Ini 2 Film Terpilih Festival Film Bulanan dari Lokus 10
loading...
A
A
A
Saran Rahma tersebut senada dengan pendapat dari sinematografer Batara Goempar, yang juga bertindak sebagai kurator. Marcel, sapaan akrabnya, menyatakan, untuk segi teknis tidak ada yang baru.
“Kalau berbicara dari segi technicality sebetulnya baik-baik saja. Maksudnya exposure dan lain sebagainya baik-baik saja. Walaupun ada di beberapa part ada yang under exposure atau hyper exposure terus suaranya juga lumayan, tapi kalau melihat isiannya menurut saya nggak ada yang baru. Semua mengangkat tentang budaya mereka. Kemudian ceritanya juga standar, tapi untuk technicality-nya menurut saya, teman-teman di lokus 10 cukup di luar dugaan,” papar Marcel.
Marcel merasa film Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) sudah baik dan film Sa Pu Na Ma Moses juga menarik.
“Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) sudah baik. Sementara Sa Pu Na Ma Moses ini menarik di awal, kemudian ending-nya yang ternyata ada kaitannya dengan awal. Sebab akibat dari keterikatan cerita menurut saya menarik,” ungkap Marcel.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi atas ditetapkannya film Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) dan film Sa Pu Na Ma Moses sebagai dua Film Terpilih Festival Film Bulanan dari lokus 10.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop, maupun OTT.
Selain itu, Kemenparekraf juga mengimbau para sineas yang sudah menjadi Film Terpilih dari lokus 1 hingga lokus 10 untuk hadir pada Malam Anugerah Festival Film Bulanan yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.
“Kalau berbicara dari segi technicality sebetulnya baik-baik saja. Maksudnya exposure dan lain sebagainya baik-baik saja. Walaupun ada di beberapa part ada yang under exposure atau hyper exposure terus suaranya juga lumayan, tapi kalau melihat isiannya menurut saya nggak ada yang baru. Semua mengangkat tentang budaya mereka. Kemudian ceritanya juga standar, tapi untuk technicality-nya menurut saya, teman-teman di lokus 10 cukup di luar dugaan,” papar Marcel.
Marcel merasa film Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) sudah baik dan film Sa Pu Na Ma Moses juga menarik.
“Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) sudah baik. Sementara Sa Pu Na Ma Moses ini menarik di awal, kemudian ending-nya yang ternyata ada kaitannya dengan awal. Sebab akibat dari keterikatan cerita menurut saya menarik,” ungkap Marcel.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi atas ditetapkannya film Wor (Menyanyi dan Menari untuk Kehidupan) dan film Sa Pu Na Ma Moses sebagai dua Film Terpilih Festival Film Bulanan dari lokus 10.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop, maupun OTT.
Selain itu, Kemenparekraf juga mengimbau para sineas yang sudah menjadi Film Terpilih dari lokus 1 hingga lokus 10 untuk hadir pada Malam Anugerah Festival Film Bulanan yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.
(tsa)