Cerita Feby Febiola dan Vidi Aldiano Berjuang Melawan Kanker

Rabu, 05 Agustus 2020 - 13:15 WIB
loading...
Cerita Feby Febiola dan Vidi Aldiano Berjuang Melawan Kanker
Foto: instagram febyfebiola_ dan vidialdiano
A A A
JAKARTA - Siapa yang tak sedih dan syok saat divonis terkena kanker . Begitu juga dengan para selebritis ini. Kini mereka sedang berjuang keras melawan penyakit mematikan tersebut.

Belum lama ini, warganet dihebohkan dengan kisah yang menghadirkan empati kita mengenai Feby Febiola kini tengah berjuang melawan penyakit kanker ovarium stadium 1C. Ia telah menjalani dua kali kemoterapi untuk mengobati penyakitnya itu. Setelah mengejutkan publik dengan memotong pendek rambutnya, sekarang Feby Febiola justru mencukur habis rambutnya.

Aktris kelahiran Jakarta, 24 Mei 1978 ini pun membuat penggemarnya terkejut usai memotong rambut panjangnya menjadi sangat pendek sambil mengabarkan kalau dirinya tengah menjalani kemoterapi. Aktris berdarah batak ini pun secara terang-terangan mengaku dirinya mengidap kanker ovarium dan harus menjalani enam kali kemoterapi untuk kesembuhannya. (Baca: Bagaimana Imbas Covid-19 terhadap Pasien Kanker)

Dalam wawancara dengan penyanyi muda Vebrie Verona, Feby menceritakan bagaimana awalnya ia mendapat vonis tersebut. Meski banyak yang melihatnya sebagai sosok yang tegar, istri Franky Sihombing ini tetap merasakan ketakutan.

"Aku ingat banget, suatu hari, habis aku operasi, terus dibilang ada kanker . Walaupun masih stadium 1, ya. Stadium 1 itu, kan, masih early, ya. Jadi, pas dibilang stadium 1C, aku, kan, lemah banget di tempat tidur, aku sempat bilang ke suamiku. Gimana, coba, masa depanku? Terus,apa aku masih bisa normal enggak kayak yang lain?" ujar Feby Febiola dalam wawancara di akun youtube Cerita Feby Febiola: Kehidupan, Sakit, Hingga Kematian #BisikExclusive, Senin (3/8/2020).

Di balik hal itu, putri pasangan Edward Hindarta dan Susi Sitanggang ini mengungkapkan bukan hal mudah membuka soal kondisinya pada publik. Dia memiliki banyak ketakutan mulai dari dijauhi sampai dikasihani.

"Membuka diri ke publik mengenai apa yang aku alami bukan perkara mudah. Pertimbangannya banyak ketakutan akan dihakimi, ketakutan akan dijauhi, ketakutan akan pandangan sedih dan dikasihani orang orang," ungkap Feby Febiola dalam keterangan tertulisnya kepada media, kemarin. (Baca juga: Industri Rokok DIbunuh, Jutaan Pekerja Mau Ditaruh Dimana?)

Lebih lanjut, hal itu ternyata tidak terjadi. Feby justru merasa tersentuh dengan banyaknya dukungan dan doa dari para netizen. Ibu tiri Petra Sihombing ini juga mengatakan dirinya memiliki alasan tersendiri membuka kondisinya.

"Makanya setiap baca komen kalian yg menguatkan. airmata mau jatuh aja rasanya bersyukur banget dapat kata kata kekuatan yg menjadi energi buat aku. Aku doakan semua yg baik yg akan terjadi kepada kalian. Kenapa aku buka? Buat aku menyembunyikan penyakit itu gak enak, tau gak setiap kali aku sharing ke kalian hati aku merasa lega perlahan seperti melepaskan egoku yang selalu mau kelihatan sempurna," sambungnya.

Kini bintang film Tersanjung ini mulai menjalani hari-harinya dengan lebih santai. Ia pun menikmati setiap proses yang terjadi akibat kemoterapi yang dijalaninya, salah satunya adalah rambut Feby yang rontok. "Aku menjalani step by step sampai aku tahu rambutku akan rontok. Ya, aku nikmati prosesnya aja," tambah Feby.

