Penyebab Hipersomnia, Kelebihan Tidur yang Dikaitkan dengan Diabetes

Kamis, 11 Januari 2024 - 22:31 WIB
loading...
Penyebab Hipersomnia, Kelebihan Tidur yang Dikaitkan dengan Diabetes
Menderita hipersomnia dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti diabetes. Foto/ cpap.co.uk
A A A
JAKARTA –Menderita hipersomnia atau kelebihan tidur masuk dalam kategori gangguan kesehatan. Masalah ini pun dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti diabetes.

Dilansir laman WebMD pada Kamis (11/1/2024), hipersomnia dapat membuat seseorang merasa kantuk secara berlebihan atau bisa terjadi sepanjang hari.



Diketahui, hipersomnia merupakan bagian dari gangguan kecemasan, energi yang rendah dan adanya masalah memori pada seseorang sebagai akibat dari kebutuhan tidur mereka yang hampir konstan.

Meski hal ini sering kali terjadi, akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena tidak semua orang memiliki gangguan tidur seperti ini.

Kemungkinan penyebabnya antara lain penggunaan zat-zat tertentu seperti alkohol atau obat-obatan dengan resep khusus, adanya kondisi kesehatan lain seperti depresi, atau justru memang hanya ingin banyak tidur saja.

Pada kebanyakan kasus, masalah medis terkait tidur berlebihan ini bisa menyangkut penyakit lain, seperti diabetes, obesitas, sakit kepala, sakit punggung, depresi, sakit jantung dan kematian.

Beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang tidur selama sembilan jam atau lebih, jauh berisiko mengalami tingkat kematian lebih tinggi daripada orang yang tidur tidak mencapai sembilan jam. Tidak ada alasan spesifik untuk korelasi ini ditentukan. Tetapi para peneliti menemukan bahwa depresi dan status sosial ekonomi yang rendah berpengaruh terhadpa kondisi tidur berlebihan.

Untuk itu, jika Anda memiliki permasalahan seperti ini ada baiknya agar dikonsultasikan kepada Ahlinya. Sehingga keluhan Anda dapat ditangani secara tepat, dan Anda bisa memiliki kualitas tidur normal kembali.



Lebih lanjut, terlepas dari penyebab tidur terlalu lama, faktor kebersihan tempat tidur juga dapat membantu Anda dalam menuai manfaat dari tujuh hingga delapan jam per hari. Sehingga para Ahli merekomendasikan untuk menghindari kafein dan alkohol menjelang waktu tidur.

Ditambah dengan berolahraga secara teratur dan membuat suasana kamar menjadi lebih kondusif, maka kondisi itu akan membantu Anda mendapatkan kualitas jam tidur lebih baik.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1838 seconds (0.1#10.140)