Pneumonia Misterius Bikin RS di China Kebanjiran Pasien, 650 Kunjungan Sehari
loading...
A
A
A
CHINA - Wabah pneumonia misterius membuat rumah sakit di China kebanjiran pasien. Di mana pasien didominasi oleh anak-anak dari berbagai usia dengan gejala yang beragam.
Dilaporkan bahwa pneumonia misterius menyebabkan anak-anak mengeluhkan gejala demam tinggi dan radang paru-paru. Namun, mereka tidak mengalami batuk seperti pneumonia biasa.
Rumah Sakit Umum Penerbangan Beijing mengatakan, unit pediatriknya telah bergulat dengan kasus pneumonia dan flu sejak awal musim gugur. Saat ini jumlah kunjungan meningkat menjadi 550 hingga 650 kunjungan per hari.
Keadaan ini membuat manajemen rumah sakit harus menambah tenaga kerja di unit pediatrik dengan dokter senior dari departemen kardiovaskuler, neurologi, dan perawatan kritis. Mereka juga meningkatkan jumlah penjaga keamanan di lokasi.
Sayangnya hal tersebut belum merata. Masih banyak rumah sakit yang kekurangan fasilitas dan tenaga medis. Salah satu orang tua di rumah sakit Wuhan mengatakan, dirinya datang ke beberapa fasilitas kesehatan karena putranya yang duduk di bangku kelas empat menderita pneumonia.
Namun anaknya tidak dapat langsung diobati karena harus mengantre. Tak tanggung-tanggung mereka harus menunggu dalam lima hari.
Untuk menyelesaikan keadaan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya turun tangan. Pihaknya meminta China terus terang mengenai kasus pneumonia misterius ini.
“Tidak jelas apakah hal ini terkait dengan peningkatan infeksi pernafasan secara keseluruhan yang sebelumnya dilaporkan oleh otoritas China, atau kejadian terpisah,” kata WHO dilansir dari Live Mint, Jumat (24/11/2023).
“WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak,” tambahnya.
Sementara itu, para ahli menduga bahwa penyebab di balik wabah ini adalah mycoplasma pneumoniae, yang umumnya dikenal sebagai pneumonia berjalan, yaitu infeksi bakteri yang biasanya menyerang anak-anak. Meskipun patogen biasanya menyebabkan infeksi ringan, kasus yang parah dapat menyebabkan rawat inap.
Walaupun kasusnya terus melonjak, namun saat ini belum ada laporan kematian akibat pneumonia misterius.
Untuk mengurangi penyebaran virus pneumonia, saat ini anak-anak di China telah kembali memakai masker. Beberapa sekolah telah memilih meliburkan siswanya untuk mengurangi penularan penyakit pneumonia misterius ini. Kedua tanda ini sama halnya pada kasus Covid-19 beberapa waktu lalu.
Dilaporkan bahwa pneumonia misterius menyebabkan anak-anak mengeluhkan gejala demam tinggi dan radang paru-paru. Namun, mereka tidak mengalami batuk seperti pneumonia biasa.
Rumah Sakit Umum Penerbangan Beijing mengatakan, unit pediatriknya telah bergulat dengan kasus pneumonia dan flu sejak awal musim gugur. Saat ini jumlah kunjungan meningkat menjadi 550 hingga 650 kunjungan per hari.
Keadaan ini membuat manajemen rumah sakit harus menambah tenaga kerja di unit pediatrik dengan dokter senior dari departemen kardiovaskuler, neurologi, dan perawatan kritis. Mereka juga meningkatkan jumlah penjaga keamanan di lokasi.
Sayangnya hal tersebut belum merata. Masih banyak rumah sakit yang kekurangan fasilitas dan tenaga medis. Salah satu orang tua di rumah sakit Wuhan mengatakan, dirinya datang ke beberapa fasilitas kesehatan karena putranya yang duduk di bangku kelas empat menderita pneumonia.
Namun anaknya tidak dapat langsung diobati karena harus mengantre. Tak tanggung-tanggung mereka harus menunggu dalam lima hari.
Untuk menyelesaikan keadaan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya turun tangan. Pihaknya meminta China terus terang mengenai kasus pneumonia misterius ini.
“Tidak jelas apakah hal ini terkait dengan peningkatan infeksi pernafasan secara keseluruhan yang sebelumnya dilaporkan oleh otoritas China, atau kejadian terpisah,” kata WHO dilansir dari Live Mint, Jumat (24/11/2023).
“WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan penyakit pernafasan dan laporan kelompok pneumonia pada anak-anak,” tambahnya.
Sementara itu, para ahli menduga bahwa penyebab di balik wabah ini adalah mycoplasma pneumoniae, yang umumnya dikenal sebagai pneumonia berjalan, yaitu infeksi bakteri yang biasanya menyerang anak-anak. Meskipun patogen biasanya menyebabkan infeksi ringan, kasus yang parah dapat menyebabkan rawat inap.
Walaupun kasusnya terus melonjak, namun saat ini belum ada laporan kematian akibat pneumonia misterius.
Untuk mengurangi penyebaran virus pneumonia, saat ini anak-anak di China telah kembali memakai masker. Beberapa sekolah telah memilih meliburkan siswanya untuk mengurangi penularan penyakit pneumonia misterius ini. Kedua tanda ini sama halnya pada kasus Covid-19 beberapa waktu lalu.
(dra)