Sejarah Zara, Brand Fashion Internasional yang Diduga Hina Palestina

Selasa, 12 Desember 2023 - 15:42 WIB
loading...
Sejarah Zara, Brand Fashion Internasional yang Diduga Hina Palestina
Brand Zara tengah menjadi sorotan dunia, menyusul keluarnya iklan terbaru mereka yang dianggap mengejek penderitaan rakyat Palestina. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - Brand Zara tengah menjadi sorotan dunia, menyusul keluarnya iklan terbaru mereka yang dianggap mengejek penderitaan rakyat Palestina. Meski iklan kontroversial itu sudah dihapus dari situs resmi mereka, namun seruan boikot belumlah reda.

Inditex selaku perusahaan yang menaungi Zara mengatakan pada Senin (11/12/2023) bahwa perubahan di website mereka itu adalah bagian dari proses normal penyegaran konten. Inditex juga menjelaskan, foto yang menuai kontroversi itu sebetulnya diambil pada September 2023, sebelum perang antara Hamas dan Israel pecah di bulan Oktober awal.

Kampanye iklan tersebut menampilkan boneka-boneka yang anggota tubuhnya hilang serta patung-patung yang dibungkus kain kafan putih. Beberapa aktivis mengatakan, foto-foto itu mirip dengan gambar serangan Israel di Gaza, di mana ribuan warga Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka.



Terlepas dari kontroversi tersebut, Zara sejatinya merupakan brand fashion yang sudah sangat mendunia. Di Indonesia sendiri, label asal Spanyol itu begitu digandrungi para pecinta fashion.

Menilik sejarahnya, Zara didirikan oleh Amancio Ortega dan Rosalia Mera pada 1975. Awalnya ini hanyalah bisnis keluarga yang didirikan di pusat Kota Galicia, bagian utara Spanyol. Toko pertama Zara menampilkan produk-produk fashion dengan harga rendah.

Pada mulanya, Amancio Ortega ingin menamai label fashion-nya dengan Zorba. Namun, karena nama tersebut sudah digunakan oleh pebisnis lain, maka muncullah nama Zara.

Delapan tahun berselang sejak pertama didirikan, pendekatan bisnis Zara rupanya semakin menarik perhatian konsumen fesyen di Spanyol. Hal ini mendorong dibukanya sembilan toko baru Zara di kota-kota terbesar di Negeri Matador.

Pada 1985, Inditex pun didirikan sebagai perusahaan induk Zara yang meletakkan dasar bagi sistem distribusi mereka.



Ortega menciptakan proses desain, manufaktur, dan distribusi baru yang dapat mengurangi waktu tunggu serta bereaksi terhadap tren baru dengan cara yang lebih cepat, yang disebutnya “mode instan”. Hal ini didorong oleh investasi besar-besaran dalam teknologi informasi dan pemanfaatan sekelompok desainer.

Pada dekade berikutnya, Zara mulai agresif berekspansi ke pasar global. Seperti ke Portugal, New York (AS), Paris (Prancis), Meksiko, Yunani, Belgia, Swedia, Malta, Siprus, Norwegia, dan Israel. Saat ini, hampir tidak ada negara maju tanpa kehadiran toko Zara.

Zara kini memiliki 3 ribuan toko yang berlokasi strategis di kota-kota terkemuka di hampir 100 negara. Tidak mengherankan jika Zara yang awalnya merupakan toko kecil di Spanyol, kini menjadi retailer fast fashion terbesar di dunia dan menjadi merek andalan Inditex. Pendirinya, Amancio Ortega, juga sempat dinobatkan sebagai orang terkaya keenam di dunia menurut majalah Forbes.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)