Russell Brand Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting Film Arthur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Russell Brand diduga melakukan pelecehan seksual di lokasi syuting film Arthur. Dugaan ini berawal dari gugatan yang diajukan seorang pemeran tambahan film itu bernama Jane Done ke Mahkamah Agugung New York.
Jane mengklami mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brand di lokasi syuting film Arthur pada 2010. Wanita itu menuduh aktor Inggris tersebut terlihat seperti sedang mabuk pada 7 Juli 2010.
Dilansir dari USA Today, Selasa (7/11/2023) ketika Brand melakukan kontak mata dengannya, dia mengeluarkan alat kelaminnya dari celananya di depan Jane dan di hadapan semua orang di lokasi syuting.
"Perilaku Brand dianggap dapat diterima oleh karyawan terdakwa Perusahaan di lokasi syuting," kata Jane.
Foto/Getty Images
Jane yang mengatakan bahwa dia berperan sebagai pemeran tambahan selama tiga hari di New York City, mengklaim Brand melakukan pelecehan seksual terhadapnya di kamar mandi pada hari yang sama ketika ada anggota kru produksi tepat di luar pintu kamar.
Mereka menjaga pintu untuk memastikan bahwa Brand tidak akan diganggu saat dia melakukan pelecehan seksual terhadap Jane. Wanita tersebut juga menuduh bahwa, setelah pelecehan yang dialaminya, dia tidak diminta kembali untuk syuting pada hari kedua dan ketiga, atau dibayar untuk hari itu.
Dia menggugat dengan klaim pelecehan seksual, pemenjaraan palsu, penderitaan emosional yang disengaja, kelalaian dalam perekrutan, retensi dan pengawasan, membantu dan bersekongkol dalam pelecehan seksual.
Warner Bros Pictures, Warner Bros Discover, MBST Entertainment, BenderSpink dan Langley Park Productions juga disebut sebagai terdakwa karena mereka mengetahui dan atau seharusnya mengetahui bahwa Brand melakukan pelecehan seksual terhadap wanita di lokasi syuting.
"Termasuk memperlihatkan alat kelaminnya, melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan, namun tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya,” jelas gugatan yang dibuat Jane.
Dalam pernyataan tertulisnya, Jane meminta pengadilan untuk tidak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
“Saya takut masuk daftar hitam di industri ini atau menderita dampak negatif lainnya di luar apa yang sudah saya derita jika nama saya dikaitkan dengan gugatan pelecehan seksual terhadap orang lain di industri ini,” ujar Jane.
"Saya tidak sanggup membayangkan karier saya yang saya sukai terancam," pungkasnya.
Jane mengklami mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brand di lokasi syuting film Arthur pada 2010. Wanita itu menuduh aktor Inggris tersebut terlihat seperti sedang mabuk pada 7 Juli 2010.
Dilansir dari USA Today, Selasa (7/11/2023) ketika Brand melakukan kontak mata dengannya, dia mengeluarkan alat kelaminnya dari celananya di depan Jane dan di hadapan semua orang di lokasi syuting.
"Perilaku Brand dianggap dapat diterima oleh karyawan terdakwa Perusahaan di lokasi syuting," kata Jane.
Foto/Getty Images
Jane yang mengatakan bahwa dia berperan sebagai pemeran tambahan selama tiga hari di New York City, mengklaim Brand melakukan pelecehan seksual terhadapnya di kamar mandi pada hari yang sama ketika ada anggota kru produksi tepat di luar pintu kamar.
Mereka menjaga pintu untuk memastikan bahwa Brand tidak akan diganggu saat dia melakukan pelecehan seksual terhadap Jane. Wanita tersebut juga menuduh bahwa, setelah pelecehan yang dialaminya, dia tidak diminta kembali untuk syuting pada hari kedua dan ketiga, atau dibayar untuk hari itu.
Dia menggugat dengan klaim pelecehan seksual, pemenjaraan palsu, penderitaan emosional yang disengaja, kelalaian dalam perekrutan, retensi dan pengawasan, membantu dan bersekongkol dalam pelecehan seksual.
Warner Bros Pictures, Warner Bros Discover, MBST Entertainment, BenderSpink dan Langley Park Productions juga disebut sebagai terdakwa karena mereka mengetahui dan atau seharusnya mengetahui bahwa Brand melakukan pelecehan seksual terhadap wanita di lokasi syuting.
"Termasuk memperlihatkan alat kelaminnya, melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan, namun tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya,” jelas gugatan yang dibuat Jane.
Dalam pernyataan tertulisnya, Jane meminta pengadilan untuk tidak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
“Saya takut masuk daftar hitam di industri ini atau menderita dampak negatif lainnya di luar apa yang sudah saya derita jika nama saya dikaitkan dengan gugatan pelecehan seksual terhadap orang lain di industri ini,” ujar Jane.
"Saya tidak sanggup membayangkan karier saya yang saya sukai terancam," pungkasnya.
(dra)