Pro Kontra Sedot Lemak, Ini Kegunaan dan Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah sedot lemak mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Terlepas dari statusnya yang sudah disetujui banyak dokter bedah, sedot lemak masih banyak menuai pro dan kontra.
Sedot lemak bisa diartikan sebagai metode untuk menguruskan tubuh dengan cara menghilangkan lemak pada area tertentu. Dalam dunia medis, istilah sedot lemak juga biasa dikenali sebagai lipoplasti.
Mengutip laman Medical News Today, sedot lemak menjadi operasi kosmetik paling umum di Amerika Serikat. Setiap tahun, setidaknya ada ratusan ribu operasi ini dengan kisaran biaya antara USD2000 hingga USD3500.
Berkaitan dengan metode sedot lemak, orang-orang masih terbagi antara kubu pro dan kontra. Pada sisi kontra, mereka menganggap bahwa sedot lemak memiliki banyak risiko atau dampak buruk yang bisa muncul di kemudian hari.
Sedot lemak biasa dilakukan guna memperbaiki penampilan, terutama yang berkaitan dengan berat badan. Metode ini bisa menghilangkan kelebihan lemak pada bagian-bagian yang tidak diinginkan.
Metode ini biasanya disarankan bagi orang yang kesulitan menurunkan berat badan secara alami setelah melalui proses diet dan olahraga rutin bertahun-tahun. Namun, perlu diketahui bahwa metode ini bukanlah solusi penurunan berat badan atau mengobati obesitas.
Bahkan, ketika rutin melakukannya juga tidak bisa mencegah kemungkinan munculnya timbunan lemak kembali di tempat semula. Maka dari itu, solusinya tak lain adalah menjalani gaya hidup sehat. Misal, seperti menjaga pola makan hingga berolahraga rutin.
Terlepas dari kegunaan sedot lemak, Anda sangat disarankan untuk mempertimbangkannya secara matang. Pasalnya, metode ini memiliki sejumlah risiko yang dapat muncul secara tak terduga.
Sebagaimana prosedur operasi lain, sedot lemak juga memiliki risiko yang bisa muncul. Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:
- Mati rasa
Kondisi mati rasa bisa terjadi pada sebagian area yang sebelumnya dilakukan sedot lemak. Umumnya, keadaan ini bersifat sementara.
Namun, ada juga sejumlah kasus yang menunjukan kondisi mati rasa tersebut berlanjut hingga permanen. Kemudian, saraf di area terkait juga berpotensi terkena iritasi.
- Kulit jadi lebih kendur
Setelah melakukan sedot lemak, kulit pada area yang dibuang lemaknya mungkin akan mengalami sedikit perubahan. Misal, jadi tampak bergelombang atau layu karena pembuangan lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk.
Sebagai informasi, perubahan ini bisa bersifat permanen apabila tidak segera ditangani. Jadi, Anda perlu mempertimbangkannya secara seksama.
- Emboli lemak
Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, potongan lemak yang kendur dapat terlepas dan berakhir di pembuluh darah.
Jika dibiarkan, potongan lemak itu akan menggumpal di sejumlah organ penting, seperti paru-paru hingga otak.
Selain beberapa hal di atas, masih ada sejumlah risiko lain yang dapat muncul setelah melakukan sedot lemak. Antara lain seperti:
- Muncul bekas luka
- Perubahan warna kulit
- Peradangan pada area terkait
- Infeksi
- Ketidakseimbangan cairan
- Perubahan sensasi kulit
- Penyembuhan yang terkendala.
Demikian ulasan mengenai kegunaan dan risiko dari prosedur sedot lemak yang masih terus menuai pro kontra. Semoga bermanfaat.
Sedot lemak bisa diartikan sebagai metode untuk menguruskan tubuh dengan cara menghilangkan lemak pada area tertentu. Dalam dunia medis, istilah sedot lemak juga biasa dikenali sebagai lipoplasti.
Mengutip laman Medical News Today, sedot lemak menjadi operasi kosmetik paling umum di Amerika Serikat. Setiap tahun, setidaknya ada ratusan ribu operasi ini dengan kisaran biaya antara USD2000 hingga USD3500.
Berkaitan dengan metode sedot lemak, orang-orang masih terbagi antara kubu pro dan kontra. Pada sisi kontra, mereka menganggap bahwa sedot lemak memiliki banyak risiko atau dampak buruk yang bisa muncul di kemudian hari.
Pro dan Kontra Sedot Lemak
1. Kegunaan Sedot Lemak
Sedot lemak biasa dilakukan guna memperbaiki penampilan, terutama yang berkaitan dengan berat badan. Metode ini bisa menghilangkan kelebihan lemak pada bagian-bagian yang tidak diinginkan.
Metode ini biasanya disarankan bagi orang yang kesulitan menurunkan berat badan secara alami setelah melalui proses diet dan olahraga rutin bertahun-tahun. Namun, perlu diketahui bahwa metode ini bukanlah solusi penurunan berat badan atau mengobati obesitas.
Bahkan, ketika rutin melakukannya juga tidak bisa mencegah kemungkinan munculnya timbunan lemak kembali di tempat semula. Maka dari itu, solusinya tak lain adalah menjalani gaya hidup sehat. Misal, seperti menjaga pola makan hingga berolahraga rutin.
Terlepas dari kegunaan sedot lemak, Anda sangat disarankan untuk mempertimbangkannya secara matang. Pasalnya, metode ini memiliki sejumlah risiko yang dapat muncul secara tak terduga.
2. Risiko Sedot Lemak
Sebagaimana prosedur operasi lain, sedot lemak juga memiliki risiko yang bisa muncul. Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:
- Mati rasa
Kondisi mati rasa bisa terjadi pada sebagian area yang sebelumnya dilakukan sedot lemak. Umumnya, keadaan ini bersifat sementara.
Namun, ada juga sejumlah kasus yang menunjukan kondisi mati rasa tersebut berlanjut hingga permanen. Kemudian, saraf di area terkait juga berpotensi terkena iritasi.
- Kulit jadi lebih kendur
Setelah melakukan sedot lemak, kulit pada area yang dibuang lemaknya mungkin akan mengalami sedikit perubahan. Misal, jadi tampak bergelombang atau layu karena pembuangan lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk.
Sebagai informasi, perubahan ini bisa bersifat permanen apabila tidak segera ditangani. Jadi, Anda perlu mempertimbangkannya secara seksama.
- Emboli lemak
Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, potongan lemak yang kendur dapat terlepas dan berakhir di pembuluh darah.
Jika dibiarkan, potongan lemak itu akan menggumpal di sejumlah organ penting, seperti paru-paru hingga otak.
Selain beberapa hal di atas, masih ada sejumlah risiko lain yang dapat muncul setelah melakukan sedot lemak. Antara lain seperti:
- Muncul bekas luka
- Perubahan warna kulit
- Peradangan pada area terkait
- Infeksi
- Ketidakseimbangan cairan
- Perubahan sensasi kulit
- Penyembuhan yang terkendala.
Demikian ulasan mengenai kegunaan dan risiko dari prosedur sedot lemak yang masih terus menuai pro kontra. Semoga bermanfaat.
(okt)