Asal-usul Kemunculan Keffiyeh, Penutup Kepala Ikonik Simbol Perlawanan Palestina

Jum'at, 03 November 2023 - 15:42 WIB
loading...
Asal-usul Kemunculan...
Keffiyeh bukan sekadar kain biasa untuk menutup kepala. Keffiyeh merupakan simbol perlawanan dan perjuangan masyarakat Palestina untuk melawan oposisi yakni Israel. Foto/Something Haute
A A A
JAKARTA - Perang antara Israel dan Hamas Palestina kian memanas. Keadaan ini pun semakin menjadi sorotan dunia. Tidak sedikit masyarakat yang akhirnya berbondong-bondong turun ke jalan untuk memberi dukungan pada Palestina.

Banyak dari mereka yang turun ke jalan sambil membawa spanduk dan poster free Palestina. Ada juga yang membawa bendera Palestina. Tidak ketinggalan orang-orang yang memakai scarf kotak-kotak hitam dan putih yang disebut keffiyeh Palestina.

Keffiyeh ini bukan sekadar kain biasa untuk menutup kepala. Keffiyeh merupakan simbol perlawanan dan perjuangan masyarakat Palestina untuk melawan oposisi yakni Israel.



"Keffiyeh melambangkan perampasan, pemindahan sistematis, pembunuhan di luar proses hukum, dan penindasan," kata Omar Joseph Nasser-Khoury, seorang perancang busana Palestina, dikutip dari The Guardian, Jumat (3/11/2023).

Mengutip Qatar Foundation, keffiyeh Palestina memiliki dominan warna putih dibandingkan hitam. Keffiyeh mengusung jaring motif kotak-kotak hitam yang tipis seperti jaring ikan. Ukuran keffiyeh sendiri cukup besar yakni 120x120 cm. Biasanya keffiyeh digunakan di kepala atau di leher.

Keffiyeh dijadikan lambang perjuangan bukan hanya baru-baru ini. Keffiyeh Palestina telah dikaitkan dengan sejarah perjuangan negara tersebut, terutama sejak Pemberontakan Arab di Palestina pada 1936.

Dr. Yahya Zakaria Al-Agha, Duta Besar Urusan Kebudayaan dan Pendidikan di Kedutaan Besar Palestina di Qatar menyampaikan, keffiyeh Palestina membantu para gerilyawan menghindari penangkapan dan melindungi revolusi.



“Seorang fedayeen melakukan penyerangan yang mengakibatkan terbunuhnya dan melukai beberapa tentara Inggris. Tetapi seorang tentara melarikan diri dan memberi tahu komandannya bahwa orang yang melakukan penyerangan itu mengenakan keffiyeh sebagai penutup kepala, jadi mereka mulai mencarinya," tutur Dr. Al-Agha.

“Komandan fedayeen meminta semua orang untuk meninggalkan fez, yang dipakai sebagai pelindung dari sinar matahari, dan memakai keffiyeh agar tentara tidak mengenali penyerangnya,” lanjutnya.

Menurut Dr. Al-Agha, pentingnya keffiyeh kemudian meningkat pada 1974 ketika Mantan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat, berpidato di depan masyarakat dunia melalui PBB. Dan sejak itu, hal ini menjadi lebih populer di kalangan kelompok militan.

“Keffiyeh Palestina telah menjadi simbol nasional yang penting dalam melawan penjajah, serta untuk menantang dan menolak ketidakadilan, penindasan, serta penganiayaan. Orang Palestina memakainya karena alasan sosial dan politik," pungkas Dr. Al-Agha.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)