Studi: Kaum Milenial Rentan Alami Penuaan Dini, Obesitas Pemicunya
loading...
A
A
A
Meskipun tingkat obesitas pada wanita tidak setinggi pada pria, namun pada 2022, sebanyak 19 persen wanita berusia 30-an dan 19,7 persen wanita berusia 40-an, banyak yang cenderung bertubuh kurus namun mengidap obesitas.
“Mereka memiliki persentase lemak tubuh yang relatif tinggi serta kurangnya otot di lengan dan kaki. Studi menunjukkan bahwa pengecilan otot dikenal sebagai sarcopenia, baik secara mandiri maupun dikombinasikan dengan lemak tubuh, meningkatkan risiko gangguan kognitif, yang merupakan salah satu pemicu penuaan,” tutur Profesor Jung.
Au Yeung Tung-wai, seorang asisten profesor di Jockey Club Institute of Aging di Chinese University of Hong Kong, mengatakan bahwa semakin banyak orang dewasa muda yang usia biologisnya lebih besar dari usia kronologis mereka, yaitu jumlah tahun hidup mereka.
“Dari pertemuan saya sehari-hari dengan orang-orang dan melalui pengukuran kekuatan genggaman tangan, saya pikir mungkin benar bahwa generasi milenial lebih lemah dibandingkan orang tua mereka pada usia yang sama,” katanya.
Ia juga melihat kondisi terkait usia seperti obesitas dan diabetes berkembang lebih awal dibandingkan sebelumnya.
“Dulu kami harus berjalan kaki dan melakukan banyak aktivitas fisik. Namun, setelah pertumbuhan ekonomi yang pesat pada tahun 1970-an, masyarakat semakin jarang berolahraga dan menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka di media sosial dibandingkan melakukan aktivitas fisik,” paparnya.
Lalu, temuan survei tahun 2022 yang dilakukan perusahaan asuransi kesehatan Bupa di Hong Kong terhadap 500 generasi milenial berusia 25-40 tahun menggarisbawahi bahwa generasi muda tidak memprioritaskan kesehatan, meskipun tahu bahwa mereka seharusnya memprioritaskan kesehatan.
Lebih dari enam dari 10 responden menganggap diri mereka sadar akan kesehatan. Namun, kurang dari separuh (48 persen) merasa puas dengan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Lebih dari separuh (53 persen) mengatakan, tidak memiliki cukup waktu untuk mempertahankan gaya hidup sehat, dan 45 persen melaporkan melakukan latihan fisik kurang dari sekali seminggu.
“Mereka memiliki persentase lemak tubuh yang relatif tinggi serta kurangnya otot di lengan dan kaki. Studi menunjukkan bahwa pengecilan otot dikenal sebagai sarcopenia, baik secara mandiri maupun dikombinasikan dengan lemak tubuh, meningkatkan risiko gangguan kognitif, yang merupakan salah satu pemicu penuaan,” tutur Profesor Jung.
Au Yeung Tung-wai, seorang asisten profesor di Jockey Club Institute of Aging di Chinese University of Hong Kong, mengatakan bahwa semakin banyak orang dewasa muda yang usia biologisnya lebih besar dari usia kronologis mereka, yaitu jumlah tahun hidup mereka.
“Dari pertemuan saya sehari-hari dengan orang-orang dan melalui pengukuran kekuatan genggaman tangan, saya pikir mungkin benar bahwa generasi milenial lebih lemah dibandingkan orang tua mereka pada usia yang sama,” katanya.
Ia juga melihat kondisi terkait usia seperti obesitas dan diabetes berkembang lebih awal dibandingkan sebelumnya.
“Dulu kami harus berjalan kaki dan melakukan banyak aktivitas fisik. Namun, setelah pertumbuhan ekonomi yang pesat pada tahun 1970-an, masyarakat semakin jarang berolahraga dan menghabiskan sebagian besar waktu luang mereka di media sosial dibandingkan melakukan aktivitas fisik,” paparnya.
Lalu, temuan survei tahun 2022 yang dilakukan perusahaan asuransi kesehatan Bupa di Hong Kong terhadap 500 generasi milenial berusia 25-40 tahun menggarisbawahi bahwa generasi muda tidak memprioritaskan kesehatan, meskipun tahu bahwa mereka seharusnya memprioritaskan kesehatan.
Lebih dari enam dari 10 responden menganggap diri mereka sadar akan kesehatan. Namun, kurang dari separuh (48 persen) merasa puas dengan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Lebih dari separuh (53 persen) mengatakan, tidak memiliki cukup waktu untuk mempertahankan gaya hidup sehat, dan 45 persen melaporkan melakukan latihan fisik kurang dari sekali seminggu.
(tsa)