Sebelumnya pada 2019, kisah perjuangan penyanyi Vidi Aldiano untuk bangkit setelah divonis kanker pun juga menjadi perhatian warganet. Selama 1 dekade menjalani karier bermusik, Vidi mengaku titik terendah dalam hidupnya ketika divonis penyakit kanker. (Baca juga: Batu Hitam Diduga Meteor yang Timpa Rumah Warga Ditawar Rp1 Miliar)

Penyanyi pemilik nama lengkap Oxavia Aldiano ini pun mengalami fase terendah dalam hidup karena sempat divonis mengidap kanker. Ia bisa melaluinya dan kini berangsur membaik. Tahun ini, Vidi Aldiano kembali muncul dengan single barunya, ‘Bertahan Lewati Senja’ yang sedikit banyak kisah dalam lagu ini menceritakan pengalaman dan perasaannya kala mendengar vonis itu.

Menurut pria kelahiran Jakarta, 29 Maret 1990 ini, hari di mana ia divonis kanker merupakan hari terburuknya. “Hari itu hancur lah semua yang sudah gue buat 10 tahun ke belakang, semua usaha gue, semua challenges yang sudah gue siap hadapi di 2020 kayak rasanya sudah enggak ada artinya. Rasanya I was ready to die.” sebutnya.

Pelantun lagu Status Palsu ini menuturkan yang menyelamatkan hidupnya di saat-saat terpuruk adalah musik. “Terkadang saat gue sedang sedih banget, suara di kepala gue banyak banget. Satu-satunya cara yang bisa gue lakukan dan gue tahu, gue mengeluarkan satu-persatu itu dengan cara gue bikin musik.”

Penyanyi berdarah Tionghoa dan Minangkabau ini pun berpesan untuk tetap menjaga kesehatan, karena kita tidak pernah tau kapan penyakit akan menyerang. “Sekarang penyakit-penyakit sudah aneh-aneh. It’s better to take care of yourself. I think it’s very important buat kita untuk melek kesehatan. Di 2019, ujian-ujian gue banyak mengubah gue secara karakter dan prioritas. Di 2020 dan seterusnya gue pengen prioritas gue diri gue sendiri karena kemarin gue enggak dengarin badan gue; kerangka yang sudah menjaga jiwa gue dan semuanya selama 29 tahun.” Kisahnya. (Baca juga: Arkeolog Israel Menemukan 'Wajah Tuhan')

Kisah aktris Rachel Amanda kini menjalani hidup dengan penuh kesadaran setelah berhasil berjuang melawan penyakit kanker tiroid yang diidapnya. Dara kelahiran 1 Januari 1995 ini mengaku lebih menjaga kesehatan mental dan fisiknya. "Sebenarnya tidak ada pantangan makanan, tetapi ketika pengen makanan tertentu pasti aku pikirkan dulu ada manfaatnya atau tidak buatku, jadi lebih sadar saja," kata wanita yang akrab disapa Amanda ini.

Saat menerima kabar tersebut dari dokter, Amanda merasa sedikit syok, tetapi tetap termotivasi untuk menjalani seluruh rangkaian pengobatan. "Orangtua dan juga orang-orang di sekelilingku sangat membantu. Mereka adalah support system yang memberiku semangat," ujarnya.

Ketika itu Amanda mengalami hipertiroid dan minum obat secara rutin. Kondisi hipertiroid atau hormon tiroid yang terlalu aktif membuatnya mengalami gejala gampang lelah, jantung berdebar-debar, metabolisme tinggi, dan juga sering gemetar. (Lihat videonya: Menghindari Tabrakan Sebuah Mobil Tercebur ke Laut)

"Waktu itu aku minum obat hipertiroid untuk menormalkan hormonnya, tetapi setelah stabil leherku makin bengkak dan ternyata ada tumor di tiroid kanan," tutur wanita yang baru meraih gelar sarjana psikologi ini.

Tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat benjolan di kelenjar tiroid tersebut. Namun, dokter akhirnya mengangkat kedua tiroidnya dan menemukan sel kanker di bagian tiroid kirinya. Amanda merasa beruntung karena kanker tiroidnya ditemukan di stadium satu sehingga proses penyembuhannya lebih cepat. Stadium satu Dokter mendiagnosisnya kanker tiroid pada tahun 2014. (Thomas Manggala)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)