Ilmuwan Temukan Virus Cacar Monyet yang Lebih Mudah Menginfeksi Manusia

Selasa, 07 November 2023 - 15:06 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Virus Cacar Monyet yang Lebih Mudah Menginfeksi Manusia
Ilmuwan menemukan virus cacar monyet yang lebih mudah menginfeksi manusia. Hal ini menyusul virus tropis tersebut terus bermutasi dan menyebar antarmanusia. Foto/Lexington Medical Center Blog
A A A
JAKARTA - Ilmuwan menemukan virus cacar monyet yang lebih mudah menginfeksi manusia. Hal ini menyusul virus tropis tersebut terus bermutasi dan menyebar antarmanusia.

Dilansir dari Daily Mail, Selasa (7/11/2023) para ilmuwan Inggris mengatakan bahwa cacar monyet kini bermutasi pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada 2018.

Analisis mereka menunjukkan bahwa mutasi terutama difokuskan pada gen yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk menghentikan virus agar tidak bermutasi. Sehingga membantunya menghindari kekebalan.

Ilmuwan juga memperkirakan cacar monyet, atau monkeypox telah menyebar ke manusia setidaknya sejak 2016 atau enam tahun sebelum wabah saat ini.



"Pengamatan terhadap penularan cacar monyet yang berkelanjutan ini menunjukkan perubahan mendasar terhadap persepsi cacar monyet sebagai penularan dari hewan ke manusia," kata ilmuwan.

"Mereka menyoroti perlunya merevisi pesan kesehatan masyarakat seputar cacar monyet serta manajemen dan pengendalian wabah," tambahnya.

Ketika virus menyebar di antara manusia dan membuat lebih banyak salinan dari dirinya sendiri, hal ini meningkatkan risiko munculnya mutasi baru yang dapat membuat jenis virus tersebut lebih mampu menularkan atau menjadi lebih berbahaya.

Dalam studi mereka yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti membandingkan urutan cacar monyet dari 2018 hingga 2022. Hasilnya ditemukan tingkat mutasi meningkat pesat yang menurut mereka menunjukkan penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia.



Mereka menemukan mutasi terfokus pada area genom yang ditargetkan oleh enzim sistem kekebalan tubuh manusia yang dikenal sebagai APOBEC3. Ini mampu mengubah basis dalam kode genetik yang menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi.

Para ilmuwan mengatakan perubahan berulang pada gen ini juga menandakan penularan cacar monyet dari manusia ke manusia yang berkelanjutan. Cacar monyet secara historis merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah dan hanya memicu kasus secara sporadis ketika virus tersebut menyebar dari hewan pengerat.

Namun pada 2022 muncul epidemi internasional yang memicu 30.000 kasus dan 55 kematian di AS, dengan California, New York, dan Texas yang terkena dampak paling parah. Di seluruh dunia, lebih dari 64.000 infeksi terjadi di 100 negara, termasuk Inggris, Spanyol, dan Jerman.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1114 seconds (0.1#10.140)