Tips Bepergian dengan Kondisi Medis Kronis, Aman bagi Penderita Diabetes dan Jantung

Minggu, 26 November 2023 - 13:03 WIB
loading...
Tips Bepergian dengan Kondisi Medis Kronis, Aman bagi Penderita Diabetes dan Jantung
Perjalanan liburan bisa membuat stres bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan. Tapi, bukan berarti dilarang bepergian. Foto/ Getty.
A A A
JAKARTA - Perjalanan liburan bisa menyenangkan atau membuat stres bagi siapa saja, seperti bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan, baik jantung atau diabetes. Berpelancong memiliki tantangan tersendiri. Namun, bukan berarti perjalanan dilarang bagi mereka dengan kondisi medis kronis.

Dengan sedikit perencanaan dan persiapan, Anda bisa menjaga kesehatan saat menghabiskan liburan bersama keluarga dan teman atau saat melakukan perjalanan solo ke pantai atau pegunungan.

“[Bepergian] tidak selalu mudah bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan kronis yang memerlukan banyak pengobatan atau peralatan medis khusus,” Dr.Gladys Velarde, sukarelawan di American Heart Association (AHA) dan profesor kedokteran di Universitas Florida di Jacksonville, dikutip heathline.



“Kondisi setiap individu adalah unik dan Anda sebaiknya menyesuaikan rencana perjalanan dengan kebutuhan spesifik Anda dengan meluangkan sedikit waktu untuk merencanakan dan mempersiapkan, maka Anda dapat menikmati liburan,” tutur dia lagi.

Bagaimana Anda bepergian dengan kondisi medis?

AHA dan para ahli menawarkan tips yang membantu menghilangkan stres saat bepergian bagi orang-orang dengan kondisi medis.

Sebelum Anda berangkat perjalanan, hubungi dokter perawatan primer atau spesialis Anda untuk menanyakan batasan atau tindakan pencegahan yang perlu diingat saat bepergian.

Misalnya, jika Anda baru saja menjalani operasi, dokter bedah Anda mungkin ingin Anda menghindari berjalan jauh atau mengangkat koper atau benda berat lainnya.

Dr. Robert Miller, dokter penyakit dalam di Vista Staffing mengatakan, jika Anda perlu membatasi jumlah jalan kaki, saat memesan tiket pesawat, mintalah kursi roda atau kereta gratis untuk melewati bandara.

Bepergian juga sering kali melibatkan duduk dalam waktu lama, di mana menurut AHA dapat meningkatkan tekanan darah Anda risiko penggumpalan darah, termasuk trombosis vena dalam dan emboli paru.

Jika Anda akan duduk lebih dari empat jam di dalam mobil atau pesawat, lakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko:
Kenakan kaus kaki kompresi.
Jika bepergian dengan mobil, berhentilah setiap beberapa jam untuk keluar dan berjalan-jalan.
Jika bepergian dengan pesawat, sering-seringlah berjalan di sekitar kabin pesawat jika diizinkan dengan aman.
Saat duduk di pesawat, lakukan gerakan angkat tumit dan jari kaki sederhana untuk melatih otot betis dan meningkatkan aliran darah di kaki Anda.

Miller juga menyarankan agar Anda membawa ringkasan catatan medis dengan kondisi kesehatan, perawatan dan pengobatan terkini, serta daftar nomor telepon dokter dan kontak darurat Anda.

Dia mengatakan Anda mungkin juga mempertimbangkan untuk memakai gelang medis, yang membantu petugas pertolongan pertama atau profesional kesehatan lainnya mengetahui kondisi medis Anda jika Anda tidak dapat berkomunikasi dengan mereka.

Kelola pengobatan

AHA menganjurkan agar Anda membawa daftar semua obat Anda, termasuk dosis dan informasi farmasi. Selain itu, pastikan obat-obatan Anda diberi label dengan jelas, dan Anda memiliki cukup obat untuk seluruh perjalanan Anda.

Jika obat Anda perlu disimpan di lemari es, rencanakan cara menjaganya tetap dingin saat bepergian dan di tempat tujuan, misalnya di hotel.

Saat mengemas obat-obatan Anda, Miller menyarankan untuk mengemas obat ekstra jika terjadi penundaan perjalanan, seperti cuaca buruk atau masalah penerbangan lainnya. Selain itu, pastikan obat Anda masih dapat digunakan.

“Saya punya pasien yang mengalami reaksi alergi saat dalam penerbangan… tapi pena epinefrinnya sudah habis masa berlakunya. Untungnya, ada seseorang di pesawat itu yang memiliki pena epinefrin yang bagus,” kata Miller.

“Jika bepergian ke negara lain, tanyakan ke kedutaan atau konsulat AS untuk mengetahui apakah ada pembatasan pengobatan di tempat tujuan Anda,” ujar Miller lagi.

Jika Anda memiliki peralatan medis khusus, Anda mungkin perlu menghubungi maskapai penerbangan atau perusahaan perjalanan lain untuk mengetahui bagaimana Anda dapat mengangkutnya dengan aman.

AHA juga merekomendasikan mengemas perangkat tekanan darah atau monitor glukosa jika menggunakannya secara teratur.

Jika Anda memiliki alat pacu jantung atau cardioverter-defibrillator (ICD) implan, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan khusus di keamanan bandara.


Koordinasikan perawatan di tempat tujuan

“Sebelum Anda berangkat, pikirkan tentang perawatan medis yang mungkin Anda perlukan selama Anda pergi, terutama jika Anda akan pergi untuk sementara waktu,” kata Miller.

“Jika Anda sedang menjalani cuci darah, mungkin Anda memerlukan dokter nefrologi untuk menghubungi dan berkoordinasi dengan dokter di lokasi yang Anda tuju agar Anda dapat melanjutkan pengobatan selama bepergian,” ujarnya.

Selain itu, perlu diingat bahwa iklim dan ketinggian setempat dapat memengaruhi perasaan Anda – panas atau dingin yang ekstrem dapat memengaruhi sirkulasi dan memberikan tekanan ekstra pada jantung Anda.

Di dataran tinggi, oksigen di udara lebih sedikit dan itu berarti lebih sedikit oksigen yang dibawa ke dalam darah Anda.

Jika Anda akan berlayar, Miller menyarankan untuk mampir ke rumah sakit setelah Anda naik kapal untuk memperkenalkan diri Anda kepada staf layanan kesehatan dan memberi mereka salinan riwayat kesehatan dan obat-obatan Anda.

Yang terpenting, bersikaplah proaktif.

“Dengan kondisi kronis, Anda akan menghadapi dan mengelolanya untuk waktu yang lama. Jadi, penting untuk memastikan bahwa Anda mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan sebelum perjalanan Anda,” kata Miller.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2673 seconds (0.1#10.140)