Penggunaan Minyak Jelantah Berbahaya untuk Kesehatan, Picu Obesitas hingga Kanker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan minyak jelantah bisa membahayakan kesehatan bagi para penggunanya. Namun, banyak yang memakai minyak ini untuk memasak berbagai menu dan tidak menyadari akan dampak serius yang ditimbulkan.
Padahal, penggunaan minyak jelantah bisa menyebabkan masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari obesitas hingga kanker.
Demi kesehatan, dokter spesialis kecantikan sekaligus healthy educator dr Nadia Alaydrus menyarankan untuk tidak menggunakan minyak berulang kali untuk memasak. Terlebih, jika minyak sudah berubawah warna menjadi hitam.
“Karena kalau minyaknya itu gorengnya udah sampai hitam kayak tadi itu tuh banyak banget risikonya,” kata Nadia dikutip dari akun TikTok pribadinya, Sabtu (28/10/2023).
Adapun risiko yang disebabkan karena menggunaan minyak jelantah adalah infeksi bakteri. Ini karena minyak sudah sering dipakai sehingga menjadikan sebagai tempat sarang bakteri. Salah satunya clostridium botulinum atau bisa menyebabkan penyakit botulisme.
Selanjutnya, risiko yang disebabkan adalah kanker lantaran minyak jelantah menjadi sumber radikal bebas. Di mana radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh akan menyerang sel dan menjadi karsinogen atau penyebab kanker.
Selain itu, obesitas juga dapat terjadi karena di dalam minyak jelantah memiliki kandungan kolesterol yang dapat meningkatkan lemak trans. Akibatnya, menjadi sumbatan atau plak di pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Nah tapi ada tuh chef yang stitch juga video ini katanya itu tuh sebenarnya juga minyaknya udah nggak layak pakai," jelasnya.
"Dan menurut chef itu sebenarnya kalau mau buat makanan krispi dia itu ada cara tertentu supaya minyaknya nggak jadi kayak gini,” pungkasnya.
Padahal, penggunaan minyak jelantah bisa menyebabkan masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari obesitas hingga kanker.
Demi kesehatan, dokter spesialis kecantikan sekaligus healthy educator dr Nadia Alaydrus menyarankan untuk tidak menggunakan minyak berulang kali untuk memasak. Terlebih, jika minyak sudah berubawah warna menjadi hitam.
“Karena kalau minyaknya itu gorengnya udah sampai hitam kayak tadi itu tuh banyak banget risikonya,” kata Nadia dikutip dari akun TikTok pribadinya, Sabtu (28/10/2023).
Adapun risiko yang disebabkan karena menggunaan minyak jelantah adalah infeksi bakteri. Ini karena minyak sudah sering dipakai sehingga menjadikan sebagai tempat sarang bakteri. Salah satunya clostridium botulinum atau bisa menyebabkan penyakit botulisme.
Selanjutnya, risiko yang disebabkan adalah kanker lantaran minyak jelantah menjadi sumber radikal bebas. Di mana radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh akan menyerang sel dan menjadi karsinogen atau penyebab kanker.
Selain itu, obesitas juga dapat terjadi karena di dalam minyak jelantah memiliki kandungan kolesterol yang dapat meningkatkan lemak trans. Akibatnya, menjadi sumbatan atau plak di pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Nah tapi ada tuh chef yang stitch juga video ini katanya itu tuh sebenarnya juga minyaknya udah nggak layak pakai," jelasnya.
"Dan menurut chef itu sebenarnya kalau mau buat makanan krispi dia itu ada cara tertentu supaya minyaknya nggak jadi kayak gini,” pungkasnya.
(dra)