Hari Kesehatan Nasional, Takeda dan Kemenkes Kolaborasi Cegah DBD
loading...
A
A
A
Selain pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan juga bisa dilakukan dengan vaksinasi, seperti yang dijelaskan oleh Spesialis Anak IDAI Jakarta Selatan dr. Attila Dewanti, Sp.A (K). Vaksinasi DBD direkomendasikan oleh asosiasi medis dalam mencegah DBD.
“Organisasi medis di Indonesia, seperti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk masing-masing anak-anak dan orang dewasa. Vaksin secara klinis dapat mencegah keparahan dengue dengan profil keamanan yang baik. Saat ini vaksinasi DBD dapat diberikan pada seluruh anggota keluarga dengan rentang umur 6 sampai 45 tahun dengan anjuran dokter,” ujar dr. Atilla.
Presiden Direktur PT Takeda Inovative Medicines Andreas Gutknecht mengapresiasi pemerintah Indonesia, khususnya Kemenkes atas beragam upaya penanggulangan DBD yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021 – 2025.
“Takeda berkomitmen lebih dari sekadar menyediakan vaksin untuk mencegah DBD, kami juga terus berkomitmen melalui kemitraan publik dan privat yang kuat, seperti edukasi Kader Jumantik saat ini. Lebih lanjut, kami juga menjadi salah satu anggota pendiri KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue sebagai inovator, serta implementasi kampanye masyarakat #Ayo3mplusVaksinDBD yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka menyukseskan Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030,” ucap Andreas.
Takeda baru-baru ini mengukuhkan perjanjian kerjasama dengan Kemenkes dalam upaya yang meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; dukungan terkait program Koalisi Bersama Masyarakat Menuju Nol Kematian Akibat Dengue (Zero Dengue Death 2030); pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah.
Sebagai salah satu bentuk implementasi peningkatan peran serta, Takeda dalam hal ini telah mengadakan kegiatan partisipasi masyarakat melalui kampanye “Langkah Bersama Cegah DBD”. Kampanye tersebut telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam sebuah gerakan bersama melalui komitmen dengan “The First Living Pledge” pencegahan DBD 3MPlus dan vaksin DBD secara berkelanjutan, yang mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai komitmen bersama melawan dengue terbanyak dengan 2.500 tanda tangan.
“Organisasi medis di Indonesia, seperti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), merekomendasikan pemberian vaksin dengue untuk masing-masing anak-anak dan orang dewasa. Vaksin secara klinis dapat mencegah keparahan dengue dengan profil keamanan yang baik. Saat ini vaksinasi DBD dapat diberikan pada seluruh anggota keluarga dengan rentang umur 6 sampai 45 tahun dengan anjuran dokter,” ujar dr. Atilla.
Presiden Direktur PT Takeda Inovative Medicines Andreas Gutknecht mengapresiasi pemerintah Indonesia, khususnya Kemenkes atas beragam upaya penanggulangan DBD yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021 – 2025.
“Takeda berkomitmen lebih dari sekadar menyediakan vaksin untuk mencegah DBD, kami juga terus berkomitmen melalui kemitraan publik dan privat yang kuat, seperti edukasi Kader Jumantik saat ini. Lebih lanjut, kami juga menjadi salah satu anggota pendiri KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue sebagai inovator, serta implementasi kampanye masyarakat #Ayo3mplusVaksinDBD yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam rangka menyukseskan Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030,” ucap Andreas.
Takeda baru-baru ini mengukuhkan perjanjian kerjasama dengan Kemenkes dalam upaya yang meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; dukungan terkait program Koalisi Bersama Masyarakat Menuju Nol Kematian Akibat Dengue (Zero Dengue Death 2030); pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah.
Sebagai salah satu bentuk implementasi peningkatan peran serta, Takeda dalam hal ini telah mengadakan kegiatan partisipasi masyarakat melalui kampanye “Langkah Bersama Cegah DBD”. Kampanye tersebut telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat yang dituangkan dalam sebuah gerakan bersama melalui komitmen dengan “The First Living Pledge” pencegahan DBD 3MPlus dan vaksin DBD secara berkelanjutan, yang mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai komitmen bersama melawan dengue terbanyak dengan 2.500 tanda tangan.
(dra)