Trik The Rain Menjaga Eksistensi Bermusik, Gaet Gen Z Dengarkan Karya-karyanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - The Rain menjadi salah satu grup musik yang populer di era 2000an. Kini, band asal Yogyakarta itu berusaha eksis dengan mengajak gen Z mendengarkan karya-karya mereka.
Band yang digawangi Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal) ini memang sudah melahirkan banyak tembang hits.
Di album pertama The Rain bertajuk Hujan Kali Ini misalnya, banyak lagu yang populer, seperti Dengar Bisikku, Jangan Pergi, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku dan Coba Lupakan Kamu. Bahkan album tersebut mendapatkan Golden Award, terjual sebanyak 150 ribu kopi.
Menginjak usai 22 tahun di dunia hiburan, tentunya The Rain tak ingin tinggal diam, mereka ingin terus berkarya menghasilkan musik-musik yang digemari anak muda khususnya Gen Z.
Sang voklais, Indra Prasta mengatakan pendengar dari musik-musik The Rain terbagi menjadi dua kelompok, yaitu generasi sebelum Terlatih Patah Hati dan generasi setelah Terlatih Patah Hati. Hal ini tentu menjadi jembatan The Rain untuk menyapa penggemar Gen Z.
"Banyak yang nonton The Rain di festival musik sama sekali nggak tau lagu-lagu The Rain sama sekali. Kita coba tes bawain lagu Dengar Bisikku, mereka nggak tau. Pas kita bawain Terlatih Patah Hati, Gagal Bersembunyi, mereka pada nyanyi," ucap dia.
"Memang kami harus berbesar hati mengakui kalau lagu Terlatih Patah Hati menjembatani kita menyapa pendengar Gen Z," terang dia lagi.
Indra juga bersyukur setiap kali bandnya merilis karya barum karya lamanya ikut terangkat. Hal itu juga salah satu momen tepat untuk kembali mengenalkan musik The Rain ke Gen Z.
"Terlepas dari karya baru kita hits atau enggak, meledak atau enggak, ternyata setiap karya yang dirilis mendongkrak karya lama yang sudah dirilis bahkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka penasaran dengan lagu-lagu sebelumnya," ucap Indra.
Band yang digawangi Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar, vokal) ini memang sudah melahirkan banyak tembang hits.
Di album pertama The Rain bertajuk Hujan Kali Ini misalnya, banyak lagu yang populer, seperti Dengar Bisikku, Jangan Pergi, Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku dan Coba Lupakan Kamu. Bahkan album tersebut mendapatkan Golden Award, terjual sebanyak 150 ribu kopi.
Menginjak usai 22 tahun di dunia hiburan, tentunya The Rain tak ingin tinggal diam, mereka ingin terus berkarya menghasilkan musik-musik yang digemari anak muda khususnya Gen Z.
Sang voklais, Indra Prasta mengatakan pendengar dari musik-musik The Rain terbagi menjadi dua kelompok, yaitu generasi sebelum Terlatih Patah Hati dan generasi setelah Terlatih Patah Hati. Hal ini tentu menjadi jembatan The Rain untuk menyapa penggemar Gen Z.
"Banyak yang nonton The Rain di festival musik sama sekali nggak tau lagu-lagu The Rain sama sekali. Kita coba tes bawain lagu Dengar Bisikku, mereka nggak tau. Pas kita bawain Terlatih Patah Hati, Gagal Bersembunyi, mereka pada nyanyi," ucap dia.
Baca Juga
"Memang kami harus berbesar hati mengakui kalau lagu Terlatih Patah Hati menjembatani kita menyapa pendengar Gen Z," terang dia lagi.
Indra juga bersyukur setiap kali bandnya merilis karya barum karya lamanya ikut terangkat. Hal itu juga salah satu momen tepat untuk kembali mengenalkan musik The Rain ke Gen Z.
"Terlepas dari karya baru kita hits atau enggak, meledak atau enggak, ternyata setiap karya yang dirilis mendongkrak karya lama yang sudah dirilis bahkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka penasaran dengan lagu-lagu sebelumnya," ucap Indra.
(tdy)