8 Kebiasaan yang Membuat Hidup Lebih Lama

Minggu, 26 November 2023 - 12:03 WIB
loading...
8 Kebiasaan yang Membuat Hidup Lebih Lama
Ada beberapa kebiasaan gaya hidup sehat yang membantu memperpanjang hidup. Apa saja? Foto/ Getty.
A A A
JAKARTA - Ada delapan kebiasaan gaya hidup sehat yang dapat membantu memperpanjang hidup Anda selama beberapa dekade. Hal itu berdasarkan studi yang akan dipresentasikan pada NUTRITION 2023 di Boston.

Dilansir healthline, kebiasaan tersebut, yakni tidak pernah merokok, menjadi aktif secara fisik, menahan diri dari pesta minuman keras, mempraktikkan kebersihan tidur yang baik, makan makanan yang sehat, menjaga stres tetap rendah, terlibat dalam hubungan sosial yang positif, menghindari kecanduan opioid.



Berdasarkan penelitian tersebut, orang-orang yang melakukan kebiasaan ini pada usia paruh baya mungkin hidup jauh lebih lama dibandingkan mereka yang tidak.

Pria yang mengikuti delapan faktor gaya hidup pada usia 40 tahun dapat hidup hingga 24 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang tidak menerapkan salah satu kebiasaan sehat berikut. Sebaliknya, perempuan dapat mengalami peningkatan sebesar 22,6 tahun.

Mereka menyatakan bahwa masing-masing faktor yang diambil secara independen dapat membantu mengurangi risiko kematian dini. Namun, jika digabungkan, efeknya terhadap umur panjang akan berlipat ganda.

Untuk mempelajari bagaimana pilihan gaya hidup berhubungan dengan masa hidup, Xuan-Mai T. Nguyen dan rekan penulis Yanping Li mengumpulkan data dari catatan medis dan kuesioner dari lebih dari 719.147 veteran militer Amerika Serikat yang mengambil bagian dalam Program Sejuta Veteran Urusan Veteran antara 2011 dan 2019.

Orang dewasa berusia 40 hingga 99 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Ada 33.375 kematian yang tercatat selama masa tindak lanjut.

Ketika mereka menganalisis data, kedua peneliti menemukan bahwa tidak aktif , menggunakan opioid, dan merokok memiliki dampak terbesar, dengan faktor-faktor ini dikaitkan dengan risiko kematian sebesar 30% hingga 45% lebih besar selama masa penelitian.

Kebersihan tidur yang buruk, pola makan yang tidak sehat, pesta minuman keras, dan stres masing-masing menyebabkan peningkatan risiko sebesar 20%.

Kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 5%.

Namun, seiring dengan ditambahkannya setiap kebiasaan protektif ke dalam gaya hidup masyarakat, para peneliti melihat adanya penurunan angka kematian per 1.000 orang-tahun, dan mereka yang menerapkan kedelapan kebiasaan tersebut melihat penurunan sebesar 13% pada semua penyebab kematian. Dampak ini memang menjadi lebih kecil seiring bertambahnya usia, namun secara statistik masih signifikan.

Para peneliti menyatakan dalam siaran persnya bahwa temuan ini menunjukkan bagaimana berbagai faktor gaya hidup dapat berkontribusi terhadap penyakit yang menyebabkan kematian dini dan kecacatan.

Mereka juga menunjukkan bagaimana membuat pilihan yang lebih baik dapat memperpanjang umur sehat seseorang.

“Tidak ada kata terlambat untuk menerapkan gaya hidup sehat,” kata Nguyen.

Dia mencatat bahwa jenis penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan umur. Namun, penelitian tersebut konsisten dengan penelitian serupa lainnya, ujar dia lagi.

Mengapa perubahan ini dapat membantu meningkatkan umur panjang? Tariq Hafiz , MD, FACC, ABIM, Direktur Medis, Ahli Jantung & Pendidik di Pritikin Longevity Center mengatakan sebagai ahli jantung klinis dan preventif, dia yakin penerapan faktor gaya hidup yang komprehensif ini adalah dasar dari pencegahan primer dan sekunder.

Hafiz menjelaskan, penyakit kardiovaskular dan kanker merupakan penyebab utama kematian dan faktor risiko penyakit jantung yang dapat dimodifikasi sudah banyak diketahui, yakni faktor risiko tersebut adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penggunaan tembakau, tekanan mental, obesitas visceral, pola makan tidak sehat, dan gaya hidup sedentary.

Ia juga mengatakan bahwa penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama yang dimiliki oleh beberapa kategori penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular; stroke; kanker paru-paru, kandung kemih, dan esofagus; penyakit paru-paru kronis dan diabetes.

“Penyakit kronis berhubungan dengan sebagian besar angka kesakitan dan kematian sehingga bertanggung jawab atas sebagian besar biaya perawatan kesehatan dan beban keuangan,” kata Hafiz.


Tips menerapkan 8 kebiasaan agar panjang umur

VP Biologi dan Kepala Litbang Tally's Health , Trinna Cuellar , Ph.D., MBA, mengatakan untuk melakukan perubahan berkelanjutan, Anda perlu menerapkan kebiasaan yang sesuai dengan gaya hidup.

Contoh, bagaimana Anda dapat menjadikan pendekatan Anda sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri, dia menunjuk pada seorang ibu baru, yang untuk sementara waktu mungkin tidak dapat mengurangi stresnya atau meningkatkan kualitas tidurnya, namun masih dapat menangani bidang-bidang seperti nutrisi dan kepuasan sosial.

“Konsistensi adalah kunci untuk mempengaruhi umur panjang, jadi bersikap realistis dan disengaja adalah konsekuensinya,” ucapnya.

Dia lebih lanjut menekankan pentingnya melakukan tes untuk mendapatkan umpan balik tentang bagaimana perubahan gaya hidup Anda berhasil. “Anda tidak bisa mengatasi apa yang tidak Anda ketahui,” jelasnya.

Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah melalui layanan seperti Tally Health, yang menawarkan rencana tindakan dan pengujian yang dipersonalisasi. Namun, Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter pribadi Anda.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)