Cerita Dokter Bedah di Gaza, Kondisi Pasien dan Rumah Sakit bak Sedang Alami Kiamat
loading...
A
A
A
“Saya mengobati luka bakar fosfor putih di Jalur Gaza selama perang tahun 2009. Saya sangat akrab dengan karakteristik luka dan luka bakar yang ditimbulkannya," kata Ghassan.
"Fosfor terbakar sampai ke bagian dalam tubuh dan hanya berhenti ketika tidak ada paparan oksigen. Pasien pada dasarnya akan mengerut karena luka bakar yang merobek hingga ke tulang rusuk," lanjutnya.
Dalam proses pengobatan di ruang operasi, Ghassan juga harus mengalami kondisi darurat. Ia pun menjadi korban penyerangan Israel. Sang dokter pernah merasakan adanya rudal mendarat di rumah sakit tempatnya bekerja kala sedang melakukan operasi.
“Langit-langit palsu di ruang operasi jatuh menimpa kami. Beruntung saya tidak terluka dan saya keluar dari ruang operasi. Kemudian, halaman depan yang terkena pukulan penuh melukai tubuh korban. Saya ingat berjalan melewati lengan bawah seorang anak yang diamputasi," kenang Ghassan.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
"Fosfor terbakar sampai ke bagian dalam tubuh dan hanya berhenti ketika tidak ada paparan oksigen. Pasien pada dasarnya akan mengerut karena luka bakar yang merobek hingga ke tulang rusuk," lanjutnya.
Dalam proses pengobatan di ruang operasi, Ghassan juga harus mengalami kondisi darurat. Ia pun menjadi korban penyerangan Israel. Sang dokter pernah merasakan adanya rudal mendarat di rumah sakit tempatnya bekerja kala sedang melakukan operasi.
“Langit-langit palsu di ruang operasi jatuh menimpa kami. Beruntung saya tidak terluka dan saya keluar dari ruang operasi. Kemudian, halaman depan yang terkena pukulan penuh melukai tubuh korban. Saya ingat berjalan melewati lengan bawah seorang anak yang diamputasi," kenang Ghassan.
Lihat Juga: Kemenkes Resmikan PLTS di RS Bekasi, Komitmen untuk Terapkan Prinsip Keberlanjutan di Sektor Kesehatan
(tsa)