Kurangi Paparan Gadget, Ini Anjuran IDAI Selama Anak Belajar di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat anak-anak harus belajar dari rumah . Sistem pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka pun berubah menjadi online atau daring. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari penularan Covid-19 yang semakin luas.
(Baca juga: Maksimalkan Daya Tahan Tubuh dengan Vitamin )
Namun sayang, menatap layar atau gadget selama berjam-jam dapat menyebabkan berbagai macam keluhan pada mata , mulai dari mata lelah, kering dan gatal. Anak mungkin juga mengalami gejala penglihatan komputer seperti penglihatan buram, penglihatan ganda hingga sakit kepala .
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah rekomendasi selama anak sekolah di rumah . Selama belajar di rumah, durasi waktu menatap layar berisiko akan mengalami peningkatan, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, screen time, dan masa tidur, yang merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak optimal.
Berikut rekomendasi IDAI selama anak menjalani sekolah dari rumah seperti dikutip dari Instagram @idai_ig, Rabu (5/8).
(Baca juga: Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah )
Usia Sekolah Dasar (6-12 tahun)
1. Screen time tidak lebih dari 1-1½ jam (90 menit);
2. Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ (pembelajaran jarak jauh) daring tidak lebih dari 1,5 jam (90 menit) dalam sehari;
3. Konsisten untuk menerapkan pembatasan lama screen time dan jenis media atau acara yang ditonton;
4. Pastikan penggunaan media atau screen time tidak menjadi sebuah kebiasaan sebelum mengerjakan pekerjaan sekolah;
5. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu untuk berkreativitas dengan waktu bersantai;
6. Orangtua dapat secara bertahap memberi kesempatan kepada anak untuk memilih sendiri dengan leluasa untuk mengatur penggunaan waktunya;
7. Pastikan bahwa penggunaan media tidak mengantikan waktu untuk tidur, aktivitas fisik dan kegiatan-kegiatan harian yang penting lainnya;
8. Masa tidur berkualitas 9-11 jam.
(Baca juga: Waspadai Gangguan Mental Anak )
Usia Sekolah Menengah (12-18 tahun)
1. Screen time tidak lebih dari 2 jam;
2. Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ daring tidak lebih dari 2 jam dalam sehari;
3. Pada usia ini anak sudah mengerti konsep keseimbangan waktu, sehingga orang tua dapat membantu mereka untuk mengelola screen time yang sesuai dengan jadwal anak sendiri;
4. Masa tidur berkualitas 8-10 jam.
(Baca juga: Cukupi Gizi Anak dengan Prebiotik dan Probiotik )
Anjuran Umum untuk Orang Tua atau Keluarga
1. Jangan pernah membiarkan anak melakukan screen time sendirian, tetapi harus dilakukan dengan pendampingan dan interaksi dengan anak;
2. Berikan hanya konten materi yang berkualitas, dan hindarkan anak terpapar dari materi kekerasan;
3. Matikan semua perangkat media berlayar bila sedang tidak digunakan;
4. Jangan menggunakan media berlayar hanya untuk menenangkan perilaku anak;
5. Bebaskan anak dari media berlayar di kamar tidur anak, dan juga pada saat makan atau saat bermain;
6. Jangan memberikan media berlayar selama proses makan, dan pada 1 jam sebelum tidur;
7. Menciptakan berbagai aktivitas alternatif untuk membatasi waktu screen time dan untuk menenangkan perilaku anak;
8. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik reguler bersama, berjalan santai, naik sepeda, perjalanan ke taman dan lainnya;
9. Orang tua harus menjadi model untuk anak. Misalnya orang tua juga membatasi waktu screen time bagi diri sendiri tidak lebih dari 2 jam per hari;
10. Tentukan waktu bebas media bersama, seperti di meja makan, di dalam mobil untuk mencapai keseimbangan.
(Baca juga: Maksimalkan Daya Tahan Tubuh dengan Vitamin )
Namun sayang, menatap layar atau gadget selama berjam-jam dapat menyebabkan berbagai macam keluhan pada mata , mulai dari mata lelah, kering dan gatal. Anak mungkin juga mengalami gejala penglihatan komputer seperti penglihatan buram, penglihatan ganda hingga sakit kepala .
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan sejumlah rekomendasi selama anak sekolah di rumah . Selama belajar di rumah, durasi waktu menatap layar berisiko akan mengalami peningkatan, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik, screen time, dan masa tidur, yang merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak optimal.
Berikut rekomendasi IDAI selama anak menjalani sekolah dari rumah seperti dikutip dari Instagram @idai_ig, Rabu (5/8).
(Baca juga: Pentingnya Anak Bahagia Meski Belajar di Rumah )
Usia Sekolah Dasar (6-12 tahun)
1. Screen time tidak lebih dari 1-1½ jam (90 menit);
2. Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ (pembelajaran jarak jauh) daring tidak lebih dari 1,5 jam (90 menit) dalam sehari;
3. Konsisten untuk menerapkan pembatasan lama screen time dan jenis media atau acara yang ditonton;
4. Pastikan penggunaan media atau screen time tidak menjadi sebuah kebiasaan sebelum mengerjakan pekerjaan sekolah;
5. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu untuk berkreativitas dengan waktu bersantai;
6. Orangtua dapat secara bertahap memberi kesempatan kepada anak untuk memilih sendiri dengan leluasa untuk mengatur penggunaan waktunya;
7. Pastikan bahwa penggunaan media tidak mengantikan waktu untuk tidur, aktivitas fisik dan kegiatan-kegiatan harian yang penting lainnya;
8. Masa tidur berkualitas 9-11 jam.
(Baca juga: Waspadai Gangguan Mental Anak )
Usia Sekolah Menengah (12-18 tahun)
1. Screen time tidak lebih dari 2 jam;
2. Diskusikan dengan sekolah, sebaiknya PJJ daring tidak lebih dari 2 jam dalam sehari;
3. Pada usia ini anak sudah mengerti konsep keseimbangan waktu, sehingga orang tua dapat membantu mereka untuk mengelola screen time yang sesuai dengan jadwal anak sendiri;
4. Masa tidur berkualitas 8-10 jam.
(Baca juga: Cukupi Gizi Anak dengan Prebiotik dan Probiotik )
Anjuran Umum untuk Orang Tua atau Keluarga
1. Jangan pernah membiarkan anak melakukan screen time sendirian, tetapi harus dilakukan dengan pendampingan dan interaksi dengan anak;
2. Berikan hanya konten materi yang berkualitas, dan hindarkan anak terpapar dari materi kekerasan;
3. Matikan semua perangkat media berlayar bila sedang tidak digunakan;
4. Jangan menggunakan media berlayar hanya untuk menenangkan perilaku anak;
5. Bebaskan anak dari media berlayar di kamar tidur anak, dan juga pada saat makan atau saat bermain;
6. Jangan memberikan media berlayar selama proses makan, dan pada 1 jam sebelum tidur;
7. Menciptakan berbagai aktivitas alternatif untuk membatasi waktu screen time dan untuk menenangkan perilaku anak;
8. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik reguler bersama, berjalan santai, naik sepeda, perjalanan ke taman dan lainnya;
9. Orang tua harus menjadi model untuk anak. Misalnya orang tua juga membatasi waktu screen time bagi diri sendiri tidak lebih dari 2 jam per hari;
10. Tentukan waktu bebas media bersama, seperti di meja makan, di dalam mobil untuk mencapai keseimbangan.
(nug)