Waspadai Efek Sering Marah-Marah pada Anak, Merusak Mental hingga Kehilangan Kepercayaan Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA – Orangtua harus mewaspadai efek sering marah-marah pada anak. Artinya, orangtua diharapkan memberikan parenting yang baik kepada buah hatinya dan tidak menjadikan anak sebagai pelampiasan.
Pasalnya, jika orangtua kerap meluapkan emosi pada sang anak, kemungkinan anak mengalami gangguan mental lantaran sudah tertanam pikiran negatif yang diberikan oleh orangtuanya. Hal itu diungkap Psikolog Klinis Dewasa, Sabrina.
“Gak jarang, banyak remaja merasa down, bahkan hingga dewasa merasa gak percaya diri, ragu-ragu karena tertanam label buruk yang diberikan oleh orangtuanya sendiri. Kondisi ini pun mampu membuat mental seseorang terganggu hingga terjadi gangguan,” kata Sabrina, dikutip dalam akun TikTok miliknya @sabrinamaidaaah, Selasa (21/11/2023).
Dijelaskannya, jika anak sudah merasa stres dengan emosi yang diluakan orangtuanya, bukan tidak mungkin membuat mentalnya terganggu. Bahkan, anak akan sulit menemukan sosok figur pertama yang dinilai baik untuk menjadi contoh atau panutannya yang bisa terapkan di kemudian hari.
“Orangtua juga mempunyai ikatan yang berarti bagi anak,” ucap Sabrina.
Pasalnya, jika orangtua kerap meluapkan emosi pada sang anak, kemungkinan anak mengalami gangguan mental lantaran sudah tertanam pikiran negatif yang diberikan oleh orangtuanya. Hal itu diungkap Psikolog Klinis Dewasa, Sabrina.
“Gak jarang, banyak remaja merasa down, bahkan hingga dewasa merasa gak percaya diri, ragu-ragu karena tertanam label buruk yang diberikan oleh orangtuanya sendiri. Kondisi ini pun mampu membuat mental seseorang terganggu hingga terjadi gangguan,” kata Sabrina, dikutip dalam akun TikTok miliknya @sabrinamaidaaah, Selasa (21/11/2023).
Dijelaskannya, jika anak sudah merasa stres dengan emosi yang diluakan orangtuanya, bukan tidak mungkin membuat mentalnya terganggu. Bahkan, anak akan sulit menemukan sosok figur pertama yang dinilai baik untuk menjadi contoh atau panutannya yang bisa terapkan di kemudian hari.
“Orangtua juga mempunyai ikatan yang berarti bagi anak,” ucap Sabrina.
(tdy)