Sering Disangka Produk Impor, Ternyata 7 Brand Makeup Ini Hasil Karya Anak Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sering disangka produk impor, ternyata 7 brand makeup ini hasil karya anak bangsa alias produk lokal! Ada yang kamu pakai?
Makeup bukan cuma elemen untuk mempercantik penampilan namun juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Di Indonesia ada banyak sekali produk makeup yang ditawarkan, mulai yang impor hingga lokal. Tentu ini menjadi sebuah persaingan dan tantangan bagi produk lokal untuk bersaing dengan produk luar di pasar nasional dan tak jarang ada beberapa produk lokal yang kalah saing karena dianggap kualitas produk luar lebih bagus.
Hal itu menjadi motivasi bagi produsen-produsen dalam negeri untuk berinovasi dan menciptakan produk makeup dengan kualitas yang lebih bagus hingga bisa bersaing baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Alhasil dunia kecantikan di Indonesia berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya brand makeup lokal yang sering disangka brand luar negeri. Hasil ini tentu tidak lepas dari kualitas produk makeup lokal yang setara dengan produk internasional. Ditambah harga yang masih terjangkau, membuat semakin banyak masyarakat yang melirik produk hasil karya anak bangsa.
Alasan utama Irene mendirikan Somethinc yaitu karena melihat wanita Indonesia yang semakin antusias terhadap kosmetik dan skincare. Ia berharap Somethinc dapat mendukung produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri.
Brand Moko-Moko sejatinya memang terinspirasi dari Korea Selatan dan diformulasikan di Negeri Ginseng tersebut.
Namun nyatanya, Make Over merupakan produk asli Indonesia yang dirilis pada 2010 di bawah lisensi PT Paragon Technology and Innovation yang juga menaungi brand-brand kecantikan lokal lainnya seperti Emina dan Wardah.
Dengan nuansa warna hitam dan desain yang simple, Make Over juga memproduksi iklan di luar negeri, yang kemudian turut memperluas pasar Make Over hingga digunakan oleh makeup artist (MUA) terkenal di luar negeri.
Nah, itulah 7 brand makeup lokal yang sering dianggap produk luar negeri. Adakah produk favorit kamu? MG/Rihhadatul Aisy
Lihat Juga: MNC Pictures dan Avoskin Sukses Gelar Edukasi Skincare dan Konten Kreatif di Telkom University
Makeup bukan cuma elemen untuk mempercantik penampilan namun juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Di Indonesia ada banyak sekali produk makeup yang ditawarkan, mulai yang impor hingga lokal. Tentu ini menjadi sebuah persaingan dan tantangan bagi produk lokal untuk bersaing dengan produk luar di pasar nasional dan tak jarang ada beberapa produk lokal yang kalah saing karena dianggap kualitas produk luar lebih bagus.
Hal itu menjadi motivasi bagi produsen-produsen dalam negeri untuk berinovasi dan menciptakan produk makeup dengan kualitas yang lebih bagus hingga bisa bersaing baik di pasar dalam negeri maupun internasional.
Baca Juga
Alhasil dunia kecantikan di Indonesia berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya brand makeup lokal yang sering disangka brand luar negeri. Hasil ini tentu tidak lepas dari kualitas produk makeup lokal yang setara dengan produk internasional. Ditambah harga yang masih terjangkau, membuat semakin banyak masyarakat yang melirik produk hasil karya anak bangsa.
Brand Makeup Lokal yang Sering Dianggap Produk Luar
1. Somethinc
Masih banyak yang mengira brand Somethinc merupakan produk dari Korea Selatan. Namun ternyata terdapat ide anak bangsa di baliknya. Ya, Somethinc merupakan produk lokal! Irene Ursula merupakan sosok di balik brand yang didirikan sejak 2019 ini.Alasan utama Irene mendirikan Somethinc yaitu karena melihat wanita Indonesia yang semakin antusias terhadap kosmetik dan skincare. Ia berharap Somethinc dapat mendukung produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri.
2. ESQA
ESQA Cosmetics menjadi merek kosmetik vegan pertama di Indonesia, didirikan pada 2016 oleh dua orang wanita yakni Cindy Angelina Adranacus dan Kezia Joy Toemion. ESQA Cosmetics merupakan salah satu brand lokal yang saat ini digemari oleh masyarakat Indonesia, namun tak jarang brand ini disangka sebagai produk luar negeri.3. Luxcrime
Siapa sangka brand kosmetik satu ini merupakan inisiasi dari seorang laki-laki asal Indonesia bernama Ahmad Nurul Fajri. Didirikan sejak 2015, Luxcrime hadir dengan motto “I, Make Up, Skin, Happy :)” dan identik dengan package produknya yang bernuansa hijau tua dan tosca. Desain pengemasannya yang simple semakin menambah kesan elegan.4. Moko Moko
Dengan desain packaging yang colorful dan menggemaskan, tak sedikit yang menganggap merek Moko Moko merupakan produk dari Korea Selatan. Namun sebenarnya Moko Moko merupakan produk asli Indonesia yang didirikan pada 2015 di bawah naungan PT Ayu Agung.Brand Moko-Moko sejatinya memang terinspirasi dari Korea Selatan dan diformulasikan di Negeri Ginseng tersebut.
6. PAC (Professional Artist Cosmetics)
PAC sebagai brand kosmetik selanjutnya yang sering disangka sebagai produk luar negeri. Hal ini terjadi karena PAC hampir mirip dengan brand luar negeri terkenal MAC. Namun nyatanya PAC merupakan brand lokal yang telah dikeluarkan sejak 1997 dan dinaungi oleh Martha Tilaar Group yang telah mengeluarkan produk kecantikan lainnya sesuai dengan kebutuhan kulit wanita Indonesia.7. Make Over
Kamu mungkin sudah tak asing dengan brand kosmetik satu ini. Tak sedikit masyarakat yang masih mengira bahwa Make Over merupakan produk luar negeri yang serupa dengan brand kosmetik internasional Maybelline.Namun nyatanya, Make Over merupakan produk asli Indonesia yang dirilis pada 2010 di bawah lisensi PT Paragon Technology and Innovation yang juga menaungi brand-brand kecantikan lokal lainnya seperti Emina dan Wardah.
Dengan nuansa warna hitam dan desain yang simple, Make Over juga memproduksi iklan di luar negeri, yang kemudian turut memperluas pasar Make Over hingga digunakan oleh makeup artist (MUA) terkenal di luar negeri.
Nah, itulah 7 brand makeup lokal yang sering dianggap produk luar negeri. Adakah produk favorit kamu? MG/Rihhadatul Aisy
Lihat Juga: MNC Pictures dan Avoskin Sukses Gelar Edukasi Skincare dan Konten Kreatif di Telkom University
(tsa)