5 Fakta Kontroversial Campaign Brand Zara yang Dinilai Hina Penderitaan Palestina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Brand Zara menuai kecaman dari berbagai pihak usai mengeluarkan campaign iklan kontroversial. Dalam iklan terbarunya, perusahaan fashion ternama asal Spanyol ini dinilai menghina penderitaan warga Gaza di Palestina .
Hingga saat ini perang antara Israel dan Hamas telah memakan ribuan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan di sejumlah wilayah Jalur Gaza. Namun, Zara sebagai brand fashion justru seakan mengangkat tema perang dan kerusakan yang baru saja terjadi sebagai iklan produk terbarunya.
Hal tersebut langsung menuai kritik dari berbagai kalangan hingga aksi penyeruan boikot brand Zara. Berikut sejumlah fakta terkait kontroversi brand Zara.
Campaign brand Zara ini menggambarkan potret yang kurang menyenangkan berupa mayat-mayat yang terbungkus dengan kantong putih, seperti kain kafan.
Selain itu, terdapat pula komposisi lain seperti potongan kardus menyerupai peta Palestina terbalik, dan reruntuhan bangunan.
Inti dari iklan tersebut adalah untuk memasarkan enam jaket baru mereka. Koleksi enam jaket ini merupakan salah satu yang termahal di Zara, dengan harga mulai dari USD229 atau Rp3,5 juta, hingga USD799 atau Rp12,4 juta.
Banyak pengguna media sosial yang melakukan boikot terhadap brand asal Spanyol tersebut usai iklan terbaru Zara muncul. Banyak dari mereka yang mengaitkan campaign Zara dengan apa yang terjadi di Palestina.
Salah satu kritikus mengungkapkan jika gambar potongan kardus di iklan tersebut mirip dengan peta Palestina. Dilansir dari Al Jazeera, akun Instagram Zara dipenuhi oleh puluhan ribu komentar negatif, sementara "#BoycottZara" menjadi trend di platform X.
Dengan menerima berbagai kritik dan ancaman, Zara lantas menarik campaign tersebut dari halaman depan situs web dan aplikasi mereka.
Menurut Reuters, foto-foto tersebut sempat ditampilkan di beranda toko online Zara pada Senin pagi. Namun kini sudah tidak lagi terlihat di situs web resminya.
Tautan yang ditarik tersebut akhirnya diganti dengan halaman yang menampilkan koleksi tahun lalu.
Pihak Zara mengungkapkan jika kampanye iklan tersebut dibuat pada bulan Juli. Adapun foto-fotonya diambil pada bulan September dan terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad-abad yang lalu. Namun perusahaan fashion itu belum mengomentari seruan boikot tersebut.
Hingga saat ini perang antara Israel dan Hamas telah memakan ribuan korban jiwa dan menimbulkan kerusakan di sejumlah wilayah Jalur Gaza. Namun, Zara sebagai brand fashion justru seakan mengangkat tema perang dan kerusakan yang baru saja terjadi sebagai iklan produk terbarunya.
Hal tersebut langsung menuai kritik dari berbagai kalangan hingga aksi penyeruan boikot brand Zara. Berikut sejumlah fakta terkait kontroversi brand Zara.
Fakta Kontroversial Campaign Brand Zara
1. Iklan Kontroversial
Campaign brand Zara ini menggambarkan potret yang kurang menyenangkan berupa mayat-mayat yang terbungkus dengan kantong putih, seperti kain kafan.
Selain itu, terdapat pula komposisi lain seperti potongan kardus menyerupai peta Palestina terbalik, dan reruntuhan bangunan.
2. Iklan Jaket Mahal
Inti dari iklan tersebut adalah untuk memasarkan enam jaket baru mereka. Koleksi enam jaket ini merupakan salah satu yang termahal di Zara, dengan harga mulai dari USD229 atau Rp3,5 juta, hingga USD799 atau Rp12,4 juta.
3. Brand Zara Menghadapi Sejumlah Kecaman
Banyak pengguna media sosial yang melakukan boikot terhadap brand asal Spanyol tersebut usai iklan terbaru Zara muncul. Banyak dari mereka yang mengaitkan campaign Zara dengan apa yang terjadi di Palestina.
Salah satu kritikus mengungkapkan jika gambar potongan kardus di iklan tersebut mirip dengan peta Palestina. Dilansir dari Al Jazeera, akun Instagram Zara dipenuhi oleh puluhan ribu komentar negatif, sementara "#BoycottZara" menjadi trend di platform X.
4. Iklan Ditarik
Dengan menerima berbagai kritik dan ancaman, Zara lantas menarik campaign tersebut dari halaman depan situs web dan aplikasi mereka.
Menurut Reuters, foto-foto tersebut sempat ditampilkan di beranda toko online Zara pada Senin pagi. Namun kini sudah tidak lagi terlihat di situs web resminya.
Tautan yang ditarik tersebut akhirnya diganti dengan halaman yang menampilkan koleksi tahun lalu.
5. Pembelaan Pihak Zara
Pihak Zara mengungkapkan jika kampanye iklan tersebut dibuat pada bulan Juli. Adapun foto-fotonya diambil pada bulan September dan terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad-abad yang lalu. Namun perusahaan fashion itu belum mengomentari seruan boikot tersebut.
(okt)