Buntut Banjir Kecaman hingga Aksi Boikot, Zara Hapus Iklan Kontroversial di Situsnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Brand Zara belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Pasalnya, label fashion tersebut diduga telah membagikan kampanye promosi yang berkaitan dengan penderitaan warga Palestina.
Terbaru, Zara telah menghapus kampanye iklan kontroversial itu dari halaman depan situsnya setelah aktivis pro-Palestina menyerukan boikot, melansir dari Al Jazeerah.
Inditex yang merupakan perusahaan pemilik Zara mengatakan pada Senin (11/12/2023) bahwa perubahan tersebut adalah bagian dari proses normal penyegaran konten. Inditex juga menjelaskan, foto yang jadi kontroversi itu diambil pada September, sebelum perang antara Hamas dan Israel pecah di bulan Oktober awal.
Kampanye iklan tersebut menampilkan boneka-boneka yang anggota tubuhnya hilang serta patung-patung yang dibungkus kain kafan putih. Beberapa aktivis mengatakan, foto-foto itu mirip dengan gambar serangan Israel di Gaza, di mana ribuan warga Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka.
Akun Instagram Zara mendapat puluhan ribu komentar yang diposting tentang foto-foto tersebut, banyak di antaranya dengan bendera Palestina. Di sisi lain, “#BoycottZara” juga menjadi tren di platform pesan X.
Zara mengatakan, kampanye iklan tersebut dibuat pada Juli 2023, foto-fotonya diambil pada bulan September, dan terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad-abad yang lalu. Perusahaan ini belum memberikan komentar mengenai seruan boikot tersebut.
Ini bukan yang pertama kali Zara menjadi sasaran boikot oleh para pendukung Palestina. Pada 2022, beberapa warga Palestina juga pernah memposting video mereka membakar pakaian Zara dan menyerukan agar orang lain tidak mendukung raksasa ritel tersebut.
Peristiwa itu terjadi setelah pemilik waralaba toko Zara di Israel mengadakan acara kampanye untuk politisi ultra-sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir. Ben-Gvir sendiri menggunakan media sosial untuk membela perusahaan pada saat itu.
“Zara, bajunya keren, orang Israel keren,” ujarnya dalam postingan di media sosial.
Lihat Juga: Jumlah Follower Berkurang Buntut Tudingan Tak Pro Rakyat, Raffi Ahmad: Ada Penyusup, Harus Hati-Hati
Terbaru, Zara telah menghapus kampanye iklan kontroversial itu dari halaman depan situsnya setelah aktivis pro-Palestina menyerukan boikot, melansir dari Al Jazeerah.
Inditex yang merupakan perusahaan pemilik Zara mengatakan pada Senin (11/12/2023) bahwa perubahan tersebut adalah bagian dari proses normal penyegaran konten. Inditex juga menjelaskan, foto yang jadi kontroversi itu diambil pada September, sebelum perang antara Hamas dan Israel pecah di bulan Oktober awal.
Kampanye iklan tersebut menampilkan boneka-boneka yang anggota tubuhnya hilang serta patung-patung yang dibungkus kain kafan putih. Beberapa aktivis mengatakan, foto-foto itu mirip dengan gambar serangan Israel di Gaza, di mana ribuan warga Palestina terbunuh dan ribuan lainnya terluka.
Akun Instagram Zara mendapat puluhan ribu komentar yang diposting tentang foto-foto tersebut, banyak di antaranya dengan bendera Palestina. Di sisi lain, “#BoycottZara” juga menjadi tren di platform pesan X.
Zara mengatakan, kampanye iklan tersebut dibuat pada Juli 2023, foto-fotonya diambil pada bulan September, dan terinspirasi oleh penjahitan pria dari abad-abad yang lalu. Perusahaan ini belum memberikan komentar mengenai seruan boikot tersebut.
Ini bukan yang pertama kali Zara menjadi sasaran boikot oleh para pendukung Palestina. Pada 2022, beberapa warga Palestina juga pernah memposting video mereka membakar pakaian Zara dan menyerukan agar orang lain tidak mendukung raksasa ritel tersebut.
Peristiwa itu terjadi setelah pemilik waralaba toko Zara di Israel mengadakan acara kampanye untuk politisi ultra-sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir. Ben-Gvir sendiri menggunakan media sosial untuk membela perusahaan pada saat itu.
“Zara, bajunya keren, orang Israel keren,” ujarnya dalam postingan di media sosial.
Lihat Juga: Jumlah Follower Berkurang Buntut Tudingan Tak Pro Rakyat, Raffi Ahmad: Ada Penyusup, Harus Hati-Hati
(tsa)