Angelina Jolie Berencana Pindah ke Kamboja dan Tinggalkan Hollywood

JAKARTA - Angelina Jolie berencana pindah ke Kamboja dan mengisyaratkan ingin berhenti akting untuk selamanya. Dia menilai Los Angeles tidak sehat sehingga memutuskan untuk meninggalkan Hollywood segera.

Hal ini diungkapkan Jolie dalam wawancara dengan Wall Street Journal. Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap Hollywood dan mengatakan bahwa ada kemungkinan besar tidak akan pernah menjadi seorang aktris jika memasuki industri hiburan saat ini.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis (7/12/2023) artis Hollywood 48 tahun itu menjelaskan bahwa dia ingin pindah secepat mungkin untuk tinggal di rumahnya di Asia.

Namun, rencananya itu tidak akan terjadi sampai masalah hukumnya dengan mantan suaminya, Brad Pitt menemukan penyelesaian. Jolie dan Pitt mulai berkencan pada 2005 dan menikah pada 2014, tetapi berpisah dua tahun kemudian yakni 2016.


Foto/Distractify




Foto/Infografis SINDOnews

Sejak itu, mereka terlibat dalam proses perceraian yang panjang selama tujuh tahun atas hak asuh keenam anak mereka. Rupanya masalah ini membuat bintang film Maleficent tersebut sulit untuk hidup dan bepergian dengan bebas.

"Itu adalah bagian dari apa yang terjadi setelah perceraian saya. Saya kehilangan kemampuan untuk hidup dan bepergian dengan bebas. Saya akan pindah ketika saya bisa," kata Jolie.

"Saya dibesarkan di tempat yang cukup dangkal. Dari semua tempat di dunia, Hollywood bukanlah tempat yang sehat. Jadi, Anda mencari keaslian," sambungnya.

Jolie menambahkan bahwa dia tumbuh di sekitar Hollywood dan tidak pernah terlalu terkesan dengan hal itu. Dia mengakui bahwa jika memulai semuanya dari awal hari ini, kemungkinan besar tidak akan memilih akting sebagai profesinya.



Ini karena kehidupan pribadinya selalu terungkap dan menjadi sorotan publik setelah menjadi orang terkenal. Jolie juga bergurau bahwa dia tidak lagi memiliki kehidupan sosial dan semua teman terdekatnya adalah pengungsi.

Peraih Oscar ini telah bekerja dengan Badan Pengungsi PBB selama lebih dari dua dekade. Dia mengunjungi kamp-kamp di Kamboja, Tanzania, Sierra Leone, dan Pakistan selama bertahun-tahun.

"Mengapa saya suka menghabiskan waktu bersama orang-orang yang selamat dan menjadi pengungsi? Mereka telah menghadapi begitu banyak hal dalam hidup sehingga hal itu tidak hanya mengedepankan kekuatan, tetapi juga kemanusiaan," pungkasnya.