Imbas Terinfeksi COVID-19, Alyssa Milano Alami Kerontokan Rambut Parah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai terdiagnosa terpapar COVID-19 , aktris Hollywood Alyssa Milano semakin aware akan keberadaan penyakit ini dan meminta masyarakat lebih peduli seperti dirinya.
Pandangan Alyssa terhadap COVID-19 dilatarbelakangi pengalaman dia saat merasakan gejala-gejala penyakit tersebut pada akhir Maret hingga awal April lalu.
Pekan silam, bintang 47 tahun ini mengunggah foto saat sedang memakai alat bantu pernapasan sekaligus mengumumkan hasil tes antibodi COVID-19 dia yang dinyatakan positif. Lalu, pada Minggu (9/8) kemarin, Alyssa kembali mengunggah video di laman Instagramnya saat sedang menyisir rambut yang rontok parah. ( )
Menurut riset yang dilakukan kalangan medis di Amerika, kerontokan rambut yang parah memang kerap dialami seseorang yang pernah lama mengidap COVID-19.
"Aku ingin menunjukkan apa yang #Covid19 lakukan pada rambutmu," kata Alyssa melalui videonya.
"Tolong sikapi masalah ini dengan serius. #WearADamnMask #LongHauler," katanya lagi.
Portal majalah People pada Selasa (11/8) ini menulis, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Dr. Natalie Lamber dari Indiana University School of Medicine bersama komunitas yang tergabung dalam gerakan edukasi COVID-19 setempat, Survivor Corps, kerontokan merupakan salah satu gejala yang dialami oleh para mantan pasien coronavirus. Survey melibatkan lebih dari 1.500 pengintas COVID-19, dan 400 orang di antaranya mengaku mengalami kerontokan rambut saat menjalani masa recovery.
Sabtu (8/8) lalu, Alyssa juga sempat mengunggah foto selfienya saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit, karena memang hingga kini alumni serial The Melrose Place itu masih merasakan gejala COVID-19 . Hari itu pun Alyssa dilarikan ke UGD rumah sakit karena merasakan lagi sesak di dadanya.
"Aku menyadari telah mengidap COVID-19 sejak bulan April. Sekarang aku masih mengalami gejalanya. Aku ini termasuk yang orang-orang katakan sebagai "long hauler", tulis Alyssa di laman Instagramnya. ( )
"Semalam, aku merasakan beban yang sangat berat di dada. Aku langsung pergi ke UGD untuk memastikan itu bukan karena pembekuan darah. Syukurlah bukan. Virus ini payah. Tolong sikapi dengan serius," lanjutnya.
Alyssa pertama kali mengungkap ikhwal penyakitnya itu pada Kamis (6/8) pekan lalu melalui Instagram.
"Ini aku pada 2 April kemarin setelah sakit selama dua minggu. Aku tak pernah merasakan sakit seperti ini," tulis Alyssa melalui akun @milano_alyssa.
"Semua terasa sakit. Tak bisa mencium bau. Rasanya seperti ada gajah duduk di dadaku. Aku tak bisa bernapas. Aku tak bisa menelan makanan. Aku kehilangan bobot 4 kg dalam dua minggu. Aku bingung. Demam ringan. Dan mengalami sakit kepala parah," bebernya.
Kala itu Alyssa sadar bahwa gejala sakit yang dialaminya sama dengan gejala COVID-19 . Namun, tes COVID 2 kali yang dijalaninya pada akhir Maret menunjukkan hasil negatif, begitu juga dengan hasil tes antibodi COVID-nya. (
Selama empat bulan, sakit yang dirasakan Alyssa tak kunjung sembuh. Dia masih saja mengalami vertigo, keabnormalan perut, haid tidak teratur, jantung berdebar, napas pendek, daya ingat pendek, dan terus merasa tak enak badan. Kondisi tersebut lantas membawa Alyssa untuk melakukan tes antibodi yang kedua, dan hasilnya positif.
Pandangan Alyssa terhadap COVID-19 dilatarbelakangi pengalaman dia saat merasakan gejala-gejala penyakit tersebut pada akhir Maret hingga awal April lalu.
Pekan silam, bintang 47 tahun ini mengunggah foto saat sedang memakai alat bantu pernapasan sekaligus mengumumkan hasil tes antibodi COVID-19 dia yang dinyatakan positif. Lalu, pada Minggu (9/8) kemarin, Alyssa kembali mengunggah video di laman Instagramnya saat sedang menyisir rambut yang rontok parah. ( )
Menurut riset yang dilakukan kalangan medis di Amerika, kerontokan rambut yang parah memang kerap dialami seseorang yang pernah lama mengidap COVID-19.
"Aku ingin menunjukkan apa yang #Covid19 lakukan pada rambutmu," kata Alyssa melalui videonya.
"Tolong sikapi masalah ini dengan serius. #WearADamnMask #LongHauler," katanya lagi.
Portal majalah People pada Selasa (11/8) ini menulis, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Dr. Natalie Lamber dari Indiana University School of Medicine bersama komunitas yang tergabung dalam gerakan edukasi COVID-19 setempat, Survivor Corps, kerontokan merupakan salah satu gejala yang dialami oleh para mantan pasien coronavirus. Survey melibatkan lebih dari 1.500 pengintas COVID-19, dan 400 orang di antaranya mengaku mengalami kerontokan rambut saat menjalani masa recovery.
Sabtu (8/8) lalu, Alyssa juga sempat mengunggah foto selfienya saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit, karena memang hingga kini alumni serial The Melrose Place itu masih merasakan gejala COVID-19 . Hari itu pun Alyssa dilarikan ke UGD rumah sakit karena merasakan lagi sesak di dadanya.
"Aku menyadari telah mengidap COVID-19 sejak bulan April. Sekarang aku masih mengalami gejalanya. Aku ini termasuk yang orang-orang katakan sebagai "long hauler", tulis Alyssa di laman Instagramnya. ( )
"Semalam, aku merasakan beban yang sangat berat di dada. Aku langsung pergi ke UGD untuk memastikan itu bukan karena pembekuan darah. Syukurlah bukan. Virus ini payah. Tolong sikapi dengan serius," lanjutnya.
Alyssa pertama kali mengungkap ikhwal penyakitnya itu pada Kamis (6/8) pekan lalu melalui Instagram.
"Ini aku pada 2 April kemarin setelah sakit selama dua minggu. Aku tak pernah merasakan sakit seperti ini," tulis Alyssa melalui akun @milano_alyssa.
"Semua terasa sakit. Tak bisa mencium bau. Rasanya seperti ada gajah duduk di dadaku. Aku tak bisa bernapas. Aku tak bisa menelan makanan. Aku kehilangan bobot 4 kg dalam dua minggu. Aku bingung. Demam ringan. Dan mengalami sakit kepala parah," bebernya.
Kala itu Alyssa sadar bahwa gejala sakit yang dialaminya sama dengan gejala COVID-19 . Namun, tes COVID 2 kali yang dijalaninya pada akhir Maret menunjukkan hasil negatif, begitu juga dengan hasil tes antibodi COVID-nya. (
Selama empat bulan, sakit yang dirasakan Alyssa tak kunjung sembuh. Dia masih saja mengalami vertigo, keabnormalan perut, haid tidak teratur, jantung berdebar, napas pendek, daya ingat pendek, dan terus merasa tak enak badan. Kondisi tersebut lantas membawa Alyssa untuk melakukan tes antibodi yang kedua, dan hasilnya positif.
(tsa)