Cerita Jahidi, Korban Jembatan Lebak yang Menerima Bantuan MNC Peduli

Selasa, 20 Februari 2018 - 17:59 WIB
Cerita Jahidi, Korban Jembatan Lebak yang Menerima Bantuan MNC Peduli
Cerita Jahidi, Korban Jembatan Lebak yang Menerima Bantuan MNC Peduli
A A A
LEBAK - Jahidi, remaja berusia 18 tahun merupakan korban jembatan Lebak yang mendapat bantuan pendidikan dari MNC Peduli bekerja sama dengan Yayasan Jalinan Kasih, Miss Indonesia Organization, dan Miss World Organization. Program ini memberikan bantuan berupa alat bantu dengar, kaki palsu serta biaya pendidikan untuk korban jembatan gantung di Lebak, Banten.

Jahidi mengaku beruntung bisa selamat dari kecelakaan jembatan yang menghubungkan Desa Karya Jaya dan Desa Cigoong Kabupaten Lebak, Banten ini.

"Waktu itu saya pulang sekolah, nyebrang jembatan tapi kepleset, jatoh kena batu. Waktu itu saya masih kelas 3 (SMP)," kata Jahidi di Desa Karya Jaya, Lebak, Banten, Senin (19/2/2018).

Akibat kecelakaan ini, Jahidi tidak bisa berjalan dua tahun dan menunda pendidikannya. Tak hanya itu, dia juga didagnosis mengalami cedera tulang panggul yang membuatnya tidak bisa berjalan normal.

Dia mengaku terpaksa menggunakan jembatan tak layak itu untuk mempersingkat waktu untuk menganyam pendidikan. Pasalnya, jika menghindari jembatan, dia harus berjalan memutar dengan menempuh jarak sepanjang 15 kilometer.

Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng yang mendapat kabar itu langsung turun tangan, berusaha membantu. Hasilnya, saat ini jembatan tersebut layak digunakan. Proyek jembatan ini juga yang membuat Maraia berhasil memenangkan fast track Beauty With a Purpose Miss World.

Maria Rahajeng menyebut jembatan penghubung Desa Karya Jaya dan Desa Cigoong ini dengan nama Golden Bridge.

"Dua tahun saya nggak bisa jalan, sakit. Tapi sekarang jembatannya sudah bagus. Saya jadi enggak takut lagi. Sebelumnya memang sudah banyak yang jatuh. Sekarang jembatan ini sangat bermanfaat buat warga yang ke pasar atau ke sekolah," tandasnya.

Untuk membangun jembatan ini tidaklah mudah. Wanita kelahiran Blora itu harus mendapatkan dana Rp140 juta. Tak putus asa dia menggalang dana melalui media sosial. Kerja kerasnya ini berbuah manis.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6843 seconds (0.1#10.140)