Air Makin Langka, Anak-Anak Gaza Terancam Masalah Kesehatan Serius
loading...
A
A
A
GAZA - Israel menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan milisi Hamas di Jalur Gaza Palestina. Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi warga Palestina yang menjadi korban keganasan pasukan Israel. Meski begitu, kehancuran di banyak wilayah Gaza adalah keniscayaan.
Salah satu masalah mendasar yang terjadi di Gaza adalah kekurangan air dan bahan bakar. Situasi ini dikhawatirkan akan memicu masalah kesehatan serius di kemudian hari.
UNICEF pun telah membaca kemungkinan itu.
"Jika bahan bakar tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, kita akan menyaksikan runtuhnya fasilitas sanitasi," kata Juru Bicara UNICEF James Elder, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (23/11/2023).
James melanjutkan, bila masalah bahan bakar ini tidak segera ditangani, akan terjadi penyebaran penyakit yang meluas di Gaza.
"Ini bakal jadi tragedi besar bagi warga di Jalur Gaza," tambahnya.
Seperti dijelaskan di awal, bukan hanya bahan bakar yang terus menipis di Gaza, tapi juga air. Itu kenapa, kata James, feses tersebar di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
"Ada kekurangan toilet yang tidak dapat diatasi segera dan ini pun menjadi sumber masalah kesehatan," ujarnya.
Pada anak-anak, jika masalah ini tidak ditangani segera, kematian mereka ada di depan mata.
"Jika akses anak-anak terhadap air dan sanitasi terbatas, kita akan melihat peningkatan kasus kematian anak, karena mereka menghadapi risiko akut penyebaran epidemi massal," tegas James.
Sementara itu, juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier menekankan bahwa diare yang kini dialami di Gaza menimbulkan bahaya kesehatan besar.
Salah satu masalah mendasar yang terjadi di Gaza adalah kekurangan air dan bahan bakar. Situasi ini dikhawatirkan akan memicu masalah kesehatan serius di kemudian hari.
UNICEF pun telah membaca kemungkinan itu.
Baca Juga
"Jika bahan bakar tidak tersedia dalam jumlah yang cukup, kita akan menyaksikan runtuhnya fasilitas sanitasi," kata Juru Bicara UNICEF James Elder, dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (23/11/2023).
James melanjutkan, bila masalah bahan bakar ini tidak segera ditangani, akan terjadi penyebaran penyakit yang meluas di Gaza.
"Ini bakal jadi tragedi besar bagi warga di Jalur Gaza," tambahnya.
Seperti dijelaskan di awal, bukan hanya bahan bakar yang terus menipis di Gaza, tapi juga air. Itu kenapa, kata James, feses tersebar di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
"Ada kekurangan toilet yang tidak dapat diatasi segera dan ini pun menjadi sumber masalah kesehatan," ujarnya.
Pada anak-anak, jika masalah ini tidak ditangani segera, kematian mereka ada di depan mata.
"Jika akses anak-anak terhadap air dan sanitasi terbatas, kita akan melihat peningkatan kasus kematian anak, karena mereka menghadapi risiko akut penyebaran epidemi massal," tegas James.
Sementara itu, juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier menekankan bahwa diare yang kini dialami di Gaza menimbulkan bahaya kesehatan besar.
(tsa